Ranking Pemain Liverpool Berdasarkan Performa 2022/23

Kedatangannya ke Anfield diharapkan bisa jadi solusi lini tengah, tapi kita sudah harus berucap pisah sebelum benar-benar mengenal bagaimana Arthur di Liga Primer Inggris.

Gelandang asal Brasil ini dipinjam dari Juventus dengan harapan bisa jadi solusi sementara Klopp, tapi malah berkutat dengan cedera dan kita pun sulit untuk memberinya penilaian.

Naby Keita pernah diharapkan jadi kunci masa depan Liverpool, datang dengan status prospek panas yang dikenal sebagai gelandang pengubah permainan. Tapi musim ini, cedera dan frustrasi adalah kata yang tepat untuk pemain ini, sampai di dalam Anfield pun memang mengharapkan dia pergi.

Keita dilepas dengan status bebas transfer setelah lima musim dihabiskan bersama The Reds.

Alex Oxlade-Chamberlain juga jadi pemain yang dilepas oleh The Reds. Ia hanya mencatatkan 13 penampilan musim ini, dan uniknya masih sempat cetak gol ketika melawan Brighton & Hove Albion, bahkan tampil saat melawan Manchester City dan Real Madrid.

Calvin Ramsay digantungi ketidakberuntungan karena langsung cedera tak lama setelah ia ditransfer dari Aberdeen.

Bek kanan penuh prospek dari Skotlandia, bisa saja menjadi pelapis Trent Alexander-Arnold yang bisa jadi dipindah ke tengah. Ramsay, butuh pramusim yang bagus untuk 2023/24.

Joe Gomez membuat 31 penampilan tapi jarang kita melihatnya memberikan ketenangan dan kenyamanan pada lini belakang Liverpool.

Entah apa yang terjadi pada pemain asal London ini, sulit untuk tetap memasukkan namanya sebagai kandidat bek tengah The Reds musim depan.

Phillips terlalu lama bersabar untuk menjadi penghuni bangku cadangan Liverpool. Sudah saatnya dia mencari kesempatan untuk bermain reguler.

Ketika dimainkan oleh Klopp, Phillips tak nampak seperti bek yang jelek dan tidak mengecewakan. Contohnya, ketika ia bisa mengatasi Erling Haaland pada Piala Carabao.

Musim 2021/22 cukup mengesankan untuk pemain asal Yunani ini, tapi musim yang lalu dirinya tidak begitu terlihat sebagai pelapis sepadan untuk Andrew Robertson.

Ketika Robertson tak bisa dimainkan, mungkin Kostas Tsimikas juga tak harus jadi deputi nya. Liverpool harus mencari pesaing baru untuk Robertson, dan bukan Tsimikas.

Salah satu misteri dari Liverpool musim ini adalah menurunnya penampilan Fabinho, dan itu berefek besar pada pencapaian klub musim ini.

Ia dikenal sebagai metronom hebat, penjaga pertahanan yang cerdas dan pengawal serangan yang kadang dibutuhkan, tapi musim ini kita tak melihat Fabinho yang demikian. Meski, ia mulai menemukan sedikit dirinya yang kita kenal pada akhir-akhir musim.

Jika penurunan Fabinho memprihatinkan, maka hal yang sama pasti dapat dikatakan untuk kapten Liverpool, Jordan Henderson, yang performanya hampir sepanjang musim jauh di bawah standar. Henderson akan berusia 33 tahun pada bulan Juni, dan ada tanda-tanda yang jelas bahwa energi dan level fisiknya telah turun secara signifikan musim ini.

Apakah ini musim terakhir pemain Irlandia itu di Liverpool? Klopp mengatakan akan membutuhkan "tawaran yang luar biasa" untuk meyakinkan The Reds untuk menjual kiper No.2 mereka musim panas ini, tetapi kurangnya waktu permainan Kelleher berarti dia kemungkinan akan pergi.

The Reds kesulitan di turnamen domestik dengan Kelleher hanya bermain empat kali di semua kompetisi, dan dia jelas terlihat tak bagus di hari terakhir musim liga melawan Southampton.

Sempat menjanjikan dan dipercaya terus tampil pada awal musim, tap aset panas yang diambil dari Fulham ini malah mengalami penurunan signifikan setelah Piala Dunia 2022.

Ada yang bilan Klopp ada masalah dengan pemain ini, sehingga Carvalho yang awalnya dipandang menjanjikan malah seakan menghilang dari peredaran. Tawaran relevan untuknya mungkin akan membuat Liverpool melepasnya.

Ada momen Matip menjadi pahlawan, seperti golnya ke gawang West Ham United. Tapi, lebih banyak diingat bahwa Matip sudah kesulitan dan habis masanya untuk terus diandalkan, mengingat dia juga hanya tampil 21 kali musim ini.

Dalam performa terbaiknya, pemain internasional Spanyol ini adalah salah satu gelandang terbaik dan terhebat untuk ditonton. Tapi Liverpool jarang melihatnya mendekati performa terbaiknya musim ini.

Cedera paha yang terjadi pada pertandingan liga pertama di musim itu menjadi penentu, dan Thiago juga menyelesaikan musim dengan menepi, masalah pinggul yang membutuhkan operasi di musim semi. Ada saat-saat di antaranya, tetapi umumnya ini adalah tahun yang harus dilupakan oleh pemain berusia 32 tahun itu, dan sekarang harus ada keraguan atas masa depannya.

Pemain lain yang gagal memenuhi standar biasanya, Van Dijk menjalani awal musim yang buruk dan terlihat lebih rentan dan tidak pasti musim ini daripada titik mana pun dalam kariernya di Anfield.

Apakah itu masalah fisik atau mental - atau mungkin keduanya - masih harus dilihat, dan sejujurnya pemain asal Belanda itu memiliki beberapa penampilan bagus dan juga buruk, tetapi Liverpool akan sangat ingin mendapatkannya kembali dalam performa terbaiknya tahun depan.

Ini adalah tahun di mana Liverpool mengucapkan selamat tinggal kepada pria maraton mereka. Betapa hebatnya Milner di klub sepakbola ini, dan dia benar-benar mundur dengan cara yang cukup pas, bermain setengah pertandingan di lini tengah dan setengah di bek kiri saat The Reds mengakhiri musim mereka di Southampton.

Dia berakhir dengan 42 penampilan di semua kompetisi, bukti kebugarannya, tetapi peluangnya untuk menjadi starter mengering seiring berjalannya musim. Dia akan merasa ini adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan jalannya sendiri, dan dia melakukannya dengan restu semua orang.

Musim pertama yang naik-turun di Inggris untuk pemain Uruguay ini, yang melewatkan terlalu banyak peluang tetapi kemampuannya untuk mencetak gol dengan keteraturan yang luar biasa menawarkan harapan untuk karier The Reds yang panjang dan memuaskan.

Kartu merah Nunez pada debutnya di kandang melawan Crystal Palace pada bulan Agustus sangat merugikan. Dia masih berhasil menyelesaikan musim dengan 15 gol di semua kompetisi, beberapa di antaranya spektakuler, tetapi dia perlu berbuat lebih banyak musim depan jika dia ingin menyesuaikan harganya, dan hype yang mengelilinginya.

Hanya empat pemain Liverpool yang tampil lebih dari 46 penampilan musim ini, dengan pemain internasional Inggris U-21 ini menikmati performa bagus di tim, terutama di bulan-bulan awal musim.

Pemain berusia 20 tahun ini masih belum sepenuhnya meyakinkan sebagai bagian dari tiga lini tengah, tetapi dia jelas memiliki kualitas dalam menguasai bola dan terhubung dengan baik dengan rekan satu timnya. Lima golnya membuatnya menjadi non-penyerang dengan skor tertinggi di klub juga.

Bahkan ketika 'Tuan Konsisten' pun kesulitan, Anda tahu ini adalah musim yang sulit. Robertson sudah lama menjadi paru-paru tim Liverpool ini, tetapi bahkan dia terkadang kesulitan dengan masalah The Reds musim ini.

Kredit untuk eks Hull City ini, dia tidak pernah berhenti berjuang, dan telah sedikit mengubah perannya juga, menyerang sedikit saat Trent Alexander-Arnold bergeser ke lini tengah. Istirahat dan pramusim penuh akan membuat pria Skotlandia ini menjadi lebih baik.

Akhir musim yang luar biasa bagi Scouser belia ini, yang tampil sebagai starter dalam 11 pertandingan terakhir dan yang penampilannya menawarkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

Namun cedera merampas kesempatan pemain berusia 22 tahun itu untuk berbuat lebih banyak. Dia memulai hanya dua pertandingan sebelum Piala Dunia, dan sementara penampilannya di musim semi bagus, dia membutuhkan lebih banyak jika dia ingin bertahan di starting XI Klopp di masa depan.

Pemain lain yang mengalami kampanye yang penuh cedera. Diaz adalah penyerang paling cemerlang Liverpool sebelum cedera lutut yang dideritanya di Arsenal pada bulan Oktober, dan saat dia kembali beraksi pada bulan April, kampanye The Reds telah benar-benar terurai.

Tetap saja, energi dan kepositifan pemain Kolombia ini telah menjadi tambahan yang disambut baik. Dia harus lebih kuat musim depan setelah musim panas yang baik.

Bicara soal cedera, bagaimana dengan Jota? Masalah hamstring saat memulai musim, dan kemudian otot betis yang sobek tepat ketika dia mulai mereda dan kembali ke ketajaman penuh.

Pemain internasional Portugal ini tampil bagus menjelang akhir musim, mencetak tujuh gol dalam sembilan penampilan terakhirnya. Yang terbaik, Jota bisa menjadi pembuat perbedaan. Liverpool harus berharap dia tetap fit sejak saat ini.

Yang terbaik dari kuintet bek tengah senior Liverpool musim ini, Konate memiliki potensi untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik di Eropa jika dia bisa tetap fit.

Itu tidak mudah selama 12 bulan terakhir, dengan pemain Prancis itu melewatkan terlalu banyak pertandingan yang tidak disukai Klopp. Ketika dia bermain, dia secara umum terlihat solid. Dia perlu bermain lebih banyak.

Kampanye naik-turun yang nyata untuk pemain Scouser ini, yang mengalami beberapa sore dan malam yang benar-benar menyedihkan, tetapi bakatnya bersinar lebih terang dari yang lain pada waktu-waktu tertentu.

Perkembangan Alexander-Arnold menjadi full-back/midfielder hybrid telah menjadi salah satu subplot yang lebih menarik untuk musim Liverpool ini, dan kecemerlangannya dalam menguasai bola tidak tertandingi dalam skuad Klopp. Menemukan cara untuk mengembangkan hal itu, sambil membatasi kelemahan pertahanannya yang jelas, akan menjadi kunci untuk maju.

Sampai jumpa, Bobby. Kenangan apa yang ditinggalkan Firmino di Merseyside. Delapan tahun keajaiban, trik, film, dan kecemerlangan. Dari gol dan asis dan senyum yang indah dan indah itu.

Dia menyelesaikan karier Liverpoolnya dengan keren. Sebuah gol di penampilan terakhirnya di Anfield dan juga di penampilan terakhirnya untuk klub. Total tiga belas. Rasio gol per menitnya musim ini adalah yang terbaik di klub.

Penandatanganan yang dilakukan Januari ini sepertinya akan menjadi tambahan yang sangat cerdas untuk skuad Klopp. Gakpo telah beradaptasi dengan baik di Anfield, mencetak tujuh gol sejak kedatangannya dari PSV, dan mencari setiap inci pengganti Firmino dalam peran No.9 yang penuh mobilitas.

Bersih secara teknis, dan dengan otak sepakbola yang bagus, pemain internasional Belanda itu harus menjadi lebih baik lagi di musim depan, sekarang dia berada dalam performa yang cukup oke.

Di tengah kegilaan, pemain Mesir ini melakukan apa yang selalu dilakukannya musim ini; dia mencetak gol dan memengaruhi permainan. Salah menyelesaikan musim dengan 30 gol dan 16 asis - angka yang cukup mengejutkan mengingat kebanyakan orang akan mengatakan dia di bawah performa terbaiknya.

Siapa yang bisa melupakan kemenangan melawan Manchester City di bulan Oktober? Brace melawan Manchester United dalam 7-0? Salah melewatkan beberapa penalti yang merugikan timnya, tetapi bayangkan seperti apa musim Liverpool tanpa dia.

Salah satu penemuan nyata musim ini, Bajcetic melakukan debut seniornya melawan Bournemouth pada bulan Agustus dan menyelesaikan musim dengan 19 penampilan, menjadikan dirinya sebagai opsi tim utama yang asli dalam prosesnya.

Pada usia 18, pemain Spanyol itu masih harus banyak belajar dan banyak yang harus dilakukan, tetapi keuletan, ketenangan, dan mentalitasnya menandai dia sebagai prospek khusus, yang telah dimenangkan oleh Klopp. Benar-benar penemuan besar.

Jika memikirkan Liverpool tanpa Salah menakutkan, gagasan The Reds tanpa Alisson tidak terpikirkan. Sekali lagi, pemain Brasil ini telah menjadi penjaga gawang terbaik Liga Primer - abaikan statistiknya - dengan kehadiran dan kemampuannya melakukan penyelamatan menentukan yang tak tertandingi di seluruh divisi.

Tentu, ada kesalahan besar melawan Real Madrid, tetapi Alisson menyelamatkan timnya berkali-kali. Dia pasti muak dengan apa yang terjadi di depannya, tapi dia tidak pernah menunjukkannya. Seorang pemain top, profesional top, dan kiper paling berbakat yang pernah dimiliki The Reds.