Laga dibuka dengan momen menyentuh, ketika putra mendiang Diogo Jota, Dinis dan Duarte, turun ke lapangan bersama para maskot.
Saat permainan dimulai, Liverpool langsung tancap gas. Hugo Ekitike yang sedang on fire menghantam mistar, sebelum Mateus Mane membuang peluang Wolves lewat serangan balik.
Menjelang jeda dengan skor masih imbang, Liverpool lebih dulu menemukan ritme. Gravenberch memecah kebuntuan lewat sepakan keras melewati Jose Sa, lalu Ekitike yang lincah menyodorkan assist untuk Wirtz—gol perdana sang playmaker Jerman sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen. Akhirnya!
Meski performa Wolves di 2025/26 hancur lebur, mereka sempat menunjukkan mental tandang yang patut diacungi jempol seperti saat menghadapi Aston Villa dan Arsenal. Tren itu berlanjut ketika Santiago Bueno memperkecil kedudukan lewat sundulan dari sepak pojok di babak kedua.
Berusaha segera mengembalikan jarak dua gol, Wirtz memamerkan kecerdikan dengan melewati beberapa pemain Wolves sebelum mengirim umpan ke Gravenberch, meski peluang emas itu melenceng. Giliran tim tamu mengancam ketika Tolu Arokodare, tanpa kawalan di kotak penalti, menyundul bola dari jarak dekat namun melebar.
Mengejar poin perdana di era kepelatihan Rob Edwards, Wolves terus menekan. Conor Bradley bahkan sampai dipaksa melakukan tekel krusial di menit akhir untuk menghentikan Mane yang tampil menonjol pada start liga perdananya. Namun tuan rumah mampu mengatasi tekanan hingga peluit akhir, memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi tujuh laga.
GOAL menilai rapor para pemain Liverpool yang menang atas Wolves di Anfield...
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)







