Tottenham mengakhiri musim yang sulit dengan gemilang pada Kamis (22/5) dini hari WIB, meraih gelar Liga Europa dengan kemenangan 1-0 dalam final yang kurang rapi melawan Manchester United di Bilbao. Spurs meraih trofi pertama dalam 17 tahun dengan cara yang tidak terlalu indah, berkat Brennan Johnson yang memastikan gol di babak pertama, dan anak asuh Ange Postecoglou bertahan untuk mengalahkan tim Ruben Amorim, sekaligus mengamankan tempat di Liga Champions musim depan.
Setelah awal yang menjanjikan dalam duel sesama tim Liga Primer, pertandingan meredup karena kualitasnya sesuai dengan dua tim yang berada di peringkat 16 dan 17 di liga Inggris.
Pertandingan kembali hidup dengan cara yang khas di menit ke-43 ketika Pape Matar Sarr mengirim bola ke arah Johnson di dekat gawang United. Kehadirannya mengganggu Luke Shaw, yang gagal mengatasinya, dan penyerang itu menyentuh bola melewati Andre Onana.
Kedua tim kesulitan membangun momentum di babak kedua yang tersendat-sendat, tapi United mendapat peluang besar saat Guglielmo Vicario melakukan kesalahan, membuat bola jatuh ke Rasmus Hojlund. Sundulan melambung penyerang itu sepertinya akan masuk, tapi Micky van de Ven melakukan sapuan akrobatik yang luar biasa.
Bahaya semakin meningkat bagi anak asuh Postecoglou saat Alejandro Garnacho masuk dari bangku cadangan untuk United di 20 menit terakhir, dengan winger muda itu langsung mengancam Pedro Porro. Namun, bahkan dia akhirnya terbawa oleh ritme permainan, dan Spurs bertahan, membuktikan bahwa Postecoglou benar – dia selalu memenangkan trofi di musim keduanya.
GOAL menilai pemain Tottenham dari San Mames...
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)





