Padahal, Manchester United nampak cemerlang dengan skema empat bek saat menaklukkan Newcastle. Namun Ruben Amorim ternyata se-keras kepala itu, memilih kembali ke skema tiga bek terkutuk miliknya yang sudah banyak dikritik untuk menghadapi Wolves. Sepanjang babak pertama, tim tamu yang belum pernah satu kali pun mencicipi kemenangan musim ini justru terlihat jauh lebih rapi, meski Setan Merah tetap menciptakan peluang lebih banyak dan sempat unggul lewat gol defleksi Joshua Zirkzee yang lahir dari aksi brilian Ayden Heaven.
Wolves, yang kalah dalam 12 laga beruntun di semua kompetisi dan terakhir mencuri poin pada awal Oktober, menutup babak pertama dengan performa lebih meyakinkan. Hugo Bueno nyaris mencetak gol dari jarak dekat namun digagalkan kaki Senne Lammens. Tepat sebelum turun minum, tim asuhan Rob Edwards akhirnya menyamakan skor lewat situasi sepak pojok, memanfaatkan buruknya organisasi pertahanan Man United. Upaya sapuan sundulan Zirkzee justru mengarah kembali ke kotak penalti, dan Ladislav Krejci dengan senang hati menanduk bola masuk.
Di babak kedua, Man United tampil habis-habisan demi kembali unggul. Benjamin Sesko menyia-nyiakan peluang termudah dengan sundulan tepat ke arah Jose Sa, yang kemudian melakukan penyelamatan impresif untuk mencegah Yerson Mosquera mencetak gol bunuh diri lagi. Patrick Dorgu sempat mengira dirinya menjadi pahlawan di menit akhir, tetapi golnya dianulir karena offside. Peluit panjang pun menyisakan banyak pertanyaan besar bagi Amorim, setelah Man United kembali gagal merangsek ke zona empat besar.
GOAL menilai rating para pemain Manchester United yang lesu melawan Wolves si juru kunci Liga Inggris...








