Deretan Bintang Inggris U-21 Yang Bisa Bersinar Di Euro 2024: Harvey Elliott, Rico Lewis, Sampai Folarin Balogun

Bintang terobosan Ligue 1 musim ini. Balogun menghiasi halaman depan media-media akhir-akhir ini setelah masa depan internasionalnya menjadi bahan spekulasi.

Timnas Amerika Serikat ingin mendaratkan striker 21 tahun ini, yang lahir di New York tetapi sudah 13 kali tampil untuk Inggris U-21. Tak heran, mengingat Balogun sudah mencetak 18 gol dalam 29 penampilan untuk Reims musim ini.

Dia diduga akan kembali ke klub induknya Arsenal musim panas ini, namun dengan keberadaan Gabriel Jesus, Leandro Trossard, dan Eddie Nketiah yang sekarang saja sudah berebut posisi penyerang, Balogun mungkin akan kesulitan mendapatkan menit bermain di Emirates.

Maka, seperti di level internasional, jika ia memilih untuk hengkang dari The Gunners, Balogun tidak akan kekurangan peminat.

Harus dikatakan, sudah cukup lama Inggris tak melahirkan prospek bek sentral jempolan. Keberadaan Maguire, yang cuma start lima kali di Liga Primer Inggris musim ini, dan Eric Dier, yang tampil semenjana untuk Tottenham, semakin membuktikan poin itu.

Namun, Colwill terlihat seperti pemain yang bisa segera menyelesaikan masalah tersebut. Bersinar untuk Huddersfield di Championship musim lalu, youngster Chelsea ini tampil impresif selama dipinjamkan ke Brighton musim ini. Ketenangannya dalam menguasai bola setara dengan insting bertahannya yang tajam.

Colwill diharapkan akan kembali ke Chelsea musim depan untuk memperebutkan posisi di tim utama di Stamford Bridge, dan semestinya bintang 20 tahun ini sebentar lagi akan mulai mengetuk pintu Southgate.

Satu poin mengkhawatirkan adalah catatan cederanya: sudah melewatkan 17 laga selama dua tahun di sepakbola senior. Tidak buruk-buruk amat tapi layak diperhatikan.

Di musim penuh kesulitan, hanya satu pemain Liverpool yang selalu tampil dalam 40 laga kompetitif untuk The Reds– dan usianya baru 19 tahun.

Elliott, diam-diam, mulai membangun karier yang impresif. Dia sudah mencatatkan lebih dari 100 penampilan senior, dan mungkin bakal tampil lebih banyak lagi jika bukan karena cedera pergelangan kaki serius yang ia derita musim lalu.

Dia, seperti hampir semua pemain Liverpool, menderita musim ini, dan masih perlu dipertanyakan apakah ia akan menjadi gelandang serang kanan berkaki kiri atau, seperti bagaimana ia digunakan oleh Jurgen Klopp, seorang No.8 dalam skema tiga gelandang.

Namun apa pun itu, Elliott harusnya punya kesempatan di level internasional.

Bisa dibilang ini merupakan musim transisi bagi Manchester City, tetapi juara bertahan Liga Primer Inggris tersebut sepertinya telah menelurkan satu berlian lagi dalam diri bintang 18 tahun Rico Lewis.

Remaja kelahiran Bury itu tak butuh adaptasi memasuki sepakbola senior, bermain 18 kali dan selalu tampil menonjol lewat kebolehan taktis dan teknisnya. Meski berposisi alami sebagai bek kanan, kemampuannya untuk masuk ke lini tengah dan membantu Man City mendikte pertandingan berarti ia bisa menjadi pemain kunci di masa depan.

Harus dikatakan, Inggris agak kelebihan suplai di sektor full-back saat ini, tapi bakat Lewis akan sulit untuk diabaikan Gareth Southgate.

Sebagai bagian dari belanja gila-gilaan Chelsea di Januari, Madueke masih belum sepenuhnya mendapatkan tempat di Stamford Bridge, seiring usaha Graham Potter meracik tim yang mampu mendaki tangga klasemen Liga Primer Inggris.

Namun winger 21 tahun ini sudah unjuk gigi selama empat tahun bersama PSV Eindhoven, di mana ia memiliki rataan satu gol tiap empat laga dalam 80 penampilan.

Inggris memang tak kekurangan pemain sayap yang skilful dan cepat, tapi Madueke setidaknya punya kemampuan dan platform untuk memaksa masuk rencana Southgate.

Gol dan dua assistnya kontra Prancis tentu akan sangat membantu!

Sudah jelas bahwa Inggris berencana membangun skuad mereka dengan bakat unik nan elite Jude Bellingham sebagai pusatnya, namun selain sang bintang Borussia Dortmund, lini tengah Three Lions belum pasti-pasti amat.

Rice adalah anak emas Southgate, begitu pula dengan Kalvin Phillips, yang jarang sekali tampil semenjak hijrah ke Manchester City, tetapi tetap masuk skuad Inggris dan bahkan main penuh saat mengalahkan Italia 2-1 kemarin Jumat (24/3).

Henerson akan berusia 33 tahun Juni nanti, sementara opsi lain di skuad ini adalah Conor Gallagher, yang keluar-masuk line-up Chelsea, James Maddison, yang baru tampil dua kali untuk timnas dan lebih sering dimainkan sebagai penyerang di Leicester, serta Mason Mount yang mengalami penurunan drastis musim ini.

Maka mungkin inilah celah yang bisa dimanfaatkan pemain seperti Jacob Ramsey, yang di usia 21 tahun sudah hampir genap 100 kali tampil untuk Aston Villa. Gaya bermainnya yang stylish serta penuh kerja keras bisa cocok untuk sepakbola internasional.

Setelah gemilang di 2021/22, Smith Rowe mungkin lebih sering frustrasi musim ini, karena terpinggirkan seiring kampanye juara Arsenal di Liga Primer, meski cedera memang berkontribusi.

Namun bintang 22 tahun ini memang sudah bermain dan mencetak gol untuk timnas senior Inggris, dan jika ia bisa menanggalkan masalah kebugaran yang selalu menghantui, semestinya kita bisa melihatnya bersaing dengan nama-nama seperti maddison, Jack Grealish, dan Phil Foden untuk memperebutkan tempat di lini depan Southgate.