Vincenzo Italiano FiorentinaGetty

Vincenzo Italiano, Pelatih Antah Berantah Yang Bawa Fiorentina Capai 2 Final Domestik-Eropa & Dibidik Klub-Klub Top!

Vincenzo Italiano. Tak banyak mendapat spotlight selama berkarier sebagai pelatih. Bahkan, enam tahun lalu, dia tercatat masih sebagai pelatih amatiran.

Sebagian besar karier kepelatihannya sejauh ini dihabiskan di kompetisi kasta bawah Italia. Namun, tak dinyana, dia bergerak dalam diam secara konkret, hingga tiba-tiba membawa Fiorentina berada di level tertinggi: mencapai dua final sekaligus, domestik dan Eropa!

Italiano jelas berjasa dengan kembali menghidupkan spirit kompetitif La Viola yang sudah lama tertidur. Dan bersama sosok 45 tahun itu, Fiorentina berada di trek yang tepat untuk mengulangi kembali keemasan klub di era 60-an silam.

Lantas, siapa sebenarnya Italiano?

  • Siapa Vincenzo Italiano?

    Lahir di Karlsruhe, Jerman, 1977 silam, orang tua Italiano adalah keluarga Sicilian.

    Dia adalah mantan pesepakbola profesional yang berposisi sebagai gelandang, dan pernah memperkuat klub-klub kasta teratas seperti Genoa, Hellas Verona dan Chievo. Tapi dalam beberapa musim, dia juga pernah merasakan petualangan di kompetisi kasta yang lebih bawah lagi.

    Sebelum menukangi Fiorentina, Italiano tak lebih dari pelatih amatiran. 2017 lalu, dia hanya tercatat sebagai pelatih dari tim amatir. Salah satunya ketika dia bergabung dengan Union Arzignano. Namun dari pengalaman di klub itu, dia mendapatkan minat dari klub Serie C Trapani yang lantas mengontraknya secara profesional di musim 2018/19. Dari sini, petualangan manajerial Italiano dimulai.

  • Iklan
  • Italiano Coppa Italia Fiorentina Inter 2022 2023Getty Images

    Prestasi

    Trapani di tangan Italiano mendadak cemerlang dengan mereka mengamankan posisi kedua di belakang Juve Stabia di musim 2018/19 sebelum memenangkan laga play-off kontra Piacenza untuk mengklaim tiket promosi ke Serie B.

    Menyusul kesuksesannya bersama Trapani, Italiano kemudian dikontrak klub ambisius Serie B Spezia untuk menjadi pelatih kepala di musim 2019/20. Lagi-lagi, tangan dingin Italiano bekerja, dengan dirinya menjadi tonggak sejarah Spezia setelah membawa klub itu untuk pertama kalinya promosi ke Serie A usai menaklukkan Frosinone di babak play-off.

    Dalam musim debutnya di kasta teratas sepakbola Italia pada 2020/21, dia mampu membuat klub Ligurian itu bertahan di Serie A, dan kesuksesannya itu yang lantas membawanya sampai ke pintu Fiorentina, yang memberinya kontrak dua musim.

    Sekali lagi, Italiano memberi kebahagiaan pada tim yang dipolesnya dengan membawa Fiorentina menyegel spot Liga Konferensi Europa di musim perdananya. Terasa spesial, karena Fiorentina akhirnya kembali merasakan sepakbola Eropa setelah hibernasi selama bertahun-tahun.

    Musim ini, semua bisa menyaksikan bagaimana tuah Italiano kembali mengundang decak kagum seiring keberhasilannya menerbangkan Fiorentina hingga dua babak final kompetisi domestik dan Eropa [Coppa Italia dan Liga Konferensi Europa].

    Meski hanya menjadi runner-up di Coppa Italia usai dijungkalkan Inter Milan 2-1 kemarin, Italiano masih punya harapan angkat trofi berserjarah ketika Fiorentina meladeni West Ham di final Liga Konferensi Europa 8 Juni mendatang. Kalau pun di ajang ini gagal, Italiano tetap akan menjadi idola Publik La Viola mengingat progres signifikan klub selama berada di bawah naungannya.

  • FiorentinaGetty Images

    Taktik dan filosofi

    Mengusung 4-3-3, Fiorentina garapan Italiano dikenal dengan gaya pertahanan garis tinggi. Dari skema itu, dia bisa mendapatkan keinginan dia di lapangan: mengontrol tempo dan teritori ketika timnya menguasai bola.

    Filosofi Italiano adalah setiap pemain wajib melakukan pressing dalam pola permainan garis tinggi, di saat bersamaan dia menekankan anak-anak asuhnya untuk tetap bertahan dengan kompak secara vertikal di setiap lini untuk meminimalisasi lawan mengalirkan bola.

    Ketika seteru mulai berada dalam tekanan, ini akan dimaksimalkan Italiano untuk menyeru para pemainnya melakukan serangan balik cepat. 4-3-3 yang digunakannya adalah tipe formasi menyerang, tapi di saat bersamaan, dia menekankan pendekatan pragmatis.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Klub-klub top yang menggodanya

    Kabar mengejutkan bakal hengkangnya Luciano Spalletti dari Napoli usai mempersembahkan mereka Scudetto cukup mengejutkan. Tapi, alih-alih mengincar nama yang lebih mentereng, manajemen Partonpei dikabarkan terpincut untuk mengontrak Italiano.

    Adalah presiden Napoli sendiri Aurelio De Larentiis yang tertarik bekerja sama dengan Italiano di tengah rumor yang menghubungkan Napoli dengan sosok-sosok raksasa macam Rafael Benitez, Julian Nagelsmann, Antonio Conte, hingga Luis Enrique.

    Tottenham Hotspur juga sempat memonitori situasi Italiano. Bahkan ada desakan agar petinggi Spurs Daniel Levy membawa sosok berbakat 45 tahun itu ke London Utara. Namun, sekarang klub London Utara telah menentukan siapa manajer permanen mereka, yakni Ange Postecoglou.

    Bagaimanapun, jika berhasil menutup musim ini dengan rengkuhan Liga Konferensi Europa, dia bisa dipastikan akan masuk bursa pelatih yang diinginkan deretan klub-klub top Eropa.

0