Malut United 2025/26Adhe Makayasa

Profil Klub Super League 2025/26: Malut United FC

Memasuki era baru Super League 2025/26, tidak ada klub yang menyita perhatian lebih besar daripada Malut United FC. Setelah mengguncang kancah sepakbola nasional dengan finis di peringkat ketiga Liga 1 2024/25 sebagai tim debutan, Laskar Kie Raha tidak menunjukkan tanda-tanda puas diri. Sebaliknya, manajemen klub yang berbasis di Ternate ini melakukan perombakan skuad paling agresif di bursa transfer, sebuah langkah yang melahirkan julukan "The Dream Team" dari media dan para pengamat. Dengan melepas 22 pemain dan mendatangkan sedikitnya 15 nama baru berkualitas tinggi, Malut United secara efektif membangun ulang timnya dengan satu tujuan yang jelas: menantang gelar juara. Langkah ini bukan sekadar belanja pemain, melainkan sebuah deklarasi niat yang didasari visi jangka panjang klub untuk menjadi kekuatan dominan di sepakbola Indonesia.

Strategi transfer klub menunjukkan sebuah pola yang sangat disengaja. Mereka tidak hanya merekrut pemain bintang, tetapi juga mengimpor "DNA juara". Perekrutan empat pilar utama dari tim juara bertahan Persib Bandung — Gustavo Franca, Tyronne Del Pino, Ciro Alves, dan David Da Silva — adalah langkah kalkulatif untuk menanamkan mentalitas pemenang secara instan ke dalam skuad. Ditambah dengan akuisisi blok pemain solid dari PSIS Semarang, Malut United menciptakan sebuah tim dengan kedalaman dan pengalaman yang mengerikan di atas kertas. Namun, proyek ambisius ini adalah pedang bermata dua. Label "Dream Team" menciptakan ekspektasi setinggi langit yang tidak memberikan ruang untuk kegagalan, menempatkan tekanan luar biasa pada pundak pelatih dan para pemain sejak peluit pertama dibunyikan. Setiap lawan akan memiliki motivasi ekstra untuk menjegal mereka, dan setiap hasil yang kurang dari kemenangan akan menjadi bahan sorotan tajam, menjadikan musim 2025/26 sebagai ujian sesungguhnya bagi fondasi dan karakter klub ini.

  • Hendri Susilo - Malut United 2025/26Malut United

    Pelatih - Hendri Susilo

    Di tengah kemewahan skuad bertabur bintang, keputusan manajemen menunjuk Hendri Susilo sebagai nakhoda baru pada 24 Juli 2025 menjadi sebuah anomali yang paling banyak diperbincangkan. Pelatih berusia 59 tahun asal Bukittinggi ini adalah satu-satunya juru taktik lokal di antara 17 pelatih asing yang mendominasi Super League 2025/26, sebuah fakta yang menjadikannya simbol kebanggaan sekaligus sasaran pengawasan ketat. Keputusan ini, menurut COO klub Willem D. Nanlohy, merupakan kelanjutan komitmen untuk memercayai pelatih dalam negeri, sebuah prinsip yang mereka pegang sejak musim sebelumnya. Rekam jejak Hendri Susilo sendiri sangat kontras dengan citra glamor timnya; ia membangun reputasi sebagai spesialis penyelamat tim dari degradasi dan ahli memaksimalkan sumber daya terbatas di klub-klub seperti Persiraja Banda Aceh, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.

    Penunjukan ini melahirkan tantangan fundamental. Secara taktis, ada potensi ketidakcocokan antara filosofi Hendri Susilo yang pragmatis dengan formasi andalan "4-3-3 Defending" dan materi pemain yang sangat ofensif. Mampukah seorang pelatih yang terbiasa membangun tim dari fondasi pertahanan yang kokoh untuk melepas potensi lini serang mewah berisikan David da Silva, Ciro Alves, dan Yakob Sayuri? Lebih dari sekadar taktik, tantangan terbesar bagi Hendri adalah manajemen ruang ganti. Ia harus mampu mengendalikan ego dan meraih respek dari para pemain bintang yang sebagian besar memiliki CV lebih mentereng daripadanya. Kemampuannya dalam menjaga harmoni dan menyatukan individu-individu hebat menjadi sebuah kolektif yang solid akan menjadi kunci utama. Di pundaknya kini tidak hanya tertumpu ambisi Malut United, tetapi juga pembuktian bahwa pelatih lokal mampu bersaing di level tertinggi jika diberi kepercayaan dan sumber daya yang memadai.

  • Iklan
  • Yakob Sayuri - Indonesia vs Japan AFC 2026 World Cup QualifiersAFC

    Pemain Kunci - Yakob Sayuri

    Di antara deretan bintang baru yang merapat ke Ternate, nama Yakob Sayuri menonjol bukan hanya karena talentanya, tetapi karena perannya yang krusial sebagai jantung dan motor permainan tim. Didatangkan dari PSM Makassar bersama saudara kembarnya, Yance, pemain sayap tim nasional Indonesia ini langsung menjadi figur sentral dalam proyek ambisius Malut United. Performanya di musim 2024/25, di mana ia mencatatkan 10 gol dan terpilih dalam Tim Terbaik Liga 1, menjadi bukti kapasitasnya sebagai salah satu pemain lokal paling berpengaruh di kompetisi. Kecepatan, kemampuan dribel, dan insting mencetak golnya menjadikan ia ancaman konstan bagi pertahanan lawan.

    Namun, nilai sejati Yakob bagi Malut United melampaui statistik gol dan assist. Fleksibilitas taktikalnya yang luar biasa adalah aset yang tak ternilai bagi pelatih Hendri Susilo. Data menunjukkan kemampuannya untuk beroperasi sama baiknya sebagai pemain sayap kanan, sayap kiri, bek sayap, bahkan sesekali di posisi sentral. Dalam sebuah tim yang baru dibentuk dan dipenuhi oleh spesialis penyerang seperti David da Silva dan Ciro Alves, kemampuan Yakob untuk bermain di banyak posisi, memberikan kontribusi defensif, dan menjaga keseimbangan tim menjadikannya "perekat taktikal". Ia adalah pemain yang memungkinkan para bintang lainnya untuk bersinar, menghubungkan lini pertahanan dan serangan dengan etos kerjanya yang tinggi. Perannya sebagai penyeimbang membuat Yakob bukan sekadar pemain bintang, melainkan pemain yang paling tidak tergantikan di dalam sistem permainan Laskar Kie Raha.

  • Yakob Sayuri - Indonesia vs Saudi Arabia 2026 AFC World Cup QualifiersAFC

    Bintang Termahal - Yakob Sayuri

    Status Yakob Sayuri sebagai pemain paling vital di Malut United juga tercermin dari nilai pasarnya. Menurut data Transfermarkt, pemain berusia 27 tahun ini merupakan aset termahal dalam skuad Laskar Kie Raha dengan valuasi mencapai €350 ribu. Angka ini menempatkannya di atas semua rekrutan asing mahal lainnya, termasuk kuartet eks-Persib yang didatangkan dengan ekspektasi tinggi. Fakta bahwa pemain lokal berlabel tim nasional menjadi yang paling berharga di tengah skuad "Dream Team" bukanlah kebetulan, melainkan sebuah pernyataan strategis dari manajemen.

    Penilaian ini menggarisbawahi visi klub yang tidak hanya ingin membangun kekuatan instan melalui pemain asing, tetapi juga menjadikan talenta terbaik Indonesia sebagai pilar utama proyek jangka panjang mereka. Dengan menempatkan Yakob sebagai ikon tim, Malut United mengirimkan pesan kuat kepada para pendukung di Maluku Utara bahwa ini adalah tim yang dibangun untuk dan bersama kebanggaan lokal. Hal ini membantu menyeimbangkan narasi media yang cenderung melabeli tim sebagai "miniatur Persib" dan memperkuat identitas klub yang berakar pada semangat Kie Raha. Oleh karena itu, nilai pasar Yakob tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi juga simbolis; ia adalah representasi dari perpaduan ambisi global dan kebanggaan regional yang menjadi fondasi Malut United.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Ciro Alves - Malut United 2025/26Adhe Makayasa

    Daftar Skuad Selengkapnya

    Menjelang musim Super League 2025/26, Malut United telah merampungkan skuad yang sangat kompetitif. Berdasarkan data terbaru, tim ini terdiri dari 35 pemain.

    Kiper: Alan Jose (asing), Muhammad Ridwan, Angga Saputro, Kemal Zahir Fazya.

    Bek: Safrudin Tahar, Chechu Meneses (asing), Gustavo Franca (asing), Riswan Lauhin, Riyan Ardiansyah, Fredyan Wahyu Sugiantoro, Yance Sayuri, Riki Togubu, Abduh Lestaluhu, Aril Kurung, Aprilian Bernadus, Faras Sangaji.

    Gelandang: Wbeymar Angulo (asing), Vinicius Duarte (asing), Tyronne Del Pino (asing), Manahati Lestusen, Alwi Slamat, Ridho Syuhada, Tri Setiawan, Septian David Maulana, Decky Bervin Latuperissa, Syahrul Ramadani, Yakob Sayuri, Rifal Lastori, Frets Butuan, Ciro Alves (asing), Ahmad Wadil, Taufik Rustam.

    Penyerang: David Da Silva (asing), Faisal Ade, Rifael Salmon.

  • Malut United vs Persik Kediri 25012025Malut United

    Prestasi Musim Lalu (Liga 1 2024/25)

    Musim 2024/25 adalah kampanye debut yang fenomenal bagi Malut United di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Sebagai tim promosi, mereka melampaui semua ekspektasi dengan finis di peringkat ketiga klasemen akhir Liga 1. Laskar Kie Raha menunjukkan performa layaknya tim veteran, mengumpulkan 57 poin dari 34 pertandingan, hasil dari 15 kemenangan, 12 imbang, dan hanya 7 kekalahan. Mereka tampil produktif dengan mencetak 48 gol dan memiliki pertahanan yang relatif solid dengan hanya kebobolan 33 kali. Beberapa hasil mengesankan sepanjang musim, seperti kemenangan telak 5-1 atas PSIS Semarang dan kemenangan krusial melawan tim-tim besar seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya, menegaskan bahwa mereka adalah kekuatan yang patut diperhitungkan.

    Namun, kesuksesan gemilang di lapangan sedikit ternoda oleh sebuah insiden di luar lapangan. Pencapaian peringkat ketiga seharusnya memberikan mereka tiket untuk berlaga di kompetisi regional, ASEAN Club Championship (ACC) 2025/26. Akan tetapi, akibat sebuah kesalahan administratif di mana pihak klub dan operator liga (PT LIB) gagal memverifikasi pembaruan kriteria kelayakan yang ditetapkan oleh AFF, nominasi mereka ditolak. Insiden ini menjadi sebuah pelajaran pahit dan menyoroti adanya kesenjangan antara kematangan tim di atas lapangan dengan profesionalisme di level manajemen. Kegagalan ini menunjukkan bahwa untuk menjadi klub elite seutuhnya, kesuksesan di dalam dan di luar lapangan harus berjalan beriringan.

  • David da Silva - Malut United 2025/26Malut United

    Jadwal Pertandingan

    Malut United akan mengawali kampanye Super League 2025/26 dengan serangkaian pertandingan berat yang akan langsung menguji kesolidan skuad baru mereka. Berikut adalah lima laga pembuka Laskar Kie Raha.

    Pekan 1: Dewa United vs Malut United

    Pekan 2: Malut United vs Bali United

    Pekan 3: Persija vs Malut United

    Pekan 4: Malut United vs PSIM

    Pekan 5: Persik vs Malut United

  • Prediksi Musim 2025/26

    Dengan segala investasi dan perombakan besar-besaran, Malut United memasuki musim 2025/26 dengan dua kemungkinan ekstrem: menjadi penantang serius gelar juara atau menjadi proyek gagal yang spektakuler. Potensi untuk menjadi juara sangat nyata. Di atas kertas, mereka memiliki lini serang paling menakutkan di liga, dengan kombinasi David da Silva, Ciro Alves, dan si kembar Sayuri. Kehadiran para pemain eks-Persib yang sarat pengalaman juara memberikan fondasi mental yang kuat, sementara dukungan finansial yang solid dari manajemen memastikan proyek ini memiliki sumber daya untuk bersaing. Dengan fondasi peringkat ketiga musim lalu, mereka memiliki landasan yang ideal untuk melompat lebih tinggi.

    Namun, risiko kegagalan juga sama besarnya. Tantangan terbesar terletak pada kemampuan pelatih Hendri Susilo untuk menyatukan lebih dari selusin pemain baru menjadi sebuah unit yang kohesif dalam waktu singkat. Mengelola ruang ganti yang dipenuhi ego bintang adalah tugas yang sangat rumit, terutama bagi seorang pelatih yang belum terbiasa dengan lingkungan seperti itu. Jadwal awal yang brutal, di mana mereka harus menghadapi runner-up musim lalu dan dua raksasa tradisional dalam lima laga pertama, akan menjadi ujian langsung bagi karakter tim. Jika mereka gagal melewati periode awal ini dengan baik, tekanan dari media dan suporter dapat menciptakan friksi internal yang berpotensi merusak keharmonisan tim. Pada akhirnya, bakat individu kemungkinan besar akan membawa mereka finis di papan atas.

0