- Man United tersingkir dari Liga Champions
- Ditekuk Bayern di laga pemungkas fase grup
- Ten Hag tolak kritikan Schmeichel
Getty Ten Hag TOLAK MENTAH-MENTAH Kritikan Legenda Manchester United Usai Tersingkir Dari Liga Champions
Getty ImagesAPA YANG TERJADI?
Manchester United tersingkir dari Liga Champions, Rabu (13/12) dini hari WIB, setelah dibekuk Bayern Munich di Old Trafford via gol tunggal Kingsley Coman. Ini adalah kampanye terburuk Iblis Merah di UCL: mengukir rekor memalukan usai kebobolan 15 gol dan mencatatkan poin terendah (4) di fase grup dalam sejarah mereka.
Kendati demikian, Erik ten Hag menolak mentah-mentah kritikan kiper legendaris United, Peter Schmeichel. Ia juga menegaskan bahwa anak asuhnya menciptakan masalah bagi armada Thomas Tuchel meski hanya mencatatkan 41 persen penguasaan bola, satu tembakan akurat, dan angka xG yang rendah (0,27 dibanding 1,40 yang dicatatkan Bayern).
TEN HAG TOLAK KRITIK SCHMEICHEL
Di CBS Sports Golazo, Peter Schmeichel mengkritik bahwa bekas klubnya itu terlalu bermain individual. Ten Hag enggan menerima pendapat tersebut dan membalas: "Mohon maaf, saya tak melihatnya demikian. Menurut saya tim ini bekerja sama dengan sangat baik, ada semangat yang bagus, kebersamaan, kami memenangkan banyak bola tapi tidak memanfaatkannya untuk menciptakan ancaman. Harus diakui tembakan tepat sasaran kami sedikit, tapi saya tak melihat kami emoh mengoper bola kepada satu sama lain, sama sekali tidak."
Ten Hag menambahkan bahwa anak asuhnya menjadi "masalah" bagi FC Bayern dan tidak pantas kalah: "Menurut saya performa tim cukup baik. Sebagai tim, pertahanan dan kekompakan pressing kami bagus. Kami membawa masalah bagi Bayern, kami mencegah mereka masuk ke kotak penalti, dan mereka tak bisa menciptakan banyak peluang."
"Harus diakui bahwa kami tak banyak menciptakan peluang, tapi, terutama di awal babak kedua, kami menciptakan beberapa peluang; ada yang dari memenangkan bola tinggi, dan ada satu yang dari build-up brilian melalui Bruno Fernandes dari umpan cutback Aaron Wan-Bissaka."
"Bicara soal performa, saya harus bilang kami cukup oke, tapi jika ingin menang Anda harus mencetak gol atau dengan kata lain harus lebih banyak melepaskan tembakan tepat sasaran."
GettySITUASINYA
Posisi Ten Hag di kursi panas Old Trafford dalam ancaman, setelah timnya mengukir rekor-rekor yang tak diinginkan. Man United kemasukan 15 gol di fase grup Liga Champions musim ini, terbanyak dalam sejarah dibandingkan tim-tim Liga Primer Inggris lainnya.
Energi positif usai juara di Piala Liga dan finis empat besar musim lalu pun seolah lenyap tak bersisa, dan Ten Hag mulai dipandang sebagai pelatih yang tak bagus-bagus amat. Tapi, sudah berkali-kali skuad Man United ini tampil di bawah ekspektasi, dan berbagai manajer telah dipecat akibat rendahnya kinerja mereka.
SELANJUTNYA UNTUK MAN UNITED?
Tak ada momen istirahat bagi The Red Devils meski baru saja tersingkir dari Liga Champions. Mereka harus melawat ke markas sang rival bebuyutan, Liverpool, di ajang Liga Primer Inggris, Minggu (17/12).



