Getty Images Sport"Real Madrid Sih Enggak Punya Fans!" - Los Blancos Dibilang Klub Gurem, Lebih Kerdil Dibanding Raksasa Brasil Flamengo
Bernabeu tak bergairah
Saul Niguez kembali menghidupkan api rivalitas derbi Madrid dari seberang Samudra Atlantik. Mantan gelandang Atletico Madrid itu tak ragu melontarkan kritik tajam terhadap basis suporter Real Madrid, sembari melontarkan pujian setinggi langit kepada Flamengo, klub yang kini ia bela di bawah arahan mantan rekan setimnya, Filipe Luis. Gelandang 31 tahun itu menegaskan mereka jauh lebih unggul dibandingkan Los Blancos kalau bicara soal passion.
Setelah lebih dari satu dekade membela Los Colchoneros dan mencatat lebih dari 400 penampilan, Saul kini bersiap menghadapi laga final bergengsi melawan PSG di Piala Interkontinental, Kamis (18/12) tengah malam WIB. Namun di tengah persiapan tersebut, ia menyelipkan komentar pedas soal atmosfer Bernabeu, yang menurutnya jauh dari kata bergelora dibanding stadion-stadion di Brasil.
Getty Images SportReal Madrid klub hampa?
Dalam wawancara dengan media Spanyol AS, Saul diminta membandingkan status Real Madrid dan Flamengo. Ia menjawab lugas, mengklaim bahwa meskipun Los Blancos memiliki ketenaran global, mereka kurang memiliki hubungan mendalam dengan para pendukung, sesuatu yang amat kental di sepakbola Amerika Selatan.
“Lebih dari Madrid,” ujarnya ketika ditanya apakah Flamengo bisa disejajarkan dengan El Real. “Sejujurnya, Madrid enggak punya fans. Betul, Madrid memang terkenal karena trofi yang mereka menangkan dan dikenal di seluruh dunia, jadi wajar punya banyak pengikut. Tapi ketika datang ke stadion mereka, Anda tidak merasakan apa-apa."
Komentar itu jelas akan menyentil Madridistas, terlebih datang dari sosok yang dulu merupakan tokoh sentral armada Diego Simeone selama puncak rivalitas kedua kubu ibu kota Spanyol itu. Saul lalu menyebut betapa "senyap" Bernabeu dibandingkan kebisingan memekakkan telinga di markas Flamengo, Maracana.
“Sebaliknya, datanglah ke Maracana, stadion ikonik, niscaya selalu penuh,” katanya. “Main tandang pun, stadion dipenuhi fans Flamengo. Kami baru saja bertanding melawan Sport Recife dan mereka harus memindahkan fans kami ke stadion lain karena kalau tidak, tidak akan muat. Padahal harus melakukan penerbangan berdurasi tiga setengah jam.”
“Kami ke Lima [ibu kota Peru, untuk final Copa Libertadores], penggemar kami mengisinya 100 persen. Lalu Anda lihat Palmeiras saja tidak bisa memenuhi stadion… di situ Anda sadar, ini basis fans yang benar-benar besar.”
Reuni dengan Luis Enrique
Komentar itu Saul lontarkan menjelang duel Flamengo melawan PSG di Piala Interkontinental. Laga tersebut juga mempertemukannya kembali dengan Luis Enrique, pelatih PSG yang pernah memberinya kesempatan tampil bersama timnas Spanyol.
Ia memuji Enrique dan menyoroti transformasi yang dialami Les Parisiens sejak juru taktik asal Spanyol itu tiba di Paris.
“Saya pernah bekerja dengannya di tim nasional,” kenang Saul. “Dia punya kepribadian yang sangat kuat dan itu menular ke timnya. Pemain-pemain PSG masih muda, tapi sudah berpengalaman. Mereka tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi pertandingan. Sejak Luis Enrique di Paris, saya sering menonton pertandingan mereka. Dia selalu punya banyak solusi. Ini akan sangat sulit.”
Getty Images SportMengejar sejarah
Hubungan Saul dengan pelatih Flamengo saat ini, Filipe Luis, menjadi fondasi kepercayaan diri tim. Keduanya pernah lama berbagi ruang ganti di Atletico Madrid, meraih gelar La Liga dan mencapai final Liga Champions bersama-sama. Kini, dengan didampingi sang mantan rekan di pinggir lapangan, Saul merasakan keyakinan besar di dalam skuad Flamengo.
“Filipe selalu bilang kami adalah tim yang siap membuat sejarah—itu kalimat favoritnya,” ujar Saul. “Kami sebagai pemain harus lebih memercayainya. Awalnya, ini sesuatu yang mustahil digapai. Final melawan PSG jelas sangat rumit, tapi kami punya harapan dan keinginan besar. Kami bermain untuk 42 juta atau bahkan lebih pendukung Flamengo.”
Iklan