Graham Potter resmi ditunjuk sebagai manajer anyar Chelsea, menggantikan peran Thomas Tuchel yang dipecat Rabu lalu. Pemilik The Blues Todd Boehly bergerak cepat dengan menghubungi mantan pelatih Brighton itu, yang telah dipandang sebagai salah satu manajer Inggris paling impresif.
Setelah membuat keajaiban bersama klub Swedia, Ostersund, yang berjuang dari kasta keempat kompetisi negara itu menuju fase knock-out Liga Europa, kemudian impresif saat menangani Swansea City di Championship, Potter lantas dikontrak Brighton pada 2019 lalu.
Dalam tiga musim, juru taktik 47 tahun mengubah total The Seagulls. Dengan kemampuan teknisnya berbasis sepakbola dengan penguasaan bola, dia kemudian mampu menghadirkan aroma persaingan di antara para elite Liga Primer Inggris sekalipun pemain-pemain terbaik di skuadnya kerap dibajak klub rival.
Finis di posisi terbaik dalam sejarah Brighton -- peringkat sembilan -- musim lalu, Potter kini memutuskan untuk satu langkah lebih maju dalam kariernya dengan merapat ke klub London. Lantas, bagaimana sebetulnya skema Potterball? Berikut ulasannya!


