Setelah penantian panjang sejak 2014, Persijap Jepara akhirnya kembali berlaga di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Berstatus sebagai tim promosi, Laskar Kalinyamat tidak datang dengan tangan hampa. Manajemen melakukan perombakan besar-besaran dengan mendatangkan pelatih asing berpengalaman dan jajaran pemain baru, termasuk delapan legiun asing, untuk menambah daya saing. Langkah agresif di bursa transfer ini menunjukkan keseriusan Persijap untuk tidak sekadar numpang lewat. Dengan dukungan penuh dari para suporternya yang fanatik, mereka siap mengubah status underdog menjadi kuda hitam yang merepotkan.
Fokus utama Persijap di musim pertamanya adalah bertahan dan membangun fondasi yang kokoh di Super League. Pelatih Mario Lemos ditugasi untuk meracik tim yang solid dan mampu beradaptasi cepat dengan level kompetisi yang lebih tinggi. Meski mengusung target realistis, komposisi skuad yang memadukan pemain lokal berpengalaman dengan talenta asing berkualitas memberi sinyal bahwa Persijap memiliki potensi untuk memberi kejutan. Musim 2025/26 akan menjadi panggung pembuktian bagi Laskar Kalinyamat untuk menunjukkan bahwa mereka layak bersaing dengan klub-klub elite Indonesia.



