Inter Barcelona ratings GFXGetty/GOAL

Rating Pemain Inter Vs Barcelona: WHAT A GAME! Davide Frattesi Dan Francesco Acerbi Jadi Pahlawan Tak Terduga Liga Champions, Yann Sommer Berdiri Tegak Ke Final

Inter melaju ke final Liga Champions kedua mereka dalam tiga tahun seusai mengalahkan Barcelona dalam situasi luar biasa. Pasukan Simone Inzaghi menang 4-3 pada leg kedua di Giuseppe Meazza, Rabu (7/5) dini hari WIB untuk lolos dengan agregat 7-6.

Seperti di pertemuan pertama di Montjuic, Inter unggul 2-0 melalui gol Lautaro Martinez dan penalti Hakan Calhanoglu menjelang turun minum. Namun, Barcelona nyaris lolos setelah gol babak kedua dari Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha.

Inter memasukkan Francesco Acerbi sebagai penyerang di menit-menit akhir, dan bek 37 tahun ini mencetak gol penyama kedudukan di masa tambahan. Davide Frattesi kemudian membawa Inter kembali unggul dengan gol indah di babak pertama perpanjangan waktu, dan pasukan Inzaghi bertahan untuk meraih kemenangan dalam salah satu semi-final Liga Champions terhebat yang pernah ada.

GOAL memberikan rating atas penampilan pemain Inter di Meazza...

  • FBL-EUR-C1-INTER MILAN-BARCELONAAFP

    Kiper & Bek

    Yann Sommer (7,5/10):

    Kebiasaan memukul bola umpan silang agak meresahkan dan ia ikut bertanggung jawab atas gol Raphinha karena memberi dua peluang. Namun, penyelamatan gemilangnya dari Garcia dan sentuhan ujung jari untuk menepis tembakan Yamal benar-benar luar biasa.

    Yann Bisseck (5/10):

    Memulai dengan baik, memanfaatkan fisiknya, tetapi sering ceroboh dalam penguasaan bola. Inzaghi tepat menggantinya lebih awal.

    Francesco Acerbi (9/10):

    Penampilan heroik dari veteran ini, menjaga pertahanan Inter yang rapuh sebelum maju ke depan untuk menyamakan skor di injury time dengan penyelesaian yang membuat Lautaro bangga. Sangat menginspirasi.

    Alessandro Bastoni (8/10):

    Setelah awal yang ceroboh, Bastoni semakin nyaman, melakukan tekel sensasional pada Yamal dan sering keluar dari pertahanan untuk mematahkan tekanan Barcelona. Inter tak akan menang tanpanya.

  • Iklan
  • FC Internazionale Milano v FC Barcelona - UEFA Champions League 2024/25 Semi Final Second LegGetty Images Sport

    Gelandang

    Denzel Dumfries (8/10):

    Kembali menyulitkan Barcelona dengan larinya di sisi kanan. Kokoh secara defensif, ia juga mengatur gol pembuka untuk Lautaro dan gol penyama untuk Acerbi, mengulang dampaknya di Spanyol.

    Nicolo Barella (7/10):

    Bukan penampilan terbaiknya, beberapa kali kehilangan bola, tetapi usahanya tak pernah diragukan. Terus berlari dan mengancam, menguji Szczesny dengan beberapa tembakan bagus.

    Hakan Calhanoglu (6/10):

    Sering merebut bola di babak pertama dan tenang saat mengeksekusi penalti. Namun umpannya, yang seharusnya menjadi keunggulan, justru buruk, dan ia diganti dengan sisa waktu 10 menit.

    Henrikh Mkhitaryan (6,5/10):

    Etos kerja luar biasa dan nyaris mencetak gol dengan voli keras. Namun, ia melempem seiring berjalannya laga dan beruntung tak memberikan penalti karena tekel ceroboh pada Yamal.

    Federico Dimarco (7/10):

    Setelah penampilan buruk di Montjuic, Dimarco kembali dinamis di Meazza sebelum kehabisan tenaga. Tekel agresifnya mengganggu Yamal, dan ia layak mendapat kredit untuk gol pembuka dengan merebut bola dari Olmo dan mengoper cerdas ke Dumfries.

  • FC Internazionale Milano v FC Barcelona - UEFA Champions League 2024/25 Semi Final Second LegGetty Images Sport

    Penyerang

    Lautaro Martinez (7/10):

    Diragukan tampil karena cedera, tetapi kapten ini tidak hanya bermain, melainkan mencetak gol dari peluang emas pemberian Dumfries. Sayangnya, ia hanya bertahan 70 menit.

    Marcus Thuram (8/10):

    Memimpin lini depan dengan luar biasa, menahan bola dengan baik, melibatkan rekan-rekan, dan mengancam dengan larinya. Meski minim mendapat bola di babak kedua, ia berperan besar dalam gol Frattesi dengan aksi cemerlang di sisi kanan.

  • FC Internazionale Milano v FC Barcelona - UEFA Champions League 2024/25 Semi Final Second LegGetty Images Sport

    Pergantian & Pelatih

    Carlos Augusto (5/10):

    Masuk sepuluh menit di babak kedua, langsung dilewati Yamal, dan tidak berada di posisi saat Olmo menyamakan skor.

    Mehdi Taremi (7/10):

    Menggantikan Lautaro di lini depan dan membantu gol Frattesi dengan umpan pendek yang apik di kotak penalti.

    Matteo Darmian (7/10):

    Masuk bersama Taremi dengan 20 menit tersisa dan tampil baik di sisi kanan lini belakang, melakukan beberapa intersepsi tepat waktu.

    Piotr Zielinski (6/10):

    Masuk di menit-menit akhir waktu normal, memberikan energi baru di lini tengah Inter.

    Davide Frattesi (8/10):

    Pemain pengganti super untuk Inter yang kembali memberi dampak besar dengan gol yang dieksekusi dengan baik.

    Stefan de Vrij (7/10):

    Menggantikan Dumfries yang kelelahan di babak kedua perpanjangan waktu dan membuat sapuan krusial di detik-detik akhir.

    Simone Inzaghi (8/10):

    Dengan skuad Inter yang menua dan tertekan, pelatih ini mengambil beberapa risiko. Tidak semua berhasil, tetapi memainkan Lautaro dan memajukan Acerbi terbukti jitu. Mengalahkan Barcelona dalam dua leg adalah pencapaian luar biasa.