Arsenal Fulham 2024-25Getty Images

Rating Pemain Arsenal Vs Fulham: Yakin Mau Juara, Gunners? William Saliba Amankan Poin Tapi Armada Mikel Arteta Gagal Tempel Liverpool

Kampanye juara Arsenal kembali mengalami sandungan menyusul berakhirnya rentetan empat kemenangan The Gunners gegara imbang 1-1 di Fulham, Minggu (8/12).

Dengan ditundanya laga Liverpool kontra Everton gara-gara masalah cuaca, armada Mikel Arteta berkesempatan untuk menempel sang pemuncak klasemen dengan gap empat poin jika menang di Craven Cottage.

Tapi, serupa musim lalu, mereka dibikin frustrasi oleh The Cottagers dan harus puas pulang dari London barat dengan sebiji poin setelah 'gol' kemenangan menit akhir Bukayo Saka dianulir VAR.

Tim tamu mendominasi di menit awal, tetapi justru kecolongan ketika operan Kenny Tete membebaskan Raul Jimenez. Bomber Meksiko itu lalu menyelesaikan peluang berharga yang ia dapatkan usai menyelinap ke belakang Jakub Kiwior.

Tertinggal, Arsenal tidak kehilangan kendali laga dan terus mendominasi sisa babak pertama, tetapi tak pernah bisa menebar ancaman berarti di hadapan lini belakang kokoh Fulham.

Arteta pun mengeluarkan senjata pamungkasnya yang terbukti selalu mematikan sejak musim kemarin: set-piece. Kali ini William Saliba yang menyelesaikannya menyontek tandukan Kai Havertz hasil sepak pojok Declan Rice. Skor pun kembali netral di awal babak kedua.

Arsenal terus menekan demi menceploskan gol kemenangan dan tak lama setelah Thomas Partey melewatkan sebuah peluang emas, Saka membuat para penggemar tandang berlonjak kegirangan dengan sebuah tandukan di menit ke-88. Sayangnya, Gabriel Martinelli berada di posisi offside dalam proses memberikan assistnya.

GOAL menilai rating para pemain Arsenal di Fulham...

  • Fulham FC v Arsenal FC - Premier LeagueGetty Images Sport

    Kiper & Bek

    David Raya (7/10):

    Tak berbuat banyak mencegah finishing Jimenez. Tak terlalu sibuk setelahnya, kecuali ketika menggagalkan usaha Fulham dari serangan balik di babak kedua.

    Thomas Partey (5/10):

    Jadi bek kanan darurat, tetapi jarang melakukan overlap.

    William Saliba (8/10):

    Cukup solid, tapi gagal menyetop Jimenez. Kembali masuk papan skor lewat bola mati.

    Jakub Kiwior (5/10):

    Kecolongan Jimenez di gol cepat Fulham. Lagi-lagi kepayahan di Craven Cottage, tapi membaik setelah turun minum.

    Jurrien Timber (7/10):

    Menjadi bek kiri darurat. Melakukan tugasnya dengan baik tapi tak bisa dibilang terlihat nyaman bermain di sana.

  • Iklan
  • FBL-ENG-PR-FULHAM-ARSENALAFP

    Gelandang

    Jorginho (6/10):

    Tenang seperti biasa, tapi tak bisa berkontribusi banyak saat Arsenal perlu menyerang.

    Declan Rice (7/10):

    Nyaris menyamakan kedudukan, tetapi melebar di tiang jauh. Menjadi motor penggerak serangan Arsenal dari lini tengah.

    Martin Odegaard (5/10):

    Kreativitasnya dikebiri Fulham dengan baik. Sepertinya mengalami cedera ringan di menit awal.

  • FBL-ENG-PR-FULHAM-ARSENALAFP

    Penyerang

    Bukayo Saka (7/10):

    Mungkin pemain terbaik Arsenal. Berduel sengit melawan Robinson, tetapi Saka mampu menjadi penyerang The Gunners yang terlihat paling mengancam. Golnya dianulir VAR.

    Kai Havertz (5/10):

    Minim intensitas tiap kali Arsenal mengirim bola ke kotak penalti, tapi tandukannya berbuah gol Saliba.

    Leandro Trossard (5/10):

    Kerap menjadi penonton belaka karena Arsenal lebih sering menyerang lewat kanan.

  • FBL-ENG-PR-FULHAM-ARSENALAFP

    Pengganti & Manajer

    Gabriel Martinelli (6/10):

    Menggantikan Trossard dan membuat Arsenal lebih energik dari kiri. Memberi assist untuk lesakkan Saka, tapi dianulir karena ia offside.

    Gabriel Jesus (5/10):

    Entah mengapa tak mengejar operan Rice. Nampak kurang percaya diri.

    Mikel Merino (5/10):

    Menggantikan Jorginho yang kecapekan, tapi tak bisa menyamai intensitas pertandingan.

    Ethan Nwaneri (-):

    Menggantikan Odegaard 10 menit terakhir.

    Mikel Arteta (6/10):

    Menaruh Timber di bek kiri gegara Zinchenko cedera, dan memainkan Partey di bek kanan. Racikan tersebut terlihat mengganggu keseimbangan Arsenal, terutama di babak pertama.