Graham Potter BrightonGetty Images

3 Skema Starting XI Chelsea Di Bawah Graham Potter: Standar 'Potterball' Hingga Hanya Mainkan 1 Bek Tengah!

Graham Potter resmi ditunjuk sebagai manajer anyar Chelsea, menggantikan peran Thomas Tuchel yang dipecat Rabu lalu. Pemilik The Blues Todd Boehly bergerak cepat dengan menghubungi mantan pelatih Brighton itu, yang telah dipandang sebagai salah satu manajer Inggris paling impresif.

Setelah membuat keajaiban bersama klub Swedia, Ostersund, yang berjuang dari kasta keempat kompetisi negara itu menuju fase knock-out Liga Europa, kemudian impresif saat menangani Swansea City di Championship, Potter lantas dikontrak Brighton pada 2019 lalu.

Dalam tiga musim, juru taktik 47 tahun mengubah total The Seagulls. Dengan kemampuan teknisnya berbasis sepakbola dengan penguasaan bola, dia kemudian mampu menghadirkan aroma persaingan di antara para elite Liga Primer Inggris sekalipun pemain-pemain terbaik di skuadnya kerap dibajak klub rival.

Finis di posisi terbaik dalam sejarah Brighton -- peringkat sembilan -- musim lalu, Potter kini memutuskan untuk satu langkah lebih maju dalam kariernya dengan merapat ke klub London. Lantas, bagaimana sebetulnya skema Potterball? Berikut ulasannya!

  • Asas Potterball

    Kesulitan dalam menganalisis gaya sepakbola Potter adalah karena kegemarannya mengotak-atik formasi dan line-up timnya di setiap pertandingan, menyesuaikan siapa lawan yang dihadapi.

    Namun di atas semua itu, dasar dari aspek fleksibilitas Potter yaitu formasi 3-5-2 yang berusaha menekan dan mengejar lawan, memenangkan bola serta transisi cepat untuk bermain ke depan di kesempatan paling awal.

    Starting XI terbaiknya mungkin akan sangat mirip dengan Tuchel, akan tetapi akan beroperasi sangat berbeda, dengan satu gelandang -- kemungkinan itu adalah Mateo Kovacic -- yang bakal turun jauh untuk mengambil bola dari area pertahanan, sementara dua lainnya akan berperan sebagai No.8.

    Potter dikenal suka bermain tanpa striker konvensional dan sering memainkan dua penyerang depan dengan komposisi satu seorang gelandang dan satu striker asli. Kombinasi Raheem Sterling dan Kai Havertz tampak sempurna dengan skema ini.

    Posisi

    Formasi (3-5-2)

    Kiper

    Mendy

    Bek

    Fofana, Silva, Koulibaly

    Gelandang

    James, Kante, Kovacic, Mount, Cucurella

    Striker

    Havertz, Sterling

  • Iklan
  • Hanya ada satu bek tengah!

    Di bawah Potter, pemain Chelsea dituntut beradaptasi dengan ragam posisi berbeda, jadi jangan terkejut jika penyerang bisa menjadi bek, begitupun sebaliknya.

    Para wing-back akan diinstruksikan lebih banyak menyerang ketimbang bertahan, arahan yang bakal cocok dengan Ben Chilwell, atau Christian Pulisic mengisi posisi yang tidak terlalu familiar baginya. Bintang Amerika itu bisa memaksimalkan kecepatan dan gerak tipu dayanya sebagaimana bintang Brighton Leonardo Trossard dan Solly March di bawah kendali Potter.

    Lantas, akan bermain di mana bek sayap pilihan pertama seperti Marc Cucurella dan Reece James? Keduanya cakap bermain dalam pola tiga bek, dipadukan dengan sosok-sosok berpengalaman seperti Thiago Silva dan Kalidou Koulibaly.

    Posisi

    Formasi (3-4-3)

    Kiper

    Mendy

    Bek

    James, Silva, Cucurella

    Gelandang

    Pulisic, Jorginho, Gallagher, Chilwell

    Striker

    Mount, Aubameyang, Sterling

  • Kembali ke normal

    Jika Potter memutuskan untuk mengesampingkan pakem tiga bek, 4-4-2 akan jadi pilihan utamanya, namun tetap seorang gelandang akan beroperasi di sektor depan.

    Meskipun perubahan ini bisa memberikan pengaruh terhadap kecepatan Koulibaly dan Silva, rekrutan mahal Chelsea Wesley Fofana siap menutupi problem itu.

    Di akhir-akhir masa kepemimpinannya di Chelsea, Tuchel kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik barisan serangnya seperti Sterling, Havertz, Mason Mount, Pierre-Emerick Aubameyang, Hakim Ziyech dan Armando Broja. Namun, bersama potter, mereka semua tak perlu khawatir.

    Dalam formasi ini dan ketika tim menguasai bola, Chelsea akan memiliki empat penyerang lincah di lini depan, sesuatu yang diidam-idamkan fans The Blues agar klub kesayangan mereka bisa menutup musim ini dengan trofi.

    Posisi

    Formasi (4-4-2)

    Kiper

    Mendy

    Bek

    James, Fofana, Koulibaly, Cucurella

    Gelandang

    Pulisic, Kante, Kovacic, Sterling

    Striker

    Mount, Havertz