Takdir membawa Gareth Bale mendarat di Amerika Serikat, di mana kapten timnas Wales itu sepakat bergabung dengan klub Major League Soccer, Los Angeles FC.
Kepindahan Bale ini terjadi menyusul keputusan Real Madrid yang enggan memperpanjang kontraknya, sehingga dia menjadi pemain agen bebas. Hijrah ke Amerika Serikat juga jadi pilihan cukup logis bagi Bale: demi membesarkan peluang dia berlaga di Piala Dunia Qatar tahun ini.
Sempat dihubung-hubungkan dengan Cardiff City sepanjang bursa transfer musim panas ini, terlebih agen Jonathan Barnett mengonfirmasi bahwa kliennya itu akan tinggalkan Santiago Bernabeu bukan karena motivasi uang.
Namun, LAFC mengumumkan kesepakatan dengan Bale Sabtu petang lalu, memastikan bahwa eks bintang Tottenham Hotspur itu akan bergabung dengan rekan-rekan barunya pada Juli.
Lantas, mengapa Bale memilih MLS sebagai destinasi berikutnya dalam kariernya, mengingat usia dia terbilang belum terlalu tua yakni 32 tahun? Klub-klub top Eropa padahal masih memantau dia sebelumnya. Setidaknya, ada tiga alasan.





