- Spurs juara Liga Europa setelah 17 tahun puasa trofi
- Gol Johnson cukup untuk kalahkan Man United
- Postecoglou penuhi janji trofi di musim kedua
UEFA.comTottenham Juara Liga Europa! Kalahkan Manchester United, Akhiri Puasa Trofi 17 Tahun
APA YANG TERJADI?
Tottenham Hotspur mengakhiri penantian 17 tahun untuk trofi dengan mengalahkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5) dini hari WIB. Gol kemenangan dicetak Brennan Johnson di akhir babak pertama, menyusul umpan silang Pape Matar Sarr yang memantul dari Luke Shaw, mengelabui kiper Andre Onana. Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi Spurs, yang terakhir kali meraih trofi pada 2008.
Meski laga berlangsung sengit dengan ketegangan di kedua kubu, Tottenham mampu bertahan dari tekanan United di babak kedua. Penyelamatan gemilang kiper Guglielmo Vicario, termasuk menggagalkan sundulan Shaw di menit-menit akhir, memastikan kemenangan Spurs. United gagal bangkit, menutup musim terburuk mereka sejak 1973/74.
Kemenangan ini tidak hanya membawa trofi, tapi juga keuntungan finansial £100 juta bagi Tottenham berkat kualifikasi ke Liga Champions musim depan. Bagi manajer Ange Postecoglou, trofi ini menegaskan reputasinya sebagai pelatih pemenang, meski masa depannya di Spurs masih dipertanyakan.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan Spurs di final Liga Europa menandai kebangkitan klub yang telah lama haus trofi. Di bawah asuhan Postecoglou, Spurs menunjukkan ketangguhan meski performa domestik mereka musim ini kurang meyakinkan. Trofi ini menjadi yang pertama sejak Piala Liga 2008, memperkuat posisi Spurs di kancah Eropa.
United, di sisi lain, menghadapi kekecewaan besar. Kekalahan ini menambah tekanan pada manajer Ruben Amorim, yang gagal membawa timnya bangkit di laga krusial. Musim ini menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah modern Setan Merah, tanpa sepakbola Eropa musim depan untuk kedua kalinya sejak 1990.
Trofi ini juga mencerminkan tren musim ini, di mana klub-klub seperti Newcastle dan Crystal Palace meraih kejayaan tak terduga. Bagi Spurs, kemenangan ini tidak hanya soal trofi, tapi juga soal kebanggaan dan stabilitas finansial menjelang Liga Champions, sementara United harus segera berbenah.
APA YANG DIKATAKAN?
Johnson, penutup puasa trofi Spurs selama 17 tahun, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya usai kemenangan 1-0 atas United di final Liga Europa. Pemain yang menjadi pahlawan malam itu berbagi perasaan luar biasa atas momen bersejarah di Stadion San Mames, Bilbao.
“Saya sangat bahagia saat ini, sungguh. Inilah tujuan utama. Klub ini belum memenangkan trofi selama 17 tahun. Ini sangat berarti. Sejak saya tiba, orang bilang Tottenham tim bagus tapi tak pernah bisa menang – kami melakukannya,” ujar Johnson kepada TNT Sports.
Mengenang gol kemenangannya, Johnson menceritakan momen krusial itu dengan penuh semangat. “Saya tahu saya menyentuh bola, lalu saya menoleh karena sentuhannya tidak sempurna. Lalu bola bergulir masuk ke gawang – perasaan itu tak bisa dijelaskan,” katanya, menggambarkan detik-detik ketika bola hasil pantulan dari Shaw mengecoh Onana.
Namun, kegembiraan itu bercampur dengan ketegangan di menit-menit akhir laga. “Itu mengerikan – jujur, saya tak bisa menonton. Saya hanya mendengar apa yang dikatakan rekan-rekan dan bertanya berapa menit lagi. Saat kami bertahan di sepak pojok terakhir, saya tahu kami menang – kelegaan itu tak terucapkan,” ungkapnya, mengenang tekanan hebat dari serangan United.
Johnson juga menegaskan bahwa estetika gol tidaklah penting dibandingkan hasil akhir. “Gol itu mungkin tidak cantik, tapi kami tidak peduli. Yang penting adalah trofi ini untuk para penggemar, klub, dan sejarah kami,” tegasnya.
Ia memuji karakter tim di tengah laga penuh tekanan. “Kami bermain dengan penuh ketegangan, tapi kami menunjukkan karakter. Penyelamatan Vicario di akhir sangat krusial,” kata Johnson, memberikan kredit kepada kiper Guglielmo Vicario yang menggagalkan peluang United.
Pemain muda ini juga menyinggung perjuangan Spurs di kompetisi domestik. “Musim ini sulit bagi kami secara domestik, tapi trofi ini membuktikan kami bisa bersaing di level tertinggi Eropa,” ujarnya.
Johnson tak lupa memuji pelatihnya. “Ange telah membawa kami ke level baru. Dia berjanji trofi, dan dia menepatinya,” katanya, mengapresiasi visi Postecoglou yang terwujud di musim keduanya.
Terakhir, ia mendedikasikan kemenangan ini untuk para pendukung. “Kemenangan ini untuk para penggemar yang selalu mendukung kami, resmi maupun tidak, di Bilbao malam ini,” tutup Johnson.
TAHUKAH ANDA?
Ini adalah kali ke-31 Manchester United kebobolan gol pembuka dalam satu pertandingan musim ini; terbanyak oleh tim Liga Primer mana pun di semua kompetisi.
Tottenham Hotspur memenangi Liga Europa, mengakhiri paceklik trofi selama 17 tahun.
Ange Postecoglou adalah manajer Australia pertama yang memenangkan trofi mayor Eropa, dan ia SELALU meraih gelar di musim keduanya bersama klub yang ditangani.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
MATCH SUMMARY
UEFABERIKUTNYA?
Spurs akan mempersiapkan diri untuk Liga Champions musim depan, memanfaatkan dana £100 juta untuk memperkuat skuad. Fokus mereka adalah memperbaiki performa domestik yang inkonsisten. Sementara itu, United menghadapi laga terakhir Liga Primer melawan Aston Villa, dengan tekanan besar pada Amorim untuk membuktikan kemampuannya.



