El Clasico Combined XI GFXGOAL

XI Kombinasi Barcelona & Real Madrid: Jude Bellingham & Robert Lewandowski Protagonis El Clasico, Tapi Apakah Lamine Yamal Layak?

Kapan terakhir kali kontes El Clasico sesama kuat ini? Barcelona dan Real Madrid era terbaru memiliki kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing, dan hanya ada satu poin yang memisahkan mereka setelah 10 pekan La Liga musim ini. Kalau boleh dibilang, kekuatan dan kelemahan mereka juga saling melengkapi.

Keperkasaan Madrid terletak di ruang mesin, karena mereka diberkati enam gelandang kelas dunia di empat posisi berbeda. Sementara itu Barcelona memiliki unit pertahanan yang kokoh bak karang dan penyerang sayap yang berbahaya. Terlebih skuad Xavi juga diperkuat talenta-talenta muda terbaik di Eropa di posisi-posisi krusial.

Mengingat Madrid unggul tipis di pekan-pekan awal pacuan gelar, Barca akan merasa lebih tertekan untuk meraup poin penuh di kandang. Tetapi sepertinya tidak akan semudah itu. Blaugrana sedang dihantam badai cedera, dan kini berpacu dengan waktu untuk bisa menurunkan menurunkan para pemain kunci.

Pasukan Carlo Ancelotti juga punya masalah cedera. Thibaut Courtois dan Eder Militao sepertinya tidak akan banyak ambil bagian musim ini, bahkan mungkin sama sekali, setelah mereka mengalami cedera lutut serius di awal musim.

Lantas, dengan berbagai pertimbangan di atas dan mengintip performa kedua kubu dalam beberapa waktu terakhir, siapa yang layak masuk starting XI kombinasi El Clasico kali ini? GOAL akan mencoba menyusunnya dengan sempurna...

  • Marc-André ter Stegen of FC BarcelonaGetty Images

    KIPER: Marc-Andre ter Stegen

    Seandainya Thibaut Courtois tak mengalami cedera ACL sebelum 2023/24 dimulai, posisi ini tentu akan menjadi miliknya. Tetapi Real Madrid menggantikannya dengan flop Chelsea Kepa Arrizabalaga, yang sama sekali tak selevel dengan Marc-Andre ter Stegen.

    Sejujurnya, kiper utama Jerman ini mengalami kesulitan di awal musim dengan melakukan beberapa blunder. Alhasil, ia hanya mampu membukukan lima clean sheet dan sudah kemasukan separuh gol yang bersarang di gawangnya sepanjang musim 2022/23. Tapi tetap saja, Ter Stegen telah membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi salah satu kiper terbaik di dunia, selama tidak bikin blunder konyol.

  • Iklan
  • Joao Cancelo Barcelona Celta Vigo

    BEK KANAN: Joao Cancelo

    Joao Cancelo meng-upgrade sektor yang sejatinya tak perlu di-upgrade oleh Barca. Jules Kounde mengisi posisi ini dengan hebat tahun lalu, tetapi selalu menegaskan bahwa ia merasa lebih nyaman sebagai bek sentral.

    Kendati demikian, bintang pinjaman dari Manchester City ini telah membangkitkan kreativitas dari belakang, sesuatu yang tak dimiliki Blaugrana musim lalu, dengan umpan-umpan terukur dan gocekannya. Ditambah gol kemenangan menit akhirnya kontra Celta Vigo, bek kanan Portugal ini rasanya layak masuk bursa rekrutan terbaik di musim panas.

    Dani Carvajal cukup layak dimasukkan. Bek veteran Madrid tersebut nampak terlahir kembali di kampanye kali ini, seolah kembali muda lagi. Tetapi harus ditegaskan bahwa pengaruh Cancelo untuk klubnya lebih krusial.

  • Ronald Araujo Barcelona Getty Images

    BEK TENGAH: Ronald Araujo

    Sejujurnya Ronald Araujo yang kita lihat di awal musim ini bukanlah Ronald Araujo di versi terbaiknya. Entah itu lantaran cedera atau kesalahan-kesalahan kecil yang sesekali ia lakukan, bek tengah Uruguay ini belum bisa mengulang performa gemilangnya di 2022/23. Namun ia masih menjadi jantung pertahanan terbaik Barca. Dominan di udara, piawai satu lawan satu, dan tenang menguasai bola. Ya, Araujo adalah bek sentral modern yang sempurna, dan masih bisa terus berkembang.

    Andaikan bugar, Militao bisa menjadi pesaing yang kuat, tetapi mengingat bek andalan Los Blancos itu absen sampai tahun depan, cuma ada satu opsi yang layak di sini.

  • Antonio Rudiger Real Madrid 2023-24Getty

    BEK TENGAH: Antonio Rudiger

    Antonio Rudiger memulai musim ini sebagai bek sentral pilihan ketiga Madrid. Asumsi yang disepakati adalah bahwa David Alaba dan Militao akan meminggirkannya ke bangku cadangan.

    Nyatanya, bekas bek Chelsea ini menjadi bagian penting lini pertahanan Los Blancos. Di saat Militao absen jangka panjang dan Alaba harus dirawat karena masalah otot, Rudiger mengisi lubang yang mereka berdua tinggalkan dengan mengesankan. Kemampuan satu-lawan-satunya serta ball-carrying-nya nyaris tak tertandingi di La Liga, kualitas-kualitas operannya pun juga meningkat.

    Andreas Christensen memang apik untuk Barca, sementara Kounde kadang tampil impresif. Tetapi Rudiger beda kelas, ia adalah sosok yang dapat diandalkan yang bisa menembus starting XI tim mana pun di dunia.

  • Alejandro Balde Barcelona 2023-24Getty

    BEK KIRI: Alejandro Balde

    Balde layak dinobatkan sebagai pemain muda terbaik di Spanyol musim lalu, setelah perlahan tapi pasti mendepak Jordi Alba dari XI Barca dan menjelma menjadi bek sayap berkualitas untuk tim juara La Liga.

    Dan, musim ini, ia mampu melanjutkan sebagian kegemilangan itu. Balde bahkan diberi kebebasan lebih banyak untuk menyerang untuk tim racikan Xavi yang terus berevolusi, bermain sebagai winger de facto dan menjalin kerja sama yang ciamik dengan Joao Felix.

    Kualitas pertahanannya memang kadang patut dipertanyakan, tetapi Balde punya kecepatan yang diperlukan untuk melakukan recovery run jika ia bikin kesalahan. Terlebih, di usia yang baru 20 tahun, Balde masih punya banyak ruang untuk berkembang.

  • Aurelien Tchouameni Real Madrid 2023-24Getty Images

    GELANDANG BERTAHAN: Aurelien Tchouameni

    Enam bulan yang lalu, Tchouameni terasing dari Madrid, dicap flop, dan diisukan bakal hengkang. Sekarang, ia adalah roda-roda krusial yang memastikan mesin sang pemuncak La Liga berjalan mulus tanpa hambatan.

    Bakat Tchouameni memang tak pernah diragukan, namun gelandang Prancis ini terpinggirkan dari skuad Ancelotti di awal 2023, dan menit bermainnya pun kian tergerus di bulan-bulan terakhir musim lalu. Namun musim ini, ia sudah terlihat layak dihargai 100 juta yang Madrid bayarkan untuknya pada musim panas 2022.

    Sebagai seorang No. 6 defensif dengan kemampuan mengoper yang solid dan insting gol, Tchouameni perlahan tapi pasti menjelma gelandang jangkar yang sempurna untuk sepakbola modern. Memang masih ada ruang baginya untuk berkembang; ia masih terlalu pelan dalam mengalirkan bola, dan sesekali alpa mendeteksi pelari di ruang kosong. Namun kekuatannya jauh melebihi kelemahannya.

    Sejujurnya, ini adalah salah satu posisi yang paling mudah dipilih dalam daftar El Clasico XI kami semenjak kepergian Sergio Busquets, karena penggantinya, Oriol Romeou, berada beberapa tingkat di bawah standarnya.

  • Gavi Barcelona 2023-24Getty

    GELANDANG TENGAH: Gavi

    Pekan lalu, Joan Laporta mengklaim bahwa Bara menolak sebuah tawaran 100 juta untuk Frenkie de Jong. Terlepas dari benar atau tidak, valuasi sang presiden untuk gelandang Belanda tersebut rasanya cukup tepat sasaran. Dan mengingat kualitas serta performanya musim ini, De Jong yang paling layak mengisi posisi gelandang tengah di XI Clasico ini. Ya, kan?

    Namun, sepertinya De Jong tidak akan bisa pulih tepat waktu untuk El Clasico, sehingga rekannya Gavi adalah deputi yang paling pantas. Gelandang muda Spanyol ini seolah punya dua wajah; tukang grasak-grusuk yang punya kualitas jempolan. Namun tahun ini versatilitas tersebut justru sangat penting untuk Barcelona. Kadang beraksi sebagai No. 6 kadang sebagai No. 10, Gavi telah mengisi segala posisi lini tengah untuk membantu menjaga catatan tak terkalahkan Barca.

    Ia juga sudah banyak berkembang di sepertiga akhir, mengingat ia memiliki tiga kontribusi gol meski sering dimainkan lebih ke belakang untuk mengisi lubang yang ditinggalkan De Jong. Statistik penciptaan peluang dan aksi-aksi yang menciptakan tembakan (shot-creating action atau SCA) juga meningkat.

    Usianya baru 19 tahun, tetapi tak berlebihan untuk berkata bahwa Gavi tidak jauh-jauh amat dari status gelandang komplet.

  • Bellingham Real Madrid 2023-24Getty Images

    GELANDANG SERANG: Jude Bellingham

    Siapa lagi yang pantas? Kegemilangan Jude Bellingham membuat banderol 103 juta yang Madrid gelontorkan untuknya terlihat terlalu murah. Bellingham adalah seorang gelandang box-to-box yang dimainkan sebagai hibrida No. 10/false 9 dan mencatatkan produktivitas gol setara Cristiano Ronaldo, sembari memimpin Madrid menuju puncak La Liga setelah dua bulan.

    Bintang Inggris ini bukan sekadar pengganti untuk Karim Benzema. Ya, rataan kontribusi golnya jauh lebih baik dibanding striker yang hijrah ke Arab Saudi itu, sembari menghadirkan kualitas bagi lini tengah Los Blancos. Seorang Luka Modric, mantan pemenang Ballon d'Or dan Golden Ball Piala Dunia, pun dipinggirkannya sengeri itulah kualitas Bellingham.

    Tak satu pun pemain Barcelona yang lebih baik darinya. Bahkan, mungkin tak ada satu pun pemain di dunia yang lebih baik darinya saat ini.

  • Lamine-Yamal(C)GettyImages

    SAYAP KANAN: Lamine Yamal

    Cukup mengejutkan, tetapi ini posisi yang cukup lemah bagi Barca maupun Madrid, apalagi mengingat mereka sama-sama tak memiliki starter utama di sayap kanan.

    Secara de jure Madrid memang memiliki Rodrygo di posisi ini, tetapi penyerang Brasil itu lebih sering dimainkan dalam skema dua striker sebuah sistem yang ia kritik secara terbuka.

    Sementara itu, Barca sering melakukan rotasi di sini. Kelihatannya sih Raphinha yang dipercaya sebagai winger kanan utama, tetapi cedera dan larangan tanding berentet membatasi menit bermainnya. Untungnya sang bintang remaja Lamine Yamal melaksanakan tugasnya sebagai pelapis dengan sangat piawai, dan perlahan memenuhi potensinya sebagai The Next Lionel Messi, meski harus diakui bahwa komparasi itu sama sekali tidak sehat.

    Setelah mencetak dua gol dan satu assist untuk Barca dan Spanyol musim ini, kebintangan Yamal meroket. Meski lebih mirip Bukayo Saka ketimbang Messi, bocah 16 tahun ini mungkin memang layak menjadi pemuda harapan Barca.

    Federico Valverde layak diperhitungkan di posisi ini. Pemain Uruguay itu pernah bermain sebagai sayap kanan Madrid, dan perannya bagi Los Blancos krusial selama beberapa pekan terakhir. Namun posisi terbaiknya ada di lini tengah posisi di mana ada beberapa pemain yang lebih baik darinya.

  • Robert Lewandowski Barcelona 2023-24Getty

    STRIKER: Robert Lewandowski

    Tanpa bermaksud mengerdilkan peran Joselu di Madrid, Robert Lewandowski masih menjadi salah satu striker paling mematikan di Eropa. Ia mungkin tak selincah dulu, tetapi bomber Polandia ini adalah juara bertahan trofi Pichichi, dan masih punya kesempatan untuk mempertahankan takhtanya musim ini.

    Lewandowski telah menyumbang lima gol dan tiga assist dalam delapan penampilan La Liga. Akhir-akhir ini ia memang menepi lantaran cedera pergelangan kaki, tetapi ia mestinya bisa kembali produktif begitu sembuh, dan nampaknya telah pulih tepat waktu untuk mengikuti El Clasico.

    Kariernya di level tertinggi mungkin tinggal sebentar lagi usianya sudah 35 dan kontraknya tinggal dua tahun. Tetapi Lewandowski belum menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan, dan tim mana pun di dunia akan dengan senang hati memiliki striker seperti dirinya.

  • Vinicius Junior Real Madrid 2023-24 Getty

    SAYAP KIRI: Vinicius Junior

    Inilah penyerang sayap terbaik di dunia yang namanya bukan Kylian Mbappe.

    Sejujurnya Vinicius agak kesulitan di awal musim. Ia mengalami cedera hamstring di laga kedua Madrid dan belum kembali ke performa terbaiknya semenjak sembuh. Vini seringkali terlalu terburu-buru, dan terlalu ngotot — ditambah ia masih menyesuaikan diri dimainkan di posisi yang lebih ke tengah.

    Kendati demikian, bintang Brasil ini masih menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Bahkan di start yang buruk seperti ini saja ia masih mencatatkan rataan kontribusi gol dua laga sekali.

    Cules mungkin tidak terima dengan yang satu ini, mengingat Joao Felix langsung nyetel setelah dipinjam dari Atletico. Tetapi maaf saja, Vinicius berada di level yang berbeda.