Arsenal unggul lima poin di puncak klasemen menuju garis finis pacuan juara Liga Primer Inggris.
Lebih lanjut, mereka tak terkalahkan dalam sepuluh pertandingan - memenangkan tujuh laga di antaranya dengan laju positif mereka kemudian terhambat di tiga laga beruntun penyebab imbang lawan Liverpool, West Ham United dan Southampton di saat-saat genting. Kini, The Gunners digelayuti beban superberat di etape akhir kampanye EPL edisi ini.
Semua masih terlihat wajar ketika memetik hasil imbang 2-2 di Anfield, meski sempat dalam posisi unggul 2-0 lebih dulu. Namun, ketika klub London Utara membunang poin yang sama di London Stadium sepekan berselang, tanda pertama tekanan hebat mulai menyerang laju juara mereka.
Malah, Arsenal harus berjuang memukul balik defisit dua gol versus Southampton Jumat malam lalu. Entahlah, apakah ini tanda paling kentara dari pupusnya harapan juara di saat mereka 'hanya' menghadapi seteru papan bawah di kandang sendiri.
Dengan begitu, thriller enam gol di Emirates Stadium memberi Arsenal kejelasan bahwa laga tengah pekan ini kontra Manchester City akan jadi - atau hampir pasti jadi - penentu takdir juara Meriam London. Wajib hukumnya pasukan Mikel Arteta jadi tim pertama yang menaklukkan skuad Pep Guardiola sejak awal Februari lalu.
Faktor lain yang harus jadi fokus Arteta jelang lawan bekas klubnya itu adalah rekor The Gunners kontra The Cityzens. Dua kali sudah Arsenal dipecundangi City musim ini dengan menendangnya dari ajang Piala FA dan memberinya kepahitan dengan mencuri tiga poin di Emirates di kancah EPL beberapa bulan lalu.
Anda harus mengilas balik Desember 2015 saat terakhir kali Arsenal mencuri poin maksimal di Etihad Stadium. Berikut adalah skenario terbaik dan terburuk dari pertaruhan akbar musim ini di Rabu malam nanti.




