Thierry Henry Gantikan Mikel Arteta? Legenda Arsenal Ini Disebut 'Layak' Jadi Manajer Usai Buktikan Pengetahuan Luar Biasa

Mikel Arteta telah memimpin Arsenal sejak Desember 2019. Selama masa jabatannya, ia berhasil membawa tingkat konsistensi dan struktur ke dalam klub yang sebelumnya kesulitan menemukan identitas. Pelatih asal Spanyol itu langsung mempersembahkan trofi Piala FA di musim debutnya.

Sejak saat itu, Arsenal muncul sebagai penantang gelar Liga Primer yang konsisten. Namun, mereka selalu gagal di saat-saat akhir, dengan finis di peringkat kedua dalam tiga musim terakhir secara berturut-turut.

Meski ada kemajuan signifikan di bawah Arteta, terutama dalam pengembangan pemain muda dan gaya permainan yang jelas, sebagian penggemar tetap frustrasi dengan minimnya trofi besar. Absennya final piala apa pun sejak kemenangan Piala FA 2020 itu telah membuat beberapa pihak bertanya-tanya.

Mereka mulai berpikir apakah perubahan kepemimpinan bisa menjadi katalisator yang dibutuhkan untuk akhirnya mengubah potensi besar tim menjadi trofi yang nyata.

Sebagai pahlawan dari era modern paling sukses klub, kontribusi Henry sebagai pemain terukir abadi dalam sejarah Arsenal. Antara 1999 dan 2007, serta secara singkat pada 2012, striker Prancis ini mengumpulkan 377 penampilan, mencetak 228 gol, dan memberikan 101 assist.

Usahanya membantu The Gunners meraih dua gelar Liga Primer dan tiga Piala FA. Ia juga nyaris memenangkan Ballon d’Or pada 2003, di mana ia finis di urutan kedua. Status legendaris inilah yang menjadi bahan bakar utama dari banyaknya dukungan agar Henry kembali, kali ini sebagai manajer.

Louis Saha, yang bermain bersama Henry untuk timnas Prancis, dengan penuh semangat membela potensi manajerial mantan rekan setimnya. Berbicara kepada BoyleSports, Saha berkata: “Saya ingin melihat Thierry Henry melatih di Liga Primer dan saya pikir dia pantas mendapatkannya. Dia sangat mencintai sepakbola, dan banyak pelatih lain telah mendapat kesempatan ketika dia belum."

“Beberapa orang pensiun dan langsung mendapatkan pekerjaan besar di Liga Primer dan saya tidak selalu memahaminya. Saya pikir Thierry harus mendapatkan kesempatan dan dia sekarang sudah punya pengalaman. Dia telah berkembang sebagai manajer dan bekerja dengan sangat baik bersama timnas Prancis U-21, meski pada akhirnya tidak mengangkat trofi. Pengetahuannya luar biasa dan akan sangat bagus melihatnya menangani Arsenal suatu hari nanti.”

Meski rekornya di lapangan tidak terbantahkan, perjalanan kepelatihan Henry jauh lebih bergejolak. Ia memulai karier manajerialnya di AS Monaco, klub yang pernah ia bela, tetapi mengalami kesulitan selama masa jabatannya di Ligue 1. Kemudian, ia pindah ke Amerika Utara untuk menangani Montreal di Major League Soccer.

Henry juga pernah menjadi asisten pelatih di tim nasional Belgia dan kemudian mengambil tugas sebagai pelatih kepala untuk tim U-21 dan tim Olimpiade Prancis. Meski ia tidak berhasil mempersembahkan trofi bersama tim muda Prancis, kinerjanya tetap dipuji dan menunjukkan perkembangan.