Rizky Ridho - Persija 2025/26Persija

Dikira Kena 'Prank' Subuh-Subuh! Reaksi Rizky Ridho Saat Tahu Golnya Masuk Nominasi Puskas FIFA

Sejarah baru tercipta bagi sepakbola Indonesia. Rizky Ridho, bek tengah andalan Persija Jakarta, berhasil menembus jajaran elite dengan menjadi pemain dari Tanah Air pertama yang masuk dalam nominasi FIFA Puskas Award. Penghargaan bergengsi ini diberikan untuk gol terindah tahunan, menyejajarkan namanya dengan legenda hidup seperti Cristiano Ronaldo dan Neymar.

Gol spektakuler tersebut tercipta pada laga Liga 1 Indonesia melawan Arema FC pada 9 Maret 2025. Bermula dari inisiatif memotong serangan lawan, Ridho melepaskan tendangan jarak jauh dari tengah lapangan yang menghujam gawang lawan. Momen magis ini tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga menarik perhatian panelis FIFA, membuktikan bahwa talenta dari Asia Tenggara mampu bersaing di panggung global.

Dalam wawancara eksklusif dengan FIFA, Ridho menceritakan sisi lain dari pencapaian ini yang penuh dengan kerendahan hati. Ia mengaku bahwa berita besar ini datang di saat yang paling tidak terduga, bahkan sempat mengira kabar tersebut hanyalah lelucon belaka. Reaksi polos namun tulus ini menggambarkan karakter sang pemain yang tetap membumi meski namanya kini diperbincangkan dunia.

Kisah di balik gol ini bukan hanya soal teknik, melainkan juga tentang insting, keberanian mengambil keputusan di situasi kritis, dan dukungan orang-orang terdekat. Dari pesan orang tua di pagi buta hingga inspirasi dari rekan setimnya, Jordi Amat, inilah cerita lengkap di balik nominasi bersejarah Ridho.

  • Kejutan di Pagi Buta: Antara Mimpi dan Realita

    Kabar masuknya Ridho ke dalam nominasi Puskas Award datang dengan cara yang sangat sederhana namun menyentuh. Bukan melalui telepon resmi dari agen atau manajemen klub, melainkan lewat pesan singkat dari orang tuanya saat ia bangun untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Momen spiritual itu berubah menjadi kejutan besar ketika ia membaca laporan bahwa golnya diakui dunia.

    Awalnya, bek berusia 24 tahun ini tidak percaya begitu saja. "Saya pikir itu lelucon atau semacamnya," ujarnya sambil tertawa, bahkan sempat memutuskan untuk kembali tidur seolah tidak terjadi apa-apa. Reaksi ini sangat manusiawi, mengingat betapa jarangnya pemain dari liga lokal Indonesia mendapatkan sorotan sebesar ini dari badan sepakbola tertinggi dunia.

    Namun, ketika ia bangun untuk kedua kalinya, realitas mulai meresap. Notifikasi di ponselnya meledak, berita tersebar di mana-mana, dan ucapan selamat membanjiri media sosialnya. Ridho mengaku sangat terkejut sekaligus bersyukur bahwa gol yang ia cetak di kompetisi domestik bisa memiliki resonansi yang begitu kuat hingga ke level internasional.

    Momen ini menegaskan bahwa dukungan keluarga adalah fondasi utama bagi karier Ridho. Doa dan kabar baik yang datang pertama kali dari orang tua menjadi pengingat bahwa sejauh apa pun ia melangkah, rumah dan keluarga tetap menjadi tempatnya berpijak.

  • Iklan
  • Gol Kelas Dunia di Tengah Tekanan

    Gol ke gawang Arema FC lahir dari situasi yang sangat kritis bagi Persija. Saat itu, tim Macan Kemayoran harus bermain dengan sembilan orang akibat dua kartu merah. Dalam kondisi kalah jumlah pemain, setiap keputusan di lapangan memiliki risiko yang sangat tinggi. Ridho, yang biasanya bertugas mengamankan pertahanan, justru mengambil inisiatif serangan.

    Ridho menceritakan bahwa semuanya bermula dari intersep yang ia lakukan di area pertahanan sendiri. Melihat timnya kalah jumlah untuk melakukan serangan balik konvensional, ia memutuskan untuk membawa bola ke depan sendirian. Niat awalnya adalah melakukan dribble lebih jauh mendekati kotak penalti lawan untuk mencari celah.

    Namun, keraguan sempat muncul di benaknya untuk terus menggiring bola. Tepat di saat itulah, matanya menangkap posisi kiper lawan yang terlalu jauh meninggalkan sarangnya. Mempercayai instingnya, Ridho mengubah keputusan dalam sepersekian detik. Ia menyesuaikan posisi tubuhnya dan melepaskan tembakan spekulatif dari garis tengah lapangan.

    Uniknya, Ridho sendiri tidak langsung sadar bahwa bola tersebut masuk. Jarak yang terlalu jauh membuatnya tidak bisa melihat jelas hasil tendangannya. Baru ketika rekan-rekannya di bangku cadangan berteriak histeris, ia menyadari bahwa ia baru saja mencetak salah satu gol terbaik dalam kariernya, dan mungkin dalam sejarah liga.

  • Berdiri Sejajar dengan Para Raksasa

    Masuk nominasi Puskas Award bukan sekadar soal viral, ini adalah soal prestise. Penghargaan ini sebelumnya telah dimenangkan oleh ikon-ikon sepakbola seperti Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, hingga Mohamed Salah. Kini, nama Ridho tercatat dalam sejarah yang sama, sebuah lompatan status yang luar biasa bagi pesepakbola Indonesia.

    Ridho mengaku kesulitan mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Berada di daftar yang sama dengan pemain top dunia adalah sebuah kehormatan yang membuatnya sangat bahagia. Ia menyadari bahwa ini adalah pembuktian bahwa kualitas pemain Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata.

    Meski demikian, Ridho tidak mau besar kepala. Ia menjadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus belajar. Ia mengaku rajin menonton video pertandingan pemain-pemain top Eropa, khususnya yang berposisi sama dengannya, untuk mencuri ilmu dan mengembangkan gaya permainannya di lapangan.

    Pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa proses tidak pernah mengkhianati hasil. Dari lapangan lokal di Surabaya hingga diakui oleh FIFA, perjalanan Ridho adalah inspirasi bagi jutaan anak-anak Indonesia yang bermimpi menjadi pesepakbola profesional.

  • Rizky Ridho & Jordi Amat - Persija JakartaPersija Jakarta

    Koneksi Jordi Amat dan Inspirasi Terdekat

    Di balik gol fenomenal tersebut, ternyata ada peran inspirasi dari rekan setimnya. Ridho menyebut nama Jordi Amat, bek naturalisasi timnas Indonesia yang juga bermain bersamanya, sebagai salah satu sosok yang memengaruhinya. Pengalaman Amat bermain di level tertinggi Eropa seperti Liga Primer dan LaLiga memberikan dampak positif bagi Ridho.

    "Jordi Amat pernah mencetak gol seperti itu dari garis tengah. Saya sudah melihat videonya," ungkap Ridho. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya transfer ilmu dan pengalaman di dalam skuad. Keberadaan pemain berpengalaman seperti Amat ternyata mampu memicu keberanian pemain muda seperti Ridho untuk melakukan hal-hal di luar kebiasaan.

    Selain inspirasi teknis, Ridho juga dikelilingi oleh lingkungan yang suportif. Teman-teman dan pelatihnya tidak henti-hentinya memberikan motivasi. Mereka adalah bagian dari ekosistem yang menjaga Ridho tetap fokus dan rendah hati di tengah sorotan global yang tiba-tiba datang.

    Hubungan baik antar pemain di timnas maupun klub menjadi kunci perkembangan mentalitas Ridho. Ia tidak hanya menyerap teknik, tetapi juga keberanian dan visi bermain dari para seniornya, yang akhirnya bermuara pada gol bersejarah tersebut.

  • Mohamad Prapanca, Rizky Ridho - Persija JakartaPersija Jakarta

    Ambisi Masa Depan dan Rasa Syukur

    Meski masuk nominasi Puskas adalah pencapaian individu yang luar biasa, Ridho tetap menempatkan target kolektif di atas segalanya. Ia tidak terobsesi untuk memenangkan penghargaan tersebut, melainkan menyerahkannya pada takdir dan dukungan publik. "Jika itu memang rezeki saya, saya akan sangat berterima kasih," ucapnya dengan tenang.

    Fokus utamanya tetap pada prestasi bersama tim. Ia menegaskan ambisinya untuk mempersembahkan trofi bagi Persija dan membawa klub ibu kota tersebut menjadi lebih kuat. Mentalitas juara ini menunjukkan kedewasaan Ridho sebagai seorang profesional yang mengutamakan lambang di dada daripada nama di punggung.

    Untuk timnas Indonesia, mimpinya lebih besar lagi. Ia bertekad untuk membawa Skuad Garuda melangkah lebih jauh di kancah internasional jika terus diberi kepercayaan. Dukungan fanatik suporter Indonesia yang bersatu tanpa memandang asal klub menjadi bahan bakar utamanya untuk terus berjuang.

    Bagi Ridho, Puskas Award hanyalah salah satu babak dalam perjalanan kariernya yang masih panjang. Dengan sikap rendah hati, kerja keras, dan dukungan penuh dari keluarga serta penggemar, langit adalah batas bagi bek muda kebanggaan Indonesia ini.