Dunia sepakbola Malaysia diguncang oleh kabar mengejutkan dari Zurich. FIFA, badan pengatur sepakbola dunia, secara resmi menjatuhkan sanksi berat kepada Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) serta tujuh orang pemain warisan campuran yang menjadi tulang punggung tim nasional.
Hukuman tersebut berupa denda finansial yang sangat besar bagi FAM dan skorsing selama 12 bulan bagi para pemain. Alasan yang diberikan oleh komite disiplin FIFA adalah adanya pelanggaran terhadap Pasal 22 kode disiplin, yang berkaitan dengan pemalsuan dokumen.
Keputusan ini sontak memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Malaysia, terutama dari tokoh berpengaruh, Tunku Mahkota Johor (TMJ) atau Tunku Ismail Sultan Ibrahim. Ia tidak hanya mempertanyakan validitas keputusan FIFA, tetapi juga menyiratkan adanya kemungkinan konspirasi dari pihak luar.
Kontroversi ini kini menjadi sorotan utama, menyeret nama FAM, para pemain, pemerintah, dan bahkan memunculkan tuduhan adanya pihak yang tidak senang dengan kemajuan Harimau Malaya. Ini bukan sekadar masalah administratif, melainkan sebuah pertarungan demi reputasi dan masa depan sepakbola Malaysia di kancah internasional.





