- Ederson cetak gol kemenangan Atalanta lewat serangan apik
- Milan dominan tapi gagal manfaatkan peluang emas
- Atalanta kokoh di posisi tiga, Milan terpuruk
AFPTumbang Lawan Atalanta, Peluang AC Milan Raih Tiket Eropa Semakin Tipis
APA YANG TERJADI?
Atalanta berhasil mengalahkan AC Milan dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan Serie A di San Siro melalui gol tunggal Ederson, Senin (21/4) dini hari WIB tadi. Gol tersebut tercipta dari serangan terorganisir yang dimulai dari wilayah mereka sendiri, diakhiri dengan umpan silang Ademola Lookman yang disundul Ederson. Kemenangan ini memperkuat posisi Atalanta di peringkat tiga klasemen.
Milan, meski tampil dominan dengan formasi baru 3-4-3, gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas. Luka Jovic, Rafael Leao, dan Tijjani Reijnders beberapa kali mengancam, tetapi penyelesaian akhir mereka buruk. Theo Hernandez juga terhenti oleh aturan offside, sementara Joao Felix gagal memaksimalkan peluang di babak kedua.
Atalanta nyaris menggandakan keunggulan melalui Mateo Retegui, tetapi penyelesaiannya melempem. Di sisi lain, kiper Milan, Mike Maignan, tampil gemilang dengan melakukan penyelamatan krusial, termasuk menghentikan tembakan Lookman di menit akhir. Meski Milan terus menekan hingga injury time, mereka tak mampu menyamakan kedudukan.
GAMBARAN BESAR
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Milan dalam perburuan tiket kompetisi Eropa. Meski menunjukkan performa menyerang yang menjanjikan dengan formasi baru, ketidakmampuan mereka mengonversi peluang menjadi gol kembali terlihat. Hasil ini membuat posisi pelatih dan strategi tim kembali dipertanyakan.
Atalanta, di sisi lain, menunjukkan kedisiplinan dan efisiensi dalam menyerang. Meski kehilangan beberapa pemain kunci, mereka mampu memanfaatkan celah di pertahanan Milan. Kemenangan ini tidak hanya memperkokoh posisi mereka di tiga besar, tetapi juga menegaskan status mereka sebagai tim yang sulit dikalahkan.
Pertandingan ini mencerminkan kontras antara dominasi penguasaan bola dan ketajaman di depan gawang. Milan perlu segera memperbaiki penyelesaian akhir jika ingin tetap kompetitif, sementara Atalanta kian percaya diri menatap sisa musim dengan skuad yang tangguh meski tak lengkap.
APA YANG DIKATAKAN?
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai kekalahan 1-0 dari Atalanta di San Siro. Gol sundulan Ederson dari skema apik Atalanta membuat Rossoneri semakin terpuruk, nyaris kehilangan peluang lolos ke kompetisi Eropa via liga. Di tengah sorotan tajam soal masa depannya, Conceicao menolak berspekulasi dan justru melempar tantangan: membawa Milan meraih dua trofi dalam semusim, sesuatu yang sudah lama tidak mereka capai.
Berbicara kepada DAZN, Conceicao menganalisis jalannya laga dengan jujur. "Babak pertama seimbang, Atalanta lebih menguasai bola, tapi kami terlalu dalam bertahan dibandingkan instruksi saya. Kami tidak tertekan, tapi seharusnya lebih baik," ujarnya. Ia menyoroti kegagalan timnya memanfaatkan peluang. "Kami ciptakan situasi, tapi umpan akhir buruk. Pada level ini, kami harus bisa mengirim pemain ke posisi cetak gol."
Kekalahan ini terasa pahit karena Conceicao mengaku sudah mengantisipasi skema gol Atalanta. "Kami tahu mereka sering mengirim umpan silang ke tiang jauh, itu ciri khas mereka. Kami sudah pelajari cara bertahannya, tapi tetap kebobolan," keluhnya tentang gol Ederson yang berawal dari umpan Ademola Lookman. Ia juga menyesalkan kurangnya ketajaman di babak kedua. "Kami mulai dengan peluang, tapi seharusnya pilih umpan yang tepat. Atalanta langsung cetak gol di kesempatan pertama mereka."
Untuk membalikkan keadaan, Conceicao mengubah taktik di babak kedua, meninggalkan formasi 3-4-3 dan beralih ke pertahanan empat pemain, bahkan menempatkan Riccardo Sottil sebagai bek kanan. "Bukan karena saya tak suka formasi awal, tapi kami ingin menyerang habis-habisan, membebani mereka demi gol penyama," jelasnya. Sayang, strategi ini tak berjalan mulus. "Sottil main di posisi yang tidak biasa, dan serangan terakhir kami tak mudah bagi mereka," tambahnya.
Conceicao tak segan mengkritik performa pemain penggantinya. "Saya bilang pekan ini bahwa pemain dari bangku cadangan biasanya beri energi ekstra, tapi itu tak terjadi hari ini," tegasnya. Ia mengakui timnya kehilangan agresivitas yang biasa ditunjukkan. "Kami kurang agresif, terutama dari pemain pengganti. Itu membuat perbedaan," ujarnya, menyebut penampilan mengecewakan Sottil dan lainnya.
Dengan Milan kini terpuruk di peringkat sembilan dan peluang ke Eropa via liga nyaris pupus, harapan tersisa ada di Coppa Italia, dengan leg kedua semi-final melawan Inter pada pertengahan pekan. Conceicao menegaskan fokusnya ada di sana. "Masa depan saya? Besok! Saya siapkan tim lawan Inter, ke final, dan menang," katanya penuh tekad. Ia lalu melempar tantangan berani: "Memenangkan dua trofi semusim—Supercoppa dan Coppa Italia—kapan terakhir Milan raih itu? Itu tak biasa."
Namun, tekanan pada Conceicao tak mereda. Sorakan suporter menuntut pemilik klub Gerry Cardinale mundur, disertai hinaan untuk pelatih dan pemain, mencerminkan frustrasi publik San Siro. Spekulasi soal penggantinya juga terus bergulir. "Saya 40 tahun di sepak bola, tapi orang bicara seolah saya tak pernah di ruang ganti. Itu tidak adil," geramnya. Ia menilai rumor itu mengganggu stabilitas tim. "Mereka yang bekerja dengan saya lihat cerita ini, dan itu tak bantu kami stabil. Kami harus fokus hari ini untuk lebih baik besok."
Menutup wawancara, Conceicao menegaskan komitmennya pada laga krusial melawan Inter. "Sulit jika kami pikirkan sebulan ke depan. Yang penting adalah besok, mempersiapkan tim sebaik mungkin untuk ke final dan menang," pungkasnya. Dengan trofi Supercoppa sudah di tangan, ia bertekad membawa Coppa Italia untuk membungkam kritik dan mencatatkan sejarah baru bagi Milan.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
TAHUKAH ANDA?
Atalanta memenangkan kedua pertandingan Serie A musiman melawan AC Milan untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka setelah 2007/08 dan pada 1940/41.
MATCH SUMMARY
Serie ABERIKUTNYA?
Milan harus segera mengalihkan fokus ke leg kedua semi-final Coppa Italia, di mana mereka akan menghadapi rival sekota Inter pada Kamis (24/4) dini hari WIB tulat. Atalanta, dengan kepercayaan diri baru, akan menjamu tim papan bawah Lecce untuk mempertahankan posisi tiga besar dalam lanjutan Serie A pada akhir pekan. Kedua tim perlu menjaga konsistensi menjelang jadwal padat di akhir musim.



