Sikat Werder Bremen, Bayern Munich Semakin Kokoh Di Puncak Klasemen Bundesliga

Setelah memenangkan tujuh pertandingan berturut-turut di semua kompetisi, Bayern tentu saja memulai pertandingan ini dengan percaya diri. Jika bukan karena penampilan gemilang dari pemain pinjaman Arsenal Karl Hein, Bremen pasti sudah tertinggal jauh di 45 menit pertama.

Kane secara tidak biasa melepaskan tembakan melebar di awal pertandingan, tetapi kemudian dengan brilian ditepis oleh kiper Estonia tersebut ketika kapten Inggris itu berada di depan gawang. Namun, ia tak berdaya ketika Michael Olise yang tak terbendung melepaskan umpan silang yang menggoda dan sontekan Jonathan Tah memantul ke Luis Diaz di menit ke-22 untuk mengubah skor menjadi 1-0.

Hein sekali lagi menggagalkan upaya mantan bintang Tottenham Kane, ketika ia tampak yakin akan mencetak gol, tetapi ia gagal menepis penalti pemain berusia 32 tahun itu setelah Marco Freidl dengan ceroboh menjatuhkannya di kotak penalti menjelang akhir babak pertama. Tim tamu juga melepaskan tembakan ketika bek sayap Yukinari Sugawara menyengat tangan Manuel Neuer dari sudut sempit, tetapi pada menit ke-66, skor berubah menjadi 3-0 ketika Kane menyambar bola masuk ke gawang setelah tembakan Diaz dari tepi kotak penalti diblok.

Tim tamu mengira mereka berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Wisdom Mike, tetapi sang penyerang dianggap offside. Lebih parah lagi, Konrad Laimer berhasil melewati hadangan lawan dan mencetak gol dari sudut sempit tiga menit menjelang bubaran.

Malam itu menjadi kenangan tak terlupakan bagi Bayern karena mereka unggul lima poin di puncak klasemen, dan Kane mengukir sejarah dengan golnya yang ke-100 untuk klub dalam waktu singkat.

Meskipun mantan bintang Crystal Palace Olise tampak sebagai pemain paling berbahaya dan menarik di lapangan, gol-gol Kane-lah yang akhirnya menentukan keberhasilan tim. Di lain waktu, penyerang Bayern itu bisa saja mencetak lima gol, seandainya bukan karena penampilan gemilang Hein. Namun, gol kesepuluh di liga musim ini mungkin akan membuatnya puas untuk saat ini. Dengan dua gol ini, sang penyerang menambah koleksi golnya menjadi 15 gol sepanjang musim hanya dalam delapan penampilan di semua kompetisi.

Ngomong-ngomong, sebelum pertandingan, manajer Kompany menjelaskan bagaimana Kane telah meningkatkan permainannya ke level selanjutnya.

"Harry Kane selalu menjadi pencetak gol, tetapi saya pikir dia telah membuka permainannya lebih lebar lagi! Cara dia mundur, menembus pertahanan lawan. Pada akhirnya, itu membuatnya lolos dari perhatian para pemain bertahan," ujarnya.

Meskipun Bremen selalu berpeluang kalah dalam pertandingan ini, terutama setelah tertinggal melalui Diaz, kapten Friedl mungkin telah membuat timnya kesulitan dengan pelanggaran cerobohnya terhadap Kane. Bintang Inggris itu tidak berada dalam posisi yang sangat mengancam, bahkan untuk pemain sekelasnya, tetapi pemain berusia 27 tahun itu menjulurkan kakinya dengan ceroboh, dan Kane berhasil melewatinya untuk memenangkan penalti. Upaya comeback tampaknya mustahil dan Bayern mencetak dua gol lagi untuk meraih kemenangan. Namun, ceritanya mungkin bisa berbeda jika Friedl menunjukkan sedikit lebih banyak kehati-hatian dalam bertahan.

Bayern – yang unggul lima poin dari Borussia Dortmund di posisi kedua, meskipun BVB masih memiliki satu pertandingan tersisa – akan beristirahat dari Bundesliga  dengan bertandang ke klub Siprus Pafos pada lanjutan Liga Champions. Setelah mengalahkan Chelsea 3-1 di laga pembuka liga, para pemain Kompany berharap dapat melanjutkan kemenangan impresif tersebut saat bertandang ke Siprus. Setelah itu, mereka akan kembali ke kasta tertinggi Jerman untuk menghadapi pertandingan sulit melawan Eintracht Frankfurt pada 4 Oktober, yang merupakan pertandingan terakhir mereka sebelum jeda internasional terbaru.