Segalanya kemudian berjalan sempurna bagi Rayan menuju tahun yang menjadi titik ledaknya. Pada 20 Januari 2023, striker Brasil itu menorehkan sejarah sebagai pemain termuda yang tampil untuk tim senior Vasco di abad ke-21, ketika ia masuk dari bangku cadangan dalam hasil imbang 1-1 melawan Audax di ajang Campeonato Carioca—saat itu usianya baru 16 tahun 170 hari.
Tak lama setelahnya, ia kembali mencatat sejarah di level klub, tetapi lebih dulu terbang ke Copa America U-17 di Ekuador bersama Tim Samba muda. Di turnamen itu, Selecao tampil dominan, memenangkan delapan dari sembilan laga tanpa kekalahan. Rayan ikut menjadi bintang dengan mencetak lima gol dan meraih Sepatu Emas bersama rekan setimnya Kaua Elias serta bintang Argentina Claudio Echeverri (yang kini memperkuat Manchester City).
Sekembalinya ke Vasco, kepercayaan diri Rayan melonjak. Pada Juni 2023, ia kembali menulis namanya di buku sejarah sebagai pencetak gol termuda klub di abad ini setelah mendapat kesempatan tampil sejak menit awal melawan Internacional di Serie A Brasil. Meskipun Vasco kalah 2-1, Rayan menjadi sorotan utama berkat penyelesaian jarak dekatnya—sekaligus menempatkannya sebagai pencetak gol termuda keempat dalam sejarah liga, hanya kalah dari Endrick (Real Madrid), serta dua mantan penyerang timnas Brasil, Jo dan Anderson, yang masing-masing pernah bermain untuk Manchester City dan Manchester United.
Itu menjadi satu-satunya gol Rayan di musim 2023 dari enam penampilan di Serie A. Namun, pada musim berikutnya ia tampil 24 kali dan mulai menjadi andalan dari bangku cadangan. Salah satu momen terbaiknya datang saat menghadapi Criciuma, ketika ia melepaskan sepakan satu sentuhan indah untuk membawa Vasco unggul 2-1 sebelum turun minum—sayangnya tuan rumah menyamakan kedudukan di menit akhir.
Rayan juga berperan penting dalam perjalanan Vasco menuju semifinal Copa do Brasil, meski harus menelan pelajaran pahit ketika diusir wasit pada leg pertama melawan Atletico Mineiro. Vasco akhirnya kalah 2-1 dan hanya mampu imbang di leg kedua, tetapi tak ada yang menyalahkan Rayan. Justru, momen itu menjadi pengalaman berharga yang memperkaya proses pendewasaannya menuju level yang lebih tinggi.