Josko Gvardiol Man City GFXGetty/GOAL

Pernah 'Diayam-ayami' Messi, Seberapa Bagus Josko Gvardiol Hingga Manchester City Rela Pecah Rekor Transfer Bek?

Keputusan Manchester City memecahkan rekor transfer bek - yang sebelumnya dipegang Harry Maguire - dengan mendatangkan Josko Gvardiolmenimbulkan pertanyaan sekaligus rasa penasaran yang besar: siapa sebenarnya bek 21 tahun tersebut?

Persaingan untuk mendapatkan tanda tangan Gvardiol sempat memanas. Pasalnya, pengincar dia bukan hanya datang dari sang peraih treble winners. Duo Liverpool dan Real Madrid juga kesengsem dengan servis defender potensial satu ini. Namun, pada akhirnya Man City berhasil meluluhkan pendirian RB Leipzig selaku induk sang pemain dengan 'kepretan' mahar mencapai €90 juta!

Umurnya terbilang masih sangat muda, tapi berbagai kalangan menempatkannya di jajaran bek terbaik dunia saat ini karena permainannya yang seolah dia sudah berusia veteran dan kenyang akan pengalaman di level tertinggi.

Bek dengan janggut lebat itu dikenal punya gaya permainan yang sigap, keras, dan tak kenal kompromi dengan lawan. Mari sejenak berkenalan dengan bek yang memiliki catatan 21 caps dan dua gol bersama timnas Kroasia tersebut.

  • Josko Gvardiol CroatiaGetty Images

    Siapa Josko Gvardiol?

    Gvardiol merupakan bek milik klub ambisius Bundesliga Jerman, RB Leipzig. Dia berposisi sebagai bek tengah, tapi juga piawai bermain di pos kiri pertahanan sebagai bek sayap.

    Gvardiol memulai perjalanan sepakbolanya dari NK Tresnjevka di usia tujuh tahun, di mana dia dibawa oleh ayahnya, Tihomir, seorang pesepakbola amatir. Setahun kemudian pada 2010, raksasa Kroasia Dinamo menghampiri untuk memboyongnya, dan dia bertahan di sana lebih dari sedekade hingga akhirnya dia pun berpaling ke Leipzig di musim panas 2021.

  • Iklan
  • Gvardiol Croacia Qatar 2022Crédito: Getty

    Statistik kunci

    Selama periode 2019/20, Gvardio yang berusia 17 tahun membantu Dinamo menembus perempat-final UEFA Youth League - di mana mereka kalah adu penalti melawan duta Inggris Chelsea - dan mengangkat trofi liga Kroasia jenjang muda.

    Dia dipromosikan ke tim kedua semusim berselang, akan tetapi setelah hanya membuat dua penampilan, dia didorong masuk ke tim utama dan melakoni debut bagi Zagreb pada Oktober 2019. Setelah mewakili Kroasia sejak U-14 di 2016, Gvardiol juga debut untuk U-21 sebulan kemudian melawan Lithuania.

    Gvardiol - yang didapuk sebagai salah satu dari The Guardian's 60 Next Generation European Footballers jelang musim 2019/20 - tampil total 11 kali di liga pada tahun itu ketika Dinamo mengamankan gelar juara. Dia juga merasakan penampilan perdana di Liga Champions di awal 2020/21, dengan mendapati Zagreb tersingkir dalam dua laga kualifikasi di putaran ketiga oleh Ferencvaros.

    Namun, debut Gvardiol di Leipzig pada 2021/22 menggarisbawahi bahwa dia kini berada di level teratas. Dia tampil di 29 laga Bundesliga, mencetak dua gol, dan di sela-sela itu terlibat 23 kali sepanjang kampanye Liga Champions, Liga Europa dan DFB Pokal. Dia menjadi pemain Kroasia penuh selama kampanye itu, dan tampil starter di setiap laga ketika negaranya meraih medali perunggu di Piala Dunia 2022, bahkan mencetak gol pembuka saat timnya mengalahkan Maroko 2-1. Momen yang menyita perhatian dari Gvardiol selama di Qatar ketika dia 'diayam-ayami' Lionel Messi saat Kroasia bentrok dengan Argentina. Tapi, episode itu rupanya tidak menurunkan drajat dia sebagai salah satu bek terbaik saat ini. Banyak yang beranggapan, itu akan jadi pelajaran berharga bagi Gvardiol menghadapi lawan sekaliber GOAT.

  • Joško-Gvardiol(C)Getty Images

    Gaya main

    Aspek terpenting dari permainan Gvardiol adalah dia bek tengah berkaki kiri penuh bakat. Ini memberikan kelengkapan yang fantastis buat Leipzig karena mereka bisa memasangkan Gvardiol dengan pemain berkaki kanan di jantung pertahanan.

    David Alaba-nya Real Madrid mungkin telah memantapkan diri sebagai bek tengah berkaki kiri terbaik dunia, dan Gvardiol memiliki banyak kesamaan. Anda mungkin berpikir postur 185 cm yang bukanlah tinggi rata-rata untuk posisi yang menuntut fisik, namun kekuatan sesungguhnya Gvardiol justru datang dari itu.

    Gvardiol jarang diintimidasi oleh lawannya setelah belajar bagaimana cara terbaik menggunakan bodi dia dalam kerasnya kancah sepakbola Kroasia. Dia juga membangun kepercayaan dirinya saat mengendalikan bola, di mana dia cukup nyaman membawa penguasaan bola keluar dari pertahanan dengan dirinya memainkan si kulit bundar untuk rekan setimnya di posisi terbaik.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Josko Gvardiol RB Leipzig 2022-23Getty Images

    Tahukah Anda?

    Karena kesamaan antara nama keluarganya dan Guardiola, Gvardiol dikenal sebagai "Pep Kecil" yang mengacu pada eks pelatih Bayern Munich dan manajer Manchester City tersebut. Panggilan itu bahkan menghiasi masa-masa mudanya karena Gvardiol pertama kali bermain sebagai gelandang sentral sebelum pelatih tim muda Zagreb Dalibor Poldrugac memindahkannya kembali ke jantung pertahanan.

  • haaland Gvardiol(C)Getty Images

    Pujian berbagai pihak

    "Gvardiol merupakan bek terbaik dunia. Dia sangat dewasa. Cara dia bermain, dengan keanggunan dia mengontrol bola, sungguh luar biasa," tutur pelatih Kroasia Zlatko Dalic.

    "Semua orang berbicara mengenai anak ini. Semua klub top Eropa tahu dia. Gvardiol merupakan satu talenta besar. Dia bisa memainkan bola-bola panjang, teknisi yang bagus dan secara fisik sangat kuat," ungkap asisten pelatih Kroasia dan mantan penyerang Bundesliga, Ivica Olic.

    "Dengan Josko Gvardiol, kami bisa mendatangkan salah satu talenta defensif terbesar Eropa. Sebagai seorang berkaki kiri, kami akan diposisikan lebih bervariasi bersamanya di skuad," kata eks direktur olahraga Leipzig Markus Krosche.

0