Rating Pemain Chelsea Vs Wolves: Lini Depan & Pertahanan Yang Begitu Menyedihkan

Dorde Petrovic (6/10):

Membuat rekan setimnya Levi Colwill keluar dari posisinya untuk menutup ruang di luar kotaknya, dan melakukan penyelamatan jarak dekat yang bagus untuk menyangkal Toti Gomes. Namun, dia bisa menguasai wilayahnya sedikit lebih baik.

Malo Gusto (5/10):

Sering naik membantu serangan untuk membuat pertahanan Wolves bekerja keras, tapi pertahanan dan sapuannya membutuhkan sedikit koreksi. Bisa dibilang keberanian yang ceroboh.

Axel Disasi (5/10):

Tidak terlihat solid di lini belakang, terutama saat ia dikerjai Matheus Cunha di area pertahanannya sendiri. Tidak mungkin untuk memulai peran ini terlalu sering dengan performa seperti itu.

Thiago Silva (6/10):

Melakukan beberapa sapuan sundulan yang bagus, tetapi hampir merugikan timnya ketika dia kehilangan bola di luar kotak penalti di awal babak kedua.

Levi Colwill (6/10):

Beberapa kali terjebak di luar posisinya di babak pertama. Tidak selalu terlihat nyaman sebagai bek kiri dibandingkan ketika ia berada di jantung pertahanan.

Lesley Ugochukwu (5/10):

Tidak melakukan banyak hal di lini tengah, dan tak mampu menghentikan Lemina yang melakukan sundulan untuk gol pembuka. Itu adalah sore yang sulit bagi pemain berusia 19 tahun ini, yang harus ditarik keluar sekitar satu jam karena cedera.

Conor Gallagher (7/10):

Merupakan mesin sektor tengah Chelsea, dan bermain dengan kualitas dan intensitas yang nyata. Bekerja sangat keras, tetapi tidak mendapatkan bantuan dari rekan satu timnya. Dia adalah salah satu pemain terbaik The Blues saat ini, dan terjadi di saat dia dikaitkan dengan pintu keluar di bursa transfer.

Nicolas Jackson (5/10):

Tidak banyak membantu serangan untuk mengakomodasi Armando Broja, dan terlihat agak aneh. Sentuhannya beberapa kali mengecewakan saat berada dalam posisi bagus.

Cole Palmer (7/10):

Tidak dalam kondisi terbaiknya, tetapi terlihat cukup tajam, dan merupakan salah satu dari sedikit pemain Chelsea yang mengancam. Makin menguasai bola seiring berjalannya pertandingan.

Raheem Sterling (6/10):

Mampu mengatasi bek kanan Wolves Nelson Semedo, dan berulang kali muncul di posisi berbahaya. Melewatkan peluang gemilang di babak pertama yang seharusnya bisa disodorkan kepada rekan setimnya. Punya peluang besar untuk menyamakan kedudukan di babak kedua, namun sentuhan ekstranya membuat Wolves mampu bangkit dan berlindung. Berusaha menebus dirinya dengan umpan silang yang bagus untuk memberi umpan kepada Nkunku di masa tambahan waktu babak kedua.

Armando Broja (5/10):

Terlalu banyak melakukan sentuhan di kotak penalti untuk membuang peluang bagus sejak menit awal. Tidak berbuat banyak ketika dia diberi kesempatan yang langka.

Mykhailo Mudryk (5/10):

Mencoba menambah suntikan kecepatan dan kecerdikan ketika dia dimasukkan, tetapi gagal membuktikannya.

Christopher Nkunku (7/10):

Tendangannya berhasil dihalau di garis gawang saat laga berjalan satu jam beberapa saat setelah masuk ke lapangan, dan mencetak golnya dengan sangat baik melalui sundulan.

Benoit Badiashile (5/10):

Bersalah atas gol kedua Wolves, karena sapuannya yang buruk menciptakan situasi indah bagi pemain pengganti Matt Doherty untuk mencetak gol.

Noni Madueke (5/10):

Hanya sekadar menjadi kameo, tak berpengaruh banyak.

Ian Maatsen (N/A):

Tidak banyak beraksi.

Mauricio Pochettino (5/10):

Chelsea seperti tidak memiliki rencana atau gaya permainan yang jelas di bawah manajer asal Argentina ini. Gagal memulai kemenangan mereka di Piala Carabao atas Newcastle United pada pertengahan pekan, dan pemain penggantinya tidak efektif.