Rayan (Vasco da Gama).jpgGetty/GOAL

Rayan Vitor: Mengapa Sensasi Remaja Terbaru Brasil ini Masuk Radar Barcelona, Arsenal, & Liverpool Sekaligus?

Namun di tengah kekacauan itu, akademi Base Forte milik Vasco tetap menjadi sumber kehidupan klub—tempat lahirnya ikon Brasil seperti Romario, Philippe Coutinho, Douglas Luiz, hingga bintang Chelsea saat ini, Andrey Santos. Kini, Rayan tampaknya menjadi penerus berikutnya dalam garis keturunan emas tersebut, tampil sebagai salah satu pemain paling menonjol di musim 2025 yang berat bagi timnya.

Menurut laporan, pemandu bakat Barcelona telah memantau perkembangan sang penyerang belia selama 18 bulan terakhir. Sementara itu, Arsenal dan Liverpool juga dikabarkan tengah menimbang langkah untuk merekrutnya pada 2026—tahun di mana kontraknya bersama Vasco berakhir. Performa impresif Rayan membuat nilai pasarnya terus melonjak, dan bukan mustahil bakal terjadi perang tawaran besar-besaran pada bursa Januari mendatang.

Pertanyaannya adalah: seberapa besar potensi  bintang muda Vasco tersebut? GOAL mencoba menelusuri lebih dalam potensi luar biasa Rayan Vitor…

  • Awal segalanya

    Rayan lahir di Rio de Janeiro pada 2006 dan sudah menunjukkan ketertarikan pada sepakbola sejak ia baru bisa berjalan. Minat itu diarahkan langsung oleh sang ayah, Valkmar, yang juga merupakan jebolan akademi Vasco dan sempat berkarier sebagai pesepakbola profesional antara 1995 hingga 2000. Setelah pensiun, Valkmar sempat bekerja di departemen usia muda Vasco, dan lewat koneksi itulah ia membuka jalan bagi awal karier putranya.

    Menurut laporan ESPN Brasil, Vasco menerima Rayan di tim futsal mereka saat ia baru berusia enam tahun. Dalam lima tahun berikutnya, bakat luar biasanya mulai terlihat: ia mencetak 292 gol—angka yang luar biasa untuk anak seusianya. Setelah itu, Rayan naik ke lapangan rumput dan kembali mencuri perhatian para pelatihnya. Salah satu momen penting datang ketika ia menjadi pilar utama tim U-13 Vasco menjuarai ICC Futures Championship, menyingkirkan tim-tim besar seperti Juventus, Benfica, dan Paris Saint-Germain dalam prosesnya.

    Ketika menginjak usia 15 tahun, perkembangan Rayan sudah jauh melampaui rekan seangkatannya. Di musim 2022, ia mencetak 29 gol dalam 34 pertandingan untuk tim U-17, sebelum melakukan debut di Copa Sao Paulo U-20—dan seperti biasa, menandainya dengan sebuah gol.

    Vasco sadar mereka memiliki permata berharga di tangan. Klub pun segera mengikat Rayan dengan*kontrak profesional pertamanya pada Desember 2022, berlaku hingga 2025, lengkap dengan klausul rilis senilai $80 juta untuk menghalau godaan klub-klub besar yang mulai mengintai.

  • Iklan
  • Botafogo v Vasco Da Gama - Brasileirao 2024Getty Images Sport

    Gebrakan pertama

    Segalanya kemudian berjalan sempurna bagi Rayan menuju tahun yang menjadi titik ledaknya. Pada 20 Januari 2023, striker Brasil itu menorehkan sejarah sebagai pemain termuda yang tampil untuk tim senior Vasco di abad ke-21, ketika ia masuk dari bangku cadangan dalam hasil imbang 1-1 melawan Audax di ajang Campeonato Carioca—saat itu usianya baru 16 tahun 170 hari.

    Tak lama setelahnya, ia kembali mencatat sejarah di level klub, tetapi lebih dulu terbang ke Copa America U-17 di Ekuador bersama Tim Samba muda. Di turnamen itu, Selecao tampil dominan, memenangkan delapan dari sembilan laga tanpa kekalahan. Rayan ikut menjadi bintang dengan mencetak lima gol dan meraih Sepatu Emas bersama rekan setimnya Kaua Elias serta bintang Argentina Claudio Echeverri (yang kini memperkuat Manchester City).

    Sekembalinya ke Vasco, kepercayaan diri Rayan melonjak. Pada Juni 2023, ia kembali menulis namanya di buku sejarah sebagai pencetak gol termuda klub di abad ini setelah mendapat kesempatan tampil sejak menit awal melawan Internacional di Serie A Brasil. Meskipun Vasco kalah 2-1, Rayan menjadi sorotan utama berkat penyelesaian jarak dekatnya—sekaligus menempatkannya sebagai pencetak gol termuda keempat dalam sejarah liga, hanya kalah dari Endrick (Real Madrid), serta dua mantan penyerang timnas Brasil, Jo dan Anderson, yang masing-masing pernah bermain untuk Manchester City dan Manchester United.

    Itu menjadi satu-satunya gol Rayan di musim 2023 dari enam penampilan di Serie A. Namun, pada musim berikutnya ia tampil 24 kali dan mulai menjadi andalan dari bangku cadangan. Salah satu momen terbaiknya datang saat menghadapi Criciuma, ketika ia melepaskan sepakan satu sentuhan indah untuk membawa Vasco unggul 2-1 sebelum turun minum—sayangnya tuan rumah menyamakan kedudukan di menit akhir.

    Rayan juga berperan penting dalam perjalanan Vasco menuju semifinal Copa do Brasil, meski harus menelan pelajaran pahit ketika diusir wasit pada leg pertama melawan Atletico Mineiro. Vasco akhirnya kalah 2-1 dan hanya mampu imbang di leg kedua, tetapi tak ada yang menyalahkan Rayan. Justru, momen itu menjadi pengalaman berharga yang memperkaya proses pendewasaannya menuju level yang lebih tinggi.

  • Bagaimana kabarnya sekarang?

    Pada Januari lalu, Rayan kembali mendapat panggilan untuk memperkuat Brasil U-20 di ajang Sudamericano, dan berperan penting saat negaranya menjuarai turnamen tersebut untuk ke-13 kalinya. Ia mencetak dua gol, termasuk satu yang krusial dalam hasil imbang 1-1 melawan Argentina di fase kedua kompetisi. Saat Rayan masih bersama timnas, Vasco da Gama menunjuk pelatih baru, Fabio Carille, yang menilai sang penyerang muda sudah siap diberi peran lebih besar di tim utama.

    Kepercayaan itu langsung terbayar: Rayan mencetak dua gol dalam dua laga pembuka Copa do Brasil, dan tampil di lima dari enam pertandingan awal Serie A musim 2025. Sayangnya, Vasco hanya meraih tujuh poin dari enam laga, membuat Carille harus kehilangan pekerjaannya lebih cepat dari yang diharapkan. Klub kemudian bergerak cepat menunjuk Fernando Diniz, mantan pelatih timnas senior Brasil, sebagai pengganti—dan sang pelatih baru juga langsung jatuh hati pada bakat muda ini.

    Di bawah asuhan Diniz, Rayan pelan tapi pasti berkembang menjadi salah satu pemain kunci di skuad utama Vasco. Dari 45 pertandingan di semua kompetisi, ia menorehkan 15 gol, termasuk satu dari titik putih dalam kemenangan bersejarah 6-0 atas Santos-nya Neymar, serta dua gol spektakuler dalam laga dramatis 4-3 melawan EC Vitoria—hasil yang membantu Vasco naik ke posisi ke-11 klasemen dan menjauh delapan poin dari zona degradasi.

    Kecuali terjadi kejatuhan besar, status Vasco di kasta tertinggi harusnya aman untuk satu musim lagi, dan nama Rayan kini dielu-elukan para suporter sebagai pahlawan baru klub. Namun, dengan rendah hati ia justru menyanjung peran sang pelatih. Ketika ditanya soal peluang dipanggil ke skuad senior Brasil bulan lalu, Rayan berkata kepada para jurnalis: “Kalau Tuhan berkehendak, suatu hari saya akan sampai di sana. Sejak mister Diniz datang, saya selalu bilang beliau seperti sosok ayah bagi saya. Ia banyak membantu, berbicara dengan saya setiap hari.”

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Vasco Da Gama v Vitoria - Brasileirao 2025Getty Images Sport

    Kekuatan terbesar

    Diniz pun tak segan memuji Rayan di depan publik. “Dia pemain yang benar-benar unik, salah satu dari sedikit penyerang komplet di sepakbola Brasil,” ujar pelatih Vasco itu baru-baru ini. “Dia tinggi, cepat, kidal, punya tembakan bagus, dan kini juga bisa masuk ke kotak penalti serta mencetak gol lewat sundulan. Dia pulih dengan cepat, menutup ruang dengan baik, dan bisa bermain sebagai winger, false nine, nomor 9 murni, atau di sisi sayap sebaliknya.”

    Singkatnya, Rayan adalah penyerang serbabisa yang mampu menyakiti lawan dengan berbagai cara. Ia menyerang bola tanpa rasa takut dan memiliki insting tajam dalam menembus ruang di belakang pertahanan, membuat Vasco bisa memanfaatkan kecepatannya yang luar biasa dalam situasi serangan balik.

    Rayan juga punya postur yang sangat kuat untuk pemain seusianya, membuatnya mudah melepaskan diri dari kawalan bek lawan. Meski bertubuh besar, ia mengejutkan banyak orang dengan kelincahan dan kemampuan menggiring bola di area sempit. Seperti dikatakan Diniz, ia juga menjadi ancaman nyata di udara—salah satu alasan mengapa klub-klub Liga Primer Inggris begitu tertarik padanya di tengah tren permainan yang banyak mengandalkan situasi bola mati.

  • Vasco da Gama v Juventude - Brasileirao 2024Getty Images Sport

    Yang perlu diperbaiki

    Kaki kiri Rayan adalah senjata mematikan yang menebar ketakutan bagi lawan, namun justru di situlah kelemahannya sering terlihat: ia terlalu bergantung padanya. Menurut majalah Scouted, rata-rata jarak dari 72 tembakannya musim ini mencapai 19,3 meter, dengan nilai xG hanya 0,08 per tembakan.

    Banyak serangan Vasco yang terhenti karena Rayan memilih melepaskan tembakan dari jarak dan sudut yang tak masuk akal, alih-alih mencari rekan yang lebih terbuka. Untuk naik ke level berikutnya, ia harus belajar lebih tidak egois dan memperbaiki pengambilan keputusannya di sepertiga akhir lapangan.

    Pindah ke posisi penyerang sentral bisa sangat membantu perkembangannya, karena akan membuatnya lebih sering berada di area berbahaya. Rayan seharusnya lebih hidup di kotak penalti, bukan terus-menerus mengambil bola dari sisi lapangan dan memotong ke dalam untuk menembak—pola yang kini mulai mudah ditebak lawan.

  • Adriano InterGetty

    The next... Adriano?

    Rayan saat ini sejajar dengan Hulk—ikon sepak bola Brasil yang kini memperkuat Atletico Mineiro di usia 39 tahun—sebagai pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak di Serie A musim ini yang mencatatkan empat tembakan atau lebih. Di masa jayanya, Hulk dikenal sebagai sosok bertubuh kekar dengan tembakan spektakuler, mencetak 11 gol dari 49 penampilan bersama to,mas Brasil dan tampil menonjol di Piala Dunia 2014.

    Hulk juga pernah menikmati masa sukses di Porto dan Zenit Saint Petersburg, meski tak pernah benar-benar menembus jajaran elite Eropa. Hulk mampu menjadi penentu laga di hari-hari terbaiknya, tapi gaya bermainnya yang terlalu satu dimensi membuatnya gagal menembus level kelas dunia.

    Para pendukung Selecao bakal berharap Rayan bisa lebih menyerupai Adriano—mantan bintang Inter Milan yang memadukan kekuatan dengan keterampilan luar biasa, dan sempat digadang sebagai salah satu talenta terbesar Brasil sebelum kariernya hancur karena masalah pribadi. Adriano adalah sosok penyerang yang lebih komplet dibanding Hulk, dan seperti Rayan, juga menjadi ancaman serius di udara. Jika Rayan bisa menambahkan ketenangan dan sentuhan halus dalam permainannya, ia berpotensi mengikuti jejak pemain berjuluk L'Imperatore—Sang Kaisar—itu.

  • Vasco Da Gama v Vitoria - Brasileirao 2025Getty Images Sport

    Apa selanjutnya untuk Rayan?

    Menurut laporan ESPN Brazil, Vasco telah menerima minat dari dua raksasa Arab Saudi, Al-Hilal dan Al-Nassr, untuk Rayan. Namun, sang bintang muda lebih memprioritaskan kepindahan ke Eropa. Vasco tampaknya sudah pasrah kehilangan aset berharganya pada 2026, dengan Aston Villa bersiap menyaingi Arsenal dan Liverpool dalam perburuan tanda tangannya. Barcelona pun disebut masih memantau situasi Rayan, yang kemungkinan akan dihadapkan pada pilihan antara dua liga paling bergengsi di dunia saat bursa transfer kembali dibuka.

    Vasco sendiri sudah mulai mencari calon pengganti untuk musim 2026 mendatang. Menurut ESPN, mereka siap mempertimbangkan tawaran di kisaran €20 juta — angka yang tergolong murah untuk pemain dengan potensi sebesar Rayan.

    Siapa tahu, jika transfer impiannya terwujud pada bursa Januari dan ia langsung beradaptasi dengan baik di lingkungan baru, kita bisa melihat Rayan tampil di Piala Dunia 2026 mendatang. Persaingan untuk posisi nomor 9 di skuad asuhan Carlo Ancelotti memang sangat ketat, tetapi Rayan bisa menjadi opsi kejutan—pemain muda yang mampu menawarkan sesuatu yang berbeda dari bangku cadangan. Tak ada yang mustahil bagi permata akademi Vasco ini jika ia terus melangkah di jalur yang benar.

0