Tanpa memedulikan dari mana sumbernya, Paris Saint-Germain akan menerima semua tawaran yang layak untuk Kylian Mbappe. Ya, megabintang Prancis tersebut sudah masuk daftar jual kurang dari sepekan, tetapi para peminang sudah berbondong-bondong mengantre. Yang pertama bergerak adalah klub Arab Saudi Al-Hilal; mereka menyodorkan tawaran yang gila-gilaan kepada PSG, dan juga kepada Mbappe, demi menggodanya hijrah ke Timur Tengah.
Meski ketegangan antara Qatar dan Arab Saudi sudah menjadi rahasia umum, nampaknya Les Parisiens tak keberatan menerima proposal tersebut, karena siapa juga yang bisa menyalahkan mereka? Sebuah klub, yang sama sekali bukan rival mereka, satu benua saja tidak, menawarkan €300 juta untuk seorang pesepakbola. Tak ada pemain yang layak dihargai semahal itu, maka tidak heran jika tidak ada yang berani menyamainya.
PSG sudah menegaskan kepada Mbappe bahwa mereka tak peduli siapa pembelinya. Mereka akan menjualnya ke penawar tertinggi, dan sekarang muncul tawaran yang tak akan mungkin dikalahkan.
Tetapi situasinya tak sesederhana itu. Mbappe, menurut berbagai laporan, lebih memilih duduk di bangku cadangan selama satu tahun — dan menunggu kontraknya kedaluwarsa — daripada harus bermain untuk Al-Hilal. Ia sudah sejak lama mendambakan Real Madrid, meski dua kali menolak proposal Los Blancos demi uang di Paris. Tetapi sepertinya prinsip moral Mbappe mulai bekerja; sepertinya, gaji €1,9 juta (Rp31,6 miliar) per hari terlalu banyak untuk dicerna akal sehat.
Tetapi sekarang Madrid berpotensi menjadi pecundang terbesar. Semua menduga mereka akan mendapatkan Mbappe secara gratisan pada 2024. Namun kepergian Karim Benzema — ironisnya, ke Liga Arab Saudi — meninggalkan lubang besar di skuad mereka, dan begitu Mbappe menegaskan ia akan terjun ke bursa lebih cepat, Madrid diperkirakan berani menebusnya, idealnya di harga diskon.
Namun, sekarang muncul kompetitor yang tak diduga. Los Blancos kalah duit, kalah manuver, dan terancam harus menghabiskan satu tahun (atau mungkin lebih) dengan lubang besar di starting line-up mereka, sembari menonton sang pemain impian menunjukkan bakatnya di tempat lain.


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)


