Uniknya, delapan tim yang lolos ke Babak Grand Finale, berasal dari kabupaten/kota yang berbeda. Di Surabaya, empat tim yang lolos ke Babak Grand Finale adalah Diklat Reklamindo (Batu), Farfaza FC (Surabaya), Diklat Gama (Malang), dan Forsgi Sidoarjo (Sidoarjo).
Sementara dari Solo, ada G Soccer (Semarang), Diklat Wajar (Magelang), Mars Merah (Solo), dan Mataram Utama (Yogyakarta). Hal itu membuktikan bahwa kekuatan sepak bola usia muda di Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah merata.
Pada Regional Surabaya, Diklat Reklamindo keluar sebagai juara setelah menumbangkan Farfaza FC 1-0 di laga final. Dalam perebutan tempat ketiga terbaik, Diklat Gama sukses menumbangkan Forsgi dengan skor 1-0.
"Kunci kemenangan kami adalah disiplin, kerja keras, dan tentunya istirahat yang cukup. Kami bangga meraih gelar juara di Surabaya, karena seluruh pemain hasil binaan didikan Diklat Reklamindo sendiri, tanpa mengambil pemain dari sekolah sepak bola lain. Kami akan mempersiapkan diri dengan lebih lagi untuk babak Grand Finale di Jakarta," kata Handoko, pelatih Diklat Reklamindo.
Pada Regional Solo, G Soccer Academy menjadi juara setelah menumbangkan Diklat Wajar 4-0 di final. Sedangkan Mars Merah berstatus peringkat ketiga usai mengalahkan Mataram Utama dengan skor 1-0.
"Event ini sangat bagus untuk mencari bibit-bibit berbakat. Kita tahu kan Indonesia punya banyak talenta berbakat. Buat kami, event ini memiliki arti penting, melatih mental bermain anak-anak dalam sebuah turnamen. Saya berharap Meet The World With SKF ini diadakan setiap tahunnya," kata Muhammad Azhizhi, pelatih G Soccer Academy.