Madura United vs Tainan City AFC Challenge League 2024/25AFC

Profil Klub Super League 2025/26: Madura United FC

Madura United FC, yang berjuluk Laskar Sapeh Kerrab, memasuki era baru di Super League 2025/26 dengan misi penebusan. Setelah melalui musim 2024/25 yang penuh gejolak di mana mereka finis di peringkat ke-15 Liga 1 dan nyaris terdegradasi, klub asal Pulau Garam ini bertekad untuk kembali ke papan atas klasemen. Bersama pelatih berpengalaman Angel Alfredo Vera serta perombakan signifikan dalam skuad, khususnya di sektor pemain asing, itu menjadi sinyal kuat ambisi mereka untuk bangkit.

Musim mendatang akan menjadi ujian krusial bagi konsistensi dan mentalitas tim. Di satu sisi, mereka membawa bekal pengalaman berharga dari panggung Asia setelah berhasil menembus babak semi-final AFC Challenge League 2024/25. Namun, di sisi lain, mereka harus menghapus trauma performa domestik yang tidak stabil. Keseimbangan antara soliditas pertahanan yang baru dan ketajaman lini serang yang sudah terbukti akan menjadi kunci utama perjalanan Madura United di kompetisi yang semakin kompetitif ini.

  • Alfredo Vera - Madura United 2024/25AFC

    Pelatih - Angel Alfredo Vera

    Madura United mempertahankan Angel Alfredo Vera, pelatih asal Argentina berusia 52 tahun, sebagai nakhoda untuk mengarungi musim 2025/26. Vera bukanlah nama asing di kancah sepakbola Indonesia, dengan rekam jejak panjang menangani berbagai klub seperti Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan Persita Tangerang. Kepercayaan yang diletakkan padanya merupakan sebuah pertaruhan strategis, di mana klub berharap pengalamannya yang luas dapat membawa stabilitas dan visi bermain yang jelas bagi Laskar Sapeh Kerrab.

    Vera dikenal dengan filosofi sepakbola menyerang, kerap menerapkan formasi 4-3-3 yang mengandalkan kecepatan pemain sayap. Puncak kesuksesannya adalah saat membawa Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Soccer Championship A pada 2016, di mana ia sukses memaksimalkan potensi pemain muda dan membangun tim yang produktif. Namun, rekam jejaknya dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan inkonsistensi, dengan masa kerja yang relatif singkat di beberapa klub seperti Kelantan FC dan RANS Nusantara. Keberhasilan Vera di Madura United akan sangat bergantung pada kemampuannya mereplikasi formula juara di masa lalu dan membuktikan bahwa ia dapat membangun proyek yang konsisten dari awal musim.

  • Iklan
  • Lulinha - Madura United 2024/25AFC

    Pemain Kunci - Lulinha

    Luiz Marcelo Morais dos Reis, atau yang akrab disapa Lulinha, tetap menjadi figur sentral dan paling vital di lini serang Madura United. Penyerang sayap asal Brasil ini membuktikan kualitasnya dengan menjadi pencetak gol terbanyak klub pada musim Liga 1 2024/25, meskipun timnya terseok-seok di papan bawah. Kemampuannya dalam dribel, penempatan posisi yang cerdas, dan penyelesaian akhir yang klinis menjadikannya ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Kontribusinya sangat signifikan, di mana ia mencetak 13 dari total 36 gol tim di liga musim lalu, atau sekitar 36 persen dari keseluruhan gol.

    Memasuki usia 35 tahun, pengalaman Lulinha menjadi aset tak ternilai bagi tim. Ia tidak hanya berkontribusi melalui gol, tetapi juga sebagai mentor bagi para pemain muda. Dengan kontrak jangka panjang hingga 2028, klub jelas menaruh kepercayaan besar padanya untuk memimpin lini depan. Namun, ketergantungan yang tinggi pada pemain veteran ini juga menghadirkan risiko. Tantangan bagi tim pelatih adalah mendiversifikasi sumber gol agar serangan tidak terlalu monoton dan mudah diantisipasi, serta untuk mengantisipasi potensi penurunan performa atau cedera yang rentan terjadi pada pemain di usianya.

  • Jordy Wehrmann - Madura United 2024/25AFC

    Bintang Termahal - Ruxi & Jordy Wehrmann

    Madura United melakukan investasi signifikan untuk memperkuat tim dengan memiliki dua pemain Eropa yang 'mewah'. Mereka adalah bek tengah asal Spanyol Roger Bonet Badía "Ruxi", dan gelandang tengah asal Belanda Jordy Wehrmann. Keduanya memiliki nilai pasar tertinggi di skuad saat ini, yaitu sebesar €300.000, yang menandakan pergeseran filosofi transfer klub.

    Langkah ini merupakan respons langsung terhadap kelemahan fundamental tim musim lalu, di mana mereka kebobolan 58 gol. Ruxi (30 tahun) didatangkan untuk menjadi komandan baru di lini pertahanan, membawa pengalaman dari berbagai liga di Eropa dan Amerika. Sementara itu, Jordy Wehrmann (26 tahun), produk akademi Feyenoord dan sudah bersama klub sejak musim lalu, diharapkan menjadi penyeimbang dan perisai pertama di lini tengah dengan kemampuan distribusi bola serta visi bermainnya. Kehadiran keduanya bukan sekadar penambahan pemain, melainkan sebuah pernyataan tegas dari klub untuk membangun tim yang lebih solid dan terstruktur dari lini belakang.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Lulinha & Iran Junior - Madura United vs Tainan City AFC Challenge League 2024/25AFC

    Daftar Skuad Selengkapnya

    Berikut adalah komposisi skuad Madura United FC untuk musim Super League 2025/26 berdasarkan data terbaru :

    Kiper: Dida, Mochammad Diky, Miswar Saputra, Satrio Azhar, Adhitya Harlan, Rendy Razzaqu.

    Bek: Ruxi, Pedro Monteiro, Taufik Hidayat, Ferian Rizki, Nurdiansyah, Kartika Vedhayanto, Ahmad Rusadi.

    Gelandang: Jordy Wehrmann, Iran Júnior, Kerim Palic, Paulo Sitanggang, Ilhamsyah, Taufany Muslihuddin, Kemaluddin, Feby Ramzy, Arsan Makarin, Fauzan Hanif.

    Penyerang: Lulinha, Ahmad Nufiandani, Balotelli, Aji Kusuma, Valeriy Gryshyn, Fransiskus Alesandro, Riski Afrisal, Yuda Editya Pratama, Make Aldo Maulidino.

  • Jordy Wehrmann - Madura United vs Svay Rieng AFC Challenge League 2024/25AFC

    Prestasi Musim Lalu (Liga 1 2024/25)

    Musim 2024/25 menjadi sebuah kampanye yang penuh kontradiksi bagi Madura United. Di kompetisi domestik Liga 1, mereka tampil sangat mengecewakan dan harus berjuang hingga akhir musim untuk lolos dari jerat degradasi. Laskar Sapeh Kerrab mengakhiri musim di peringkat ke-15 dengan koleksi hanya 36 poin, hasil dari 10 kemenangan, 6 seri, dan 18 kekalahan. Lini pertahanan menjadi sorotan utama setelah kebobolan 58 gol sepanjang musim, salah satu yang terburuk di liga, dan tim bahkan mencatatkan rekor enam kekalahan beruntun.

    Ironisnya, performa buruk di liga domestik berbanding terbalik dengan pencapaian mereka di kancah Asia. Berpartisipasi untuk pertama kalinya di AFC Challenge League, Madura United justru tampil impresif, menjuarai grup, dan berhasil melaju hingga babak semi-final sebelum dihentikan oleh Svay Rieng. Perjalanan ini menunjukkan bahwa tim memiliki potensi terpendam yang gagal mereka tampilkan secara konsisten di liga. Disparitas performa ini menyoroti kemungkinan adanya masalah dalam manajemen skuad dan fokus, di mana prioritas yang diberikan pada kompetisi kontinental mengorbankan konsistensi di ajang domestik.

  • Iran Junior - Madura United 2024/25AFC

    Jadwal Pertandingan

    Berikut adalah lima pertandingan awal yang akan dihadapi Madura United FC di Super League 2025/26, yang akan menjadi ujian pertama bagi racikan pelatih Angel Alfredo Vera

    Pekan 1: Madura United vs Persis

    Pekan 2: Persik vs Madura United

    Pekan 3: Madura United vs Persita

    Pekan 4: Bali United vs Madura United

    Pekan 5: Madura United vs Bhayangkara FC

  • Prediksi Musim 2025/26

    Memprediksi musim Madura United 2025/26 adalah tentang menimbang potensi kebangkitan dengan risiko kegagalan adaptasi. Bersama Angel Alfredo Vera dan pilar-pilar asing baru di lini tengah dan belakang, Laskar Sapeh Kerrab memiliki semua bahan untuk melakukan lompatan signifikan dari peringkat 15 musim lalu. Jika para pemain baru seperti Ruxi dan bintang tim Jordy Wehrmann mampu beradaptasi cepat dan menularkan stabilitas yang sangat dibutuhkan, target untuk finis di papan tengah atas klasemen adalah tujuan yang sangat realistis.

    Tantangan terbesar mereka bukanlah melawan tim lain, melainkan melawan kelemahan mereka sendiri, terutama dalam organisasi pertahanan. Kunci sukses musim ini terletak pada kemampuan Vera untuk menyeimbangkan filosofi menyerangnya dengan kebutuhan pragmatis untuk memperkuat lini belakang. Jika mereka berhasil menekan angka kebobolan secara drastis sambil tetap mengandalkan ketajaman Lulinha, prediksi realistis menempatkan Madura United akan bersaing di papan tengah, dengan potensi finis di peringkat 7 hingga 10. Posisi ini akan menandai sebuah musim penebusan yang sukses dan fondasi yang kuat untuk masa depan.

0