Di kancah sepakbola Inggris, lambang klub biasanya didominasi oleh simbol-simbol heraldik, hewan-hewan mitologi yang garang, atau elemen sejarah kota yang kental. Namun, AFC Bournemouth memilih jalur yang sangat berbeda dan personal untuk identitas visual mereka. Jika Anda memperhatikan logo klub berjuluk The Cherries ini, terdapat siluet seorang pemain yang sedang melakukan sundulan bola dengan gaya yang khas.
Banyak penggemar sepakbola modern mungkin menganggap gambar tersebut hanyalah ilustrasi generik untuk menggambarkan olahraga itu sendiri. Padahal, sosok misterius tersebut adalah representasi nyata dari salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah klub. Dia bukan hanya seorang pemain yang tajam di mulut gawang, tetapi juga seorang visioner yang bekerja di balik layar setelah gantung sepatu.
Keputusan untuk mengabadikan seorang individu dalam lambang resmi klub adalah langkah yang sangat berani dan langka. Biasanya, penghormatan setinggi itu hanya berupa patung di depan stadion atau penamaan tribun. Namun, Bournemouth melangkah lebih jauh dengan menjadikan sosok ini sebagai wajah abadi klub yang dikenal di seluruh dunia, dari Liga kasta bawah hingga panggung megah Liga Primer.
GOAL coba mengupas tuntas siapa sebenarnya sosok di balik siluet tersebut dan mengapa ia begitu istimewa. Kita akan menelusuri bagaimana satu orang bisa memiliki pengaruh begitu besar dalam mengubah takdir dan citra sebuah klub sepakbola, menjadikannya sebuah warisan yang tak lekang oleh waktu.







