Persis SoloPersis Solo

Profil Klub Super League 2025/26: Persis Solo

Memasuki era Super League 2025/26, Persis Solo berdiri di persimpangan jalan antara trauma masa lalu dan ambisi masa depan. Musim 2024/25 menjadi sebuah perjalanan yang penuh gejolak bagi klub bersejarah dengan basis suporter yang luar biasa fanatik ini. Setelah kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia pada musim 2022/23 dan menunjukkan progres menjanjikan dengan finis di peringkat ketujuh pada musim 2023/24, Laskar Sambernyawa mengalami kemunduran drastis. Mereka mengakhiri musim 2024/25 dengan finis di peringkat ke-14, hanya satu setrip dan dua poin di atas zona degradasi, sebuah posisi yang sangat genting dan nyaris mengakhiri perjalanan mereka di level elite.

Pengalaman pahit tersebut menjadi katalisator bagi sebuah perombakan fundamental di tubuh tim. Manajemen merespons musim yang nyaris tragis itu dengan langkah-langkah drastis yang menandakan dimulainya sebuah era baru. Perubahan ini bukan sekadar penyesuaian skuad rutin, melainkan sebuah "Great Overhaul" yang mencakup pergantian total di jajaran kepelatihan dengan menunjuk nakhoda anyar serta melakukan bongkar pasang pemain secara signifikan. Langkah ini adalah reaksi sistemik terhadap kerapuhan yang terlihat sepanjang musim lalu, sebuah pertaruhan besar untuk membangun kembali identitas klub dengan filosofi yang lebih jelas dan fondasi yang lebih kokoh, beralih dari tim yang berjuang untuk bertahan hidup menjadi tim yang dibangun untuk sebuah visi jangka panjang.

  • Pelatih - Peter de Roo

    Persis Solo secara resmi menunjuk Peter de Roo sebagai pelatih kepala untuk mengarungi musim 2025/26. Penunjukan ini menandai arah baru yang jelas bagi Laskar Sambernyawa. De Roo, seorang juru taktik asal Belanda berusia 55 tahun dengan lisensi AFC Pro, membawa rekam jejak yang unik ke Stadion Manahan. Berbeda dengan banyak pelatih di liga, sebagian besar kariernya dihabiskan dalam peran strategis sebagai Direktur Teknik, baik di level klub (SC Cambuur) maupun federasi nasional (Australia dan Malaysia), yang memberinya pemahaman mendalam tentang struktur dan pengembangan sepakbola modern. Filosofinya sangat jelas: sepakbola proaktif berbasis penguasaan bola dengan formasi yang disukai adalah 4-3-3 menyerang, seperti yang ia nyatakan, "untuk menang, Anda harus mencetak gol. Untuk mencetak gol, Anda harus menguasai bola".

    Pengalaman De Roo sebagai arsitek pengembangan sepakbola menyiratkan bahwa penunjukannya adalah sebuah proyek jangka panjang, bukan solusi instan. Masa baktinya di Balestier Khalsa di Liga Singapura menjadi studi kasus terdekat mengenai gaya kepelatihannya di level klub. Di Persis, ia langsung menekankan pentingnya membangun sikap bermain yang benar dan adaptasi taktik, terutama saat tim kehilangan bola — sebuah kelemahan yang terlihat jelas musim lalu. Dengan fokus pada pembangunan identitas permainan yang konsisten, kehadirannya diharapkan dapat membawa stabilitas dan visi yang berkelanjutan, sebuah kontras dari pendekatan manajemen krisis yang sering kali mewarnai dinamika klub di musim-musim sebelumnya.

  • Iklan
  • Sho Yamamoto Maciej Gajos - Persis Solo vs Persija Jakarta 24082024Persis Solo

    Pemain Kunci - Sho Yamamoto

    Di tengah badai inkonsistensi yang melanda Persis pada musim 2024/25, Sho Yamamoto menjelma menjadi pilar stabilitas dan denyut nadi permainan tim. Gelandang asal Jepang berusia 28 tahun ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain asing paling berpengaruh di Liga 1 sejak kedatangannya dari Persebaya Surabaya. Pentingnya peran Yamamoto bagi klub ditegaskan dengan perpanjangan kontrak jangka panjang hingga 2027, sebuah langkah strategis untuk memagarinya dari kejaran klub lain dan menjadikannya fondasi utama proyek baru Persis.

    Kontribusi Yamamoto di atas lapangan tidak terbantahkan. Selama musim yang kacau, ia tampil konsisten dalam 31 pertandingan, menyumbangkan tiga gol dan enam assist. Perannya sebagai gelandang box-to-box yang serbabisa membuatnya menjadi motor penggerak tim, menghubungkan pertahanan dan serangan dengan visi bermain dan etos kerja yang luar biasa. Di tengah skuad yang dipenuhi wajah-wajah baru, kepemimpinan dan pengalamannya akan menjadi elemen vital untuk mempercepat proses adaptasi dan membangun kohesi tim. Sho Yamamoto adalah jangkar yang kokoh, tempat Laskar Sambernyawa menambatkan harapan untuk musim yang lebih stabil.

  • Bintang Termahal - Xandro Schenk

    Persis Solo membuat pernyataan tegas di bursa transfer dengan mendatangkan Xandro Schenk, bek tengah asal Belanda berusia 32 tahun yang menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad saat ini, yaitu sebesar €300k. Schenk bukanlah pemain sembarangan; ia merupakan produk dari akademi Ajax Amsterdam yang prestisius, sebuah institusi yang terkenal melahirkan pemain-pemain dengan pemahaman taktik dan teknik di atas rata-rata. Pengalamannya terbentang luas di berbagai level kompetisi Eropa, termasuk Eredivisie dan Eerste Divisie Belanda bersama klub-klub seperti Go Ahead Eagles, FC Twente, dan De Graafschap, memberinya kematangan dan mentalitas yang sangat dibutuhkan tim.

    Kedatangan Schenk adalah jawaban langsung atas rapuhnya lini pertahanan Persis musim lalu. Dengan postur 1,87 meter dan kemampuan menggunakan kaki kiri, ia tidak hanya menawarkan kekuatan fisik tetapi juga kecakapan teknis dalam memulai serangan dari belakang, sebuah atribut krusial untuk filosofi penguasaan bola Peter de Roo. Ia diproyeksikan menjadi komandan baru di lini belakang, berduet dengan Cleylton untuk membentuk tembok pertahanan yang solid, serta menularkan kepemimpinan dan organisasi permainan yang ia asah selama bertahun-tahun di Eropa.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Daftar Skuad Selengkapnya

    Perombakan besar-besaran terlihat jelas dari daftar skuad Persis Solo untuk musim 2025/26, yang memadukan pemain-pemain berpengalaman dengan talenta muda potensial.

    Kiper: Muhamad Riyandi, Gianluca Pandeynuwu, Gede Aditya.

    Bek: Xandro Schenk, Cleylton, Agung Mannan, Rian Miziar, Jordy Tutuarima, Faqih Maulana, Giovani Numberi, Ibrahim Sanjaya, Eky Taufik.

    Gelandang: Fuad Sule, Sutanto Tan, Sho Yamamoto, Sidik Saimima, Zanadin Fariz, Brylian Aldama, Arapenta Poerba.

    Penyerang: Adriano Castanheira, Irfan Jauhari, Ikhwan Tanamal, Althaf Alrizky, Kodai Tanaka, Arkhan Kaka.

  • Selebrasi Persis Solo vs Barito Putera 19042025Persis Solo

    Prestasi Musim Lalu (Liga 1 2024/25)

    Kompetisi 2024/25 adalah musim yang penuh gejolak bagi Persis Solo. Mereka mengakhiri kompetisi di peringkat ke-14, hanya beberapa setrip di atas zona degradasi. Performa tim di awal hingga pertengahan musim tidak konsisten, yang membuat mereka lebih banyak berkutat di papan bawah klasemen. Situasi sulit ini memaksa manajemen untuk melakukan evaluasi dan perubahan di kursi kepelatihan.

    Titik balik Persis Solo terjadi di paruh kedua musim. Setelah pergantian pelatih, Laskar Sambernyawa menunjukkan grafik performa yang menanjak. Mereka berhasil meraih beberapa kemenangan krusial di laga-laga sisa, termasuk di pertandingan kandang terakhir yang memastikan mereka aman dari ancaman degradasi. Perjuangan berat musim lalu menjadi pelajaran berharga bagi klub untuk membangun tim yang lebih kompetitif di musim 2025/26.

  • Stadion Manahan General ViewAdhe Makayasa

    Jadwal Pertandingan

    Laskar Sambernyawa akan menghadapi lima ujian awal yang akan menjadi tolok ukur kesiapan mereka di bawah arahan pelatih baru. Jadwal ini didominasi oleh laga kandang yang harus dimaksimalkan.

    Pekan 1: Madura United vs Persis Solo

    Pekan 2: Persis Solo vs Persija Jakarta

    Pekan 3: Persis Solo vs PSBS Biak

    Pekan 4: Bhayangkara Presisi Lampung vs Persis Solo

    Pekan 5: Persis Solo vs Persijap Jepara

  • Prediksi Musim 2025/26

    Musim 2025/26 akan menjadi babak transisi bagi Persis Solo, di mana mereka mencoba menyeimbangkan antara ambisi untuk kembali ke papan atas dan realitas membangun tim dari awal. Kekuatan utama mereka terletak pada lini pertahanan yang telah diperkuat secara signifikan dengan kehadiran veteran Eropa Xandro Schenk, fondasi lini tengah yang kokoh di bawah komando Sho Yamamoto, serta identitas taktik yang jelas di bawah arahan Peter de Roo. Namun, kelemahan terbesar sekaligus tanda tanya utama berada di lini serang. Kepergian Moussa Sidibe, yang menjadi top skor tim selama dua musim berturut-turut, meninggalkan lubang besar yang sulit ditutup. Para penyerang baru seperti Kodai Tanaka dan Adriano Castanheira datang tanpa jaminan produktivitas tinggi di Liga 1, sehingga beban berat akan berada di pundak talenta muda seperti Arkhan Kaka dan Althaf Alrizky untuk membuktikan diri.

    Dengan demikian, musim ini adalah pertaruhan besar bagi Persis. Mereka bertaruh bahwa sebuah sistem permainan kolektif yang terorganisir dapat mengompensasi hilangnya daya ledak individu. Jika para penyerang baru mampu beradaptasi dengan cepat dan sistem De Roo berjalan efektif, Persis memiliki potensi menjadi kuda hitam yang solid. Namun, jika lini depan tumpul, mereka bisa kembali kesulitan. Prediksi yang paling realistis adalah Persis akan mengamankan posisi yang jauh lebih nyaman dari musim lalu, mengakhiri musim di papan tengah (peringkat 8-12). Target utama musim ini bukanlah gelar, melainkan keberhasilan dalam menanamkan filosofi permainan baru dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.

0