Paulo Dybala Lautaro Martinez Rafael Leao Serie A 2022-23 GFXGetty

Napoli Memang Sudah Scudetto - Tapi Serie A Masih Punya Pertempuran Empat Besar TERGILA Di Eropa!

Akhirnya pacuan gelar Serie A resmi selesai. Kalau boleh jujur, sebenarnya sudah selesai sejak entah kapan. Sudah berbulan-bulan pertanyaannya adalah KAPAN - alih-alih MAMPUKAH - Napoli Scudetto. Dan anak asuh Luciano Spalletti yang memang ngeri menuntaskan tugas mereka di percobaan kedua kemarin Jumat (5/5) dini hari WIB, mencatatkan sebiji poin di Udinese, memastikan keunggulan mereka di puncak tak lagi terkejar.

Namun, di saat pesta pora di Naples berlangsung, fokus media sudah beralih ke pertempuran empat besar yang menakjubkan itu. Saat ini, dengan sisa empat pekan di musim 2022/23, cuma delapan poin yang memisahkan peringkat dua dengan peringkat tujuh.

Gilanya lagi, keenam tim tersebut saling berjumpa akhir pekan kemarin, memperebutkan tiga slot Liga Champions yang tersisa. AC Milan membungkam Lazio di kandang, sebelum Inter Milan berjaya di AS Roma. Lalu, Juventus 'menjajah' Bergamo dengan kemenangan atas Atalanta (bonus trivia: ketiga laga selesai dengan skor 2-0!).

Silakan Naples berpesta, tapi sisa penikmat Serie A telah menggelar pesta mereka sendiri akhir pekan kemarin. Segalanya dipertaruhkan, karena keuntungan finansial yang didapat dari berpartisipasi di kompetisi primer Eropa semakin penting seiring kesulitan keuangan yang melanda kebanyakan klub Italia.

Lantas, setelah pertempuran kemarin, siapa yang akan duduk manis di papan atas dan terbang ke Liga Champions? Di bawah, GOAL menganalisis kans tiap-tiap calon untuk finis empat besar di Serie A musim ini...

  • Mourinho DybalaGetty Images

    AS Roma - 58 poin

    Mungkinkah Jose Mourinho mulai tertekan - atau cuma sedang berusaha mengalihkan perhatian dari AS Roma asuhannya yang terlihat kehabisan bensin di periode yang sangat tidak pas? Standar Mou itu sudahlah rendah, tapi ternyata sikapnya masih bisa lebih rendah lagi ketika mengkritisi wasit Daniele Chiffi setelah diimbangi Monza 1-1 Kamis (4/5) kemarin.

    Larangan mendampingi tim kembali menimpa pelatih asal Portugal itu, yang sebelumnya sudah diusir keluar lapangan tiga kali musim ini. Skuad Giallorossi sendiri sudah di ambang kehancuran setelah diterpa badai cedera - yang memang seburuk itu sampai Mou bercanda ingin masuk lapangan atau bahkan memanggil legenda klub Aldair dari masa pensiunnya.

    Roma memang masih bisa finis empat besar, tetapi mereka gagal memenangkan tiga laga Serie A terakhir sebelum akhir pekan kemarin dan stres serta tekanan berkompetisi di Liga Europa - mereka akan menghadapi Bayer Leverkusen di semi-final - semakin menggempur skuad yang memang tak memiliki kedalaman.

    Maka tak heran, ketika anak asuh The Special One yang sekarang lumat di hadapan bekas klub yang pernah ia antarkan menuju keabadian. Sisa lawan mereka tak berat-berat amat, tetapi publik ibukota Italia kubu serigala harus bersiap dengan kenyataan pahit: mungkin Liga Champions belum menjadi level mereka.

    SISA LAGA:

    Liga Europa: BAYER LEVERKUSEN (kandang)

    Serie A: Bologna (tandang)

    Liga Europa: Bayer Leverkusen (t)

    Serie A: SALERNITANA (k)

    Serie A: Fiorentina (t)

    Serie A: SPEZIA (k)

  • Iklan
  • GasperiniGetty Images

    Atalanta - 58 poin

    Setelah mengejutkan dunia sepakbola - dan membuat Andrea Agnelli uring-uringan - dengan lolos ke Liga Champions tiga musim beruntun, Atalanta tersandung musim lalu, finis kedelapan di Serie A. Sepertinya ini adalah akhir dari petualangan mereka.

    Namun, meski tahun ini lagi-lagi gagal mencapai puncak performa, para Bergamasco berhasil kembali ke kancah rebutan empat besar berkat tiga kemenangan beruntun.

    Gian Piero Gasperini secara terbuka mengakui Atalanta versi yang ini tak selevel dengan versi-versi sebelumnya dari segi teknis, tetapi mereka masih memiliki beberapa pemain hebat, terutama di lini tengah, di mana ada Marten de Roon dan Teun Koopmeiners. Terlebih, mereka memiliki salah satu striker muda paling menjanjikan di dunia dalam diri Rasmus Holjund, sementara Duvan Zapata dan Luis Muriel adalah veteran yang cukup bisa diandalkan.

    Memang, jadwal mereka tak bisa dibilang enteng. Salernitana dan Monza adalah lawan yang bisa berbahaya, dan mereka harus ke San Siro untuk menantang Inter Milan yang nampaknya mulai bangkit.

    Sayangnya dikalahkan Juventus di kandang sendiri sama sekali tak membantu La Dea. Mereka memang tak memiliki distraksi lain dan bakal menghadapi empat laga terakhir dengan harap-harap cemas, tetapi nasib mereka tak jauh berbeda dari Roma.

    SISA LAGA:

    Serie A: Salernitana (t)

    Serie A: VERONA (k)

    Serie A: Inter Milan (t)

    Serie A: MONZA (k)

  • pioli leao(C)Getty Images

    AC Milan - 61 poin

    Ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa sang juara bertahan bakal gagal finis empat besar. Milan boleh berada di semi-final Liga Champions dan tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di Serie A tapi, seperti kata Stefano Pioli, mereka "sedekah poin" pekan demi pekan.

    Ya, Rossoneri, yang membuktikan kualitas, kecerdasan, dan kedisiplinan mereka ketika mendepak Napoli keluar Eropa, imbang empat kali dari enam pertandingan liga terakhir. Yang paling kentara dari serangkaian hasil minor itu adalah bahwa tim lapis kedua dan kesekian Milan sama sekali tak bisa diandalkan. Pioli tak punya keleluasaan untuk merotasi pemain dan itu menjadi masalah besar bagi skuad yang masih bersaing di kompetisi kontinental.

    Beberapa fans bahkan mengklaim mereka bakal terima lolos ke final Liga Champions, mengalahkan sang tetangga Inter, sekalipun itu artinya gagal lolos ke edisi musim depan jalur Serie A.

    Namun tetap saja, skuad ini masih memiliki kapabilitas untuk memberi kejutan, terutama mengingat mentalitas juara mereka, dan kemenangan atas Lazio membuktikan itu. Sedihnya, kemenangan tersebut memakan tumbal seorang Rafael Leao, yang cedera pada menit ke-12 di laga kontra Lazio. Dengan Derby della Madonina edisi Eropa sudah di depan mata, kehilangan jimat kemenangan sekelas penyerang muda Portugal itu adalah pukulan yang sangat besar.

    Milan bakal berharap setidaknya Leao bisa kembali di leg kedua semi-final kontra Inter. Mereka juga masih harus berkunjung ke markas Juventus sebelum musim berakhir, dan Leao hampir bisa dipastikan akan menjadi kunci penentu nasib sang Merah-Hitam di Eropa dan Italia.

    SISA LAGA:

    Liga Champions: INTER MILAN (k)

    Serie A: Spezia (t)

    Liga Champions: Inter Milan (t)

    Serie A: SAMPDORIA (k)

    Serie A: Juventus (t)

    Serie A: VERONA (k)

  • Lukaku Inzaghi InterGetty

    Inter Milan - 63 poin

    Inter Milan ini gimana, sih?! Semi-finalis Liga Champions tapi terseok di Serie A. Setelah gelar mereka dirampas Milan tahun lalu, Nerazzurri seharusnya menjadi pesaing Scudetto serius musim ini - tetapi begitu Oktober tiba, semakin jelas bahwa mereka tak cukup konsisten untuk mengimbangi irama Napoli. Harapan finis empat besar pun nampak akan terkubur dalam-dalam pada Maret-April, setelah menelan lima kekalahan dalam tujuh laga Serie A.

    Namun, kiprah di Eropa mengembalikan rasa percaya diri anak asuh Simone Inzaghi, dan Inter kini memetik empat kemenangan beruntun, setelah Lautaro Martinez, Edin Dzeko, dan Romelu Lukaku gacor lagi.

    "Katakanlah kami sedang dalam momen yang baik, kami bermain dengan bagus, beberapa pemain penting sudah pulih, dan sekarang hasilnya mulai kelihatan," ucap sang allenatore penuh semangat usai membantai Verona 6-0 Kamis (4/5) kemarin. "Saya senang, tapi kami harus jalan terus karena kami tahu selalu ada jalan berlubang di setiap tikungan."

    Ya, kesan yang Inter berikan adalah satu laga buruk saja bisa membuat mereka berada di mode krisis sepenuhnya, dan Inter adalah tim dengan jadwal paling berat di sini, karena masih bersaing di tiga kompetisi: Serie A, Liga Champions, dan Coppa Italia. Kemenangan atas AS Roma pun sangat membantu, karena kini mereka bisa menghadapi derbi Milan di Eropa dengan mindset yang sehat...

    SISA LAGA:

    Liga Champions: AC Milan (t)

    Serie A: SASSUOLO (k)

    Liga Champions: AC MILAN (k)

    Serie A: Napoli (t)

    Final Coppa Italia: Fiorentina (n)

    Serie A: ATALANTA (k)

    Serie A: Torino (t)

  • Maurizio Sarri Lazio cigarette HIC 16:9Getty

    Lazio - 64 poin

    Kemenangan atas Sassuolo bukan cuma menunda pesta juara Napoli sehari, tetapi juga sempurna bagi Lazio yang mulai goyah. Biancocelesti merangsek naik ke peringkat dua Serie A setelah delapan laga tak terkalahkan, di mana mereka hanya kemasukan SATU gol. Namun, kekalahan beruntun, di kandang versus Torino dan tandang melawan Inter Milan, menimbulkan ketakutan akan kolaps di detik terakhir.

    Dan ketakutan itu terasa semakin nyata. Setelah tumbang di markas AC Milan akhir pekan kemarin, Liga Champions perlahan-lahan tak terlihat sepasti itu.

    Untungnya Lazio tak seperti kebanyakan rival mereka, yang dibebani oleh sepakbola Eropa, dan itu cocok bagi Maurizio Sarri yang lebih suka metode kuno (meski dengan ide segar nan modern), yakni mengasah sepakbolanya di sesi latihan.

    Lazio tak memiliki kualitas atau sumberdaya yang bisa menyaingi Juve dan Inter, tetapi mereka bisa dibilang dipimpin oleh genius taktik nomor wahid di Serie A, dan faktor itu bisa sangat menentukan di pekan terakhir.

    SISA LAGA:

    Serie A: LECCE (k)

    Serie A: Udinese (t)

    Serie A: CREMONESE (k)

    Serie A: Empoli (t)

  • Massimiliano Allegri Juventus 2022-23 HIC 16:9Getty

    Juventus - 66 poin

    Partisipasi Juventus di Liga Champions musim depan tak cuma bergantung pada apa yang terjadi di lapangan. Mereka sempat dihantam penalti pengurangan 15 poin oleh PSSI-nya Italia (FIGC) atas dugaan melanggar peraturan capital gains alias plusvalenza, tetapi sanksi tersebut diangkat sementara setelah banding. Namun mereka akan menghadapi persidangan lagi bulan ini, yang artinya kekacauan di luar lapangan hampir bisa dipastikan. Selain itu, masih ada risiko UEFA melarang Bianconeri berpartisipasi di Eropa atas dugaan terpisah terkait manuver gaji ilegal.

    Dengan latar belakang penuh ketidakpastian, Massimiliano Allegri dan anak asuhnya berusaha memenangkan Liga Europa serta finis empat besar, yang akan menjadi pencapaian luar biasa jika mempertimbangkan kondisi mereka. Namun, Allegri sedang dalam tekanan besar, karena skor akhir Juve sejelek gaya main mereka.

    Untungnya dua kemenangan beruntun, termasuk kemenangan di markas Atalanta, membuat pijakan Si Nyonya Tua di zona Liga Champions semakin mantap.

    Satu hal yang pasti: Allegri butuh lolos ke Liga Champions jika ingin punya harapan mempertahankan jabatannya.

    SISA LAGA:

    Liga Europa: SEVILLA (k)

    Serie A: CREMONESE (k)

    Liga Europa: Sevilla (t)

    Serie A: Empoli (t)

    Serie A: AC MILAN (k)

    Serie A: Udinese (t)

0