Satu Kaki Barcelona Di Semi-Final Liga Champions Usai Hancurkan Borussia Dortmund 4-0

Barcelona menunjukkan dominasi luar biasa saat mengalahkan Borussia Dortmund 4-0 dalam leg pertama babak perempat-final Liga Champions di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis (10/4) dini hari WIB tadi. Gol pembuka dicetak Raphinha pada menit ke-25 setelah memanfaatkan situasi sepak pojok, meski sempat ada ketegangan karena pengecekan offside. Dortmund gagal menyamakan kedudukan sebelum jeda, meski memiliki peluang emas lewat Serhou Guirassy yang tak membuahkan hasil.

Babak kedua baru berjalan tiga menit, Barcelona menggandakan keunggulan lewat sundulan Robert Lewandowski yang memanfaatkan umpan Raphinha. Lewandowski kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-66 dengan gol keduanya, membawa total golnya di Liga Champions menjadi 105. Gol ini tercipta berkat kerja sama apik dengan Fermin Lopez, menegaskan ketajaman striker Polandia itu melawan mantan klubnya.

Kemenangan Barcelona disegel oleh Lamine Yamal pada menit ke-77 setelah menerima umpan terobosan dari Raphinha. Pemain berusia 17 tahun itu dengan tenang mengelabui kiper Gregor Kobel, melengkapi malam yang sempurna bagi pasukan Hansi Flick. Skor 4-0 memberi Barcelona keunggulan besar jelang leg kedua di Signal Iduna Park, meski mereka tetap harus waspada.

Kemenangan telak ini menegaskan status Barcelona sebagai salah satu favorit juara Liga Champions musim ini. Dengan permainan menyerang yang tajam dan soliditas lini belakang, mereka berhasil membungkam Dortmund yang datang dengan reputasi kuat. Hasil ini juga menjadi sinyal bahwa Barcelona di bawah arahan Flick sedang berada dalam performa puncak, terutama dengan ambisi meraih treble.

Lewandowski juga menjadi bintang malam itu dengan dua golnya, sekaligus membuktikan bahwa ia masih menjadi ancaman mematikan, bahkan melawan klub yang pernah dibelanya selama delapan tahun. Dukungan dari Raphinha dan Yamal di lini depan menambah dimensi serangan Barcelona, menunjukkan kekompakan tim yang kian terasah. Ini adalah perpaduan pengalaman dan talenta muda yang sulit dihentikan.

Namun, perjalanan belum usai. Leg kedua di markas Dortmund pekan depan akan menjadi ujian berikutnya. Meski unggul 4-0, Barcelona harus tetap fokus karena Dortmund dikenal tangguh di kandang sendiri. Jika lolos, mereka berpotensi bertemu Bayern Munich atau Inter Milan di semi-final, dua tim yang juga tengah bersaing ketat setelah Inter menang 2-1 di leg pertama.

“Saya khawatir pada gol pertama, takut offside. Untungnya sah,” kata Raphinha usai laga, merujuk pada gol pembukanya yang sempat dicek VAR.

“Saya menyentuh bola sebelum masuk dan minta maaf pada Cubarsi. Dia bilang tak apa, itu jadi assist baginya,” tambah Raphinha soal momen ia ‘mencuri’ gol dari rekan setimnya.

“Saya pikir bola bisa keluar, keputusannya cepat,” lanjutnya, menggambarkan situasi krusial yang akhirnya membuka keunggulan Barcelona.

“Saya suka bermain dengan pemain top. Kami saling paham, itu penting,” ungkap Raphinha tentang kerja sama apiknya dengan Lewandowski dan Yamal.

“Kami cetak angka luar biasa, semoga terus begini,” tambahnya, optimistis dengan performa tim yang kian menanjak.

“Saya tak bilang kami sudah di semi-final. Leg kedua sulit, Dortmund tim berkualitas,” tegas Raphinha, menjaga kewaspadaan jelang laga tandang.

Barcelona tidak pernah kalah dalam 23 pertandingan mereka pada 2025 di semua kompetisi (W19 D4), menjadi rekor terbaik mereka dalam satu tahun dalam sejarah (2016 - G22 W19 D3).

Raphinha kini menyamai rekor Lionel Messi yang terlibat dalam 19 gol Liga Champions dalam satu musim untuk Barcelona. Bintang Brasil itu telah mencetak 12 gol dalam 11 pertandingan di Liga Champions 2024/25, hanya Messi pada 2011/12 (14 gol) yang mencetak lebih banyak gol untuk Barcelona dalam satu kampanye Liga Champions (12 juga untuk pemain Argentina itu pada 2010/11 dan 2018/19).

Lewandowski menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang mencetak sepuluh gol dalam satu musim untuk tiga tim berbeda: Borussia Dortmund, Bayern Munich dan Barcelona.

Pau Cubarsi (18 tahun, 77 hari) adalah bek termuda dalam sejarah Liga Champions yang memberikan assist, melampaui rekor Vincent Kompany (18 tahun, 193 hari) pada Oktober 2004 bersama Anderlecht.

Barcelona: Szczesny; Kounde, Cubarsi, Martinez (Araujo 81'), Balde; De Jong, Pedri (Garcia 81'); Yamal (Fati 86'), Lopez (Gavi 74'), Raphinha; Lewandowski (Torres 81').

Pergantian Tak Terpakai: Victor, Torre, Pena, Christensen, Kochen, Fort, Martin.

Gol: Raphinha 25, Lewandowski 48', 66', Yamal 77'.

Kartu Kuning: -

Manajer: Hansi Flick.

Borussia Dortmund: Kobel; Ryerson (Sule 79'), Can, Anton, Bensebaini; Gittens (Duranville 79'), Brandt, Nmecha (Ozcan 68'), Chukwuemeka (Reyna 68'), Adeyemi (Beier 46'); Guirassy.

Pergantian Tak Terpakai: Couto, Meyer, Lotka, Watjen, Kabar, Svensson.

Gol: -

Kartu Kuning: Guirassy, Adeyemi.

Manajer: Niko Kovac.

UEFA

Barcelona akan bertandang ke Signal Iduna Park pada Rabu (16/4) dini hari WIB mendatang untuk leg kedua. Dengan keunggulan 4-0, mereka berada di posisi kuat, tapi Dortmund pasti akan mengeluarkan segala cara untuk membalikkan keadaan di hadapan pendukungnya sendiri. Flick diharapkan mempertahankan intensitas tim agar tak lengah.

Jika lolos, Barcelona akan menghadapi pemenang antara Bayern dan Inter di semi-final. Inter sementara unggul 2-1 atas Bayern di leg pertama, dan pertemuan dengan salah satu dari dua raksasa itu akan jadi tantangan besar bagi ambisi treble Barcelona.

Pertandingan ini juga bisa menjadi panggung bagi Lewandowski untuk menambah koleksi golnya, sekaligus bagi Raphinha dan Yamal untuk terus membuktikan bahwa mereka adalah bagian penting dari proyek masa depan Barcelona. Semua mata kini tertuju pada leg kedua yang menentukan.