Atletico de Madrid v Real Madrid C.F. - UEFA Champions League 2024/25 Round of 16 Second LegGetty Images Sport

"Nangis Terus" - Thibaut Courtois MUAK Dengan Mental 'Si Paling Korban' Atletico Madrid Usai Disingkirkan Real Madrid Dari Liga Champions

Artikel berlanjut di bawah

Artikel berlanjut di bawah

Artikel berlanjut di bawah

  • Real Madrid menang setelah penalti Alvarez dianulir secara kontroversial
  • Bos Atleti Simeone mengeluhkan keputusan wasit
  • Courtois muak dengan mental korban Atleti
  • APA YANG TERJADI?

    Real Madrid selamat dari gempuran sang rival sekota, Atletico Madrid, di Wanda Metropolitano pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Kamis (13/3) dini hari WIB. Tuan rumah memimpin dalam 30 detik via Cono Gallagher untuk menyamakan agregat dan mendominasi sisa pertandingan. Namun, armada Carlo Ancelotti berhasil memaksakan laga samapi adu penalti, yang akhirnya dimenangkan oleh Los Blancos setelah eksekusi Julian Alvarez dianulir gegara double touch atau sentuhan ganda.

  • Iklan
  • Diego Simeone Atletico Madrid 2025Getty

    SITUASINYA

    Bos Atleti Diego Simeone sontak mengkritik keputusan wasit meninjau penalti Alvarez dan mengklaim bahwa striker Argentina itu tidak melakukan sentuhan ganda dengan bola pada penaltinya. Kiper Real Madrid Thibaut Cortouis lalu mengaku "muak" dengan mentalitas 'si paling korban' Los Rojiblancos - sebuah pernyataan yang kurang tahu diri mengingat beberapa pekan sebelumnya Real Madrid meluncurkan kampanye menyerang wasit La Liga karena mereka anggap tak adil dalam memberikan keputusan.

  • Real Madrid C.F. v Atletico de Madrid - UEFA Champions League 2024/25 Round of 16 First LegGetty Images Sport

    APA YANG DIKATAKAN COURTOIS?

    Courtois berkata kepada media: "Saya selalu muak dengan mentalitas si paling korban itu, selalu menangis tentang hal-hal seperti itu. Wasit tak punya niatan menguntungkan tim manapun, baik di Spanyol maupun di Eropa; mereka melihat insiden itu dengan jelas, dan memutuskan seperti itu. Mereka manusia, dan dengan teknologi, mereka melihatnya dengan jelas. Jika Anda menang 1-0 di menit pertama tapi tidak mengejar gol kedua, ya itu kesalahan permainan mereka."

    "Pada akhirnya, itu (adu penalti) seperti undian. Saya merasa ada sentuhan ganda, sehingga memberi tahu wasit. Tak mudah melihatnya, dan itu menjadi nasib buruk bagi mereka. Lalu, giliran saya yang kurang beruntung karena [menyentuh bola sepakan] Correa tapi gagal mencegahnya. Kami memang tidak memainkan permainan terbaik kami, tetapi kami berhasil lolos, dan itulah yang penting."

  • SELANJUTNYA UNTUK REAL MADRID

    Tim asuhan Ancelotti kini telah memastikan tiket perempat-final Liga Champions, di mana mereka akan menghadapi Arsenal asuhan Mikel Arteta pada 9 dan 17 April. Namun, sebelum itu, mereka harus kembali bertarung di La Liga karena mereka masih berada di peringkat dua meski telah memainkan satu laga lebih banyak dari sang pemuncak klasemen Barcelona.

0