Ketika ditanya tentang kemungkinan untuk menjadi pelatih suatu hari nanti, ia tidak menampik gagasan tersebut. “Sepakbola ada di dalam darah saya. Saya bisa mengesampingkannya, membekukannya, tetapi pada akhirnya itu akan kembali, dan saya tahu suatu hari nanti saya akan membutuhkannya lagi,” renungnya.
Ramos juga berbicara tentang adaptasinya dengan kehidupan sehari-hari di Monterrey. Ia mengungkapkan bahwa meski istrinya menikmati masakan Meksiko, ia tetap berpegang pada diet ketatnya. “Saya agak membosankan dengan makanan. Saya tidak suka saus atau hidangan pedas. Saya telah menjaga pola makan yang sama selama 20 tahun — selada, ikan bakar, ayam, alpukat. Itulah yang membuat saya terus berjalan,” katanya sambil tersenyum.