Johnny Jansen Bali UnitedBali United

Profil Klub Super League 2025/26: Bali United

Bali United memasuki musim kompetisi Super League 2025/26 dengan wajah yang sepenuhnya baru, menandai sebuah revolusi besar-besaran dalam sejarah klub. Musim 2024/25 yang berakhir dengan finis mengecewakan di peringkat kedelapan klasemen Liga 1 menjadi titik akhir sebuah dinasti. Era kejayaan di bawah asuhan pelatih Stefano "Teco" Cugurra, yang mempersembahkan dua gelar juara liga, resmi usai seiring dengan berakhirnya kontrak sang pelatih. Perombakan ini bukan sekadar evolusi, melainkan sebuah reset total yang dianggap perlu untuk membangun kembali fondasi tim.

Sebagai respons atas penurunan performa, manajemen mengambil langkah strategis yang berani dengan memutar haluan ke arah filosofi sepakbola Eropa. Penunjukan pelatih asal Belanda Johnny Jansen serta gelombang rekrutmen pemain dari liga-liga Benua Biru seperti Thijmen Goppel adalah bukti nyata dari perubahan identitas ini. Proyek "Dutchification" ini menggeser ketergantungan pada pragmatisme dan talenta individu Amerika Latin yang menjadi ciri khas era Teco, menuju pendekatan yang lebih sistematis dan kolektif. Pertanyaan besarnya adalah, apakah pertaruhan berisiko tinggi ini mampu mengembalikan Serdadu Tridatu ke jajaran elite secara instan, atau justru memerlukan periode transisi yang menantang?

  • Johnny Jansen - PEC ZwollePEC Zwolle

    Pelatih - Johnny Jansen

    Johnny Jansen, pelatih berusia 50 tahun asal Belanda, ditunjuk sebagai nakhoda baru Bali United pada 26 Mei 2025, membawa serta lisensi UEFA Pro dan segudang pengalaman dari sepakbola Eropa. Rekam jejaknya didominasi oleh pengabdian panjang di SC Heerenveen, klub Eredivisie tempat ia merintis karier dari level akademi hingga menjadi pelatih kepala tim utama. Pengalamannya berlanjut di PEC Zwolle, memberinya pemahaman mendalam tentang kompetisi level tertinggi di Belanda, yang oleh OPTA Power Rankings dinilai sebagai salah satu dari 10 liga terbaik dunia. Penunjukan Jansen, yang dipuji oleh CEO Yabes Tanuri karena pengalamannya menangani tim dari usia muda hingga senior, menandakan adanya mandat ganda: meraih prestasi jangka pendek sekaligus membangun fondasi jangka panjang melalui pengembangan pemain muda.

    Filosofi Jansen berpusat pada formasi favoritnya, 4−3−3 Defending, sebuah sistem yang mengedepankan organisasi pertahanan yang kokoh, pressing terstruktur, dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Namun, tantangan terbesarnya bukan terletak pada pengetahuan taktis, melainkan pada adaptasi mentalitas. Selama di Eredivisie, tim-tim asuhannya seringkali berposisi sebagai underdog, terbukti dari rekor pertemuannya yang kurang impresif melawan pelatih elite seperti Arne Slot dan Erik ten Hag. Di Bali United, ekspektasinya berbalik 180 derajat; ia kini adalah "ikan besar di kolam kecil" yang dituntut untuk mendominasi pertandingan dan memenangkan gelar. Kemampuannya untuk mentransformasikan taktik bertahan yang terasah di Eropa menjadi skema permainan protagonis akan menjadi kunci utama kesuksesannya di Indonesia.

  • Iklan
  • Ricky Fajrin - Bali UnitedGoal / Abi Yazid

    Pemain Kunci - Ricky Fajrin

    Di tengah badai perombakan skuad, Ricky Fajrin Saputra berdiri tegak sebagai jembatan yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan Bali United. Sebagai salah satu dari dua pemain yang tersisa dari generasi pertama klub sejak 2015, loyalitas dan konsistensinya tak perlu diragukan. Pemain berusia 29 tahun ini bukan sekadar bek kiri andalan, melainkan ruh dari tim. Musim lalu, ia tampil sebagai starter dalam 26 pertandingan, membuktikan dirinya sebagai pilar tak tergantikan di lini pertahanan. Kemampuannya bermain di beberapa posisi, baik sebagai bek kiri maupun bek tengah, memberinya nilai strategis yang luar biasa bagi tim.

    Dengan kepergian para pemimpin senior, ban kapten yang kini melingkar di lengannya bukan hanya simbol, melainkan sebuah tanggung jawab besar. Fajrin, yang telah merasakan dua gelar Liga 1 bersama Serdadu Tridatu, kini mengemban tugas krusial untuk menyatukan skuad yang terbelah antara pemain lokal veteran, talenta muda, dan kontingen Eropa yang baru datang. Kemampuannya menerjemahkan visi pelatih Johnny Jansen di lapangan dan menjaga harmoni di ruang ganti akan menjadi faktor penentu apakah revolusi Bali United akan berjalan mulus atau justru tersendat. Ia adalah representasi identitas lokal di tengah arus globalisasi klub.

  • Dynamo Dresden v SV Wehen Wiesbaden - 3. LigaGetty Images Sport

    Bintang Termahal - Thijmen Goppel

    Sebagai simbol dari era baru Bali United, Thijmen Goppel tiba dengan status pemain termahal dalam skuad, dengan nilai pasar mencapai Rp12,17 miliar. Winger asal Belanda berusia 28 tahun ini direkrut dari klub divisi tiga Jerman, SV Wehen Wiesbaden, dan diresmikan pada 28 Juni 2025. Pengalamannya berkompetisi di level Eredivisie, 2. Bundesliga, dan 3. Liga Jerman menunjukkan kaliber dan kualitas yang dibawanya ke Super League. Kedatangannya adalah pernyataan tegas dari manajemen mengenai ambisi dan arah baru klub yang lebih berorientasi ke Eropa.

    Goppel adalah seorang winger modern yang dominan menggunakan kaki kanan namun mampu beroperasi di kedua sisi sayap. Analisis video dan data statistiknya menunjukkan gaya bermain yang sangat direct, gemar melepaskan tembakan dari jarak jauh, dan memiliki kemampuan mengirim umpan silang yang berbahaya. Ia diharapkan menjadi sumber utama kreativitas dan daya ledak di lini serang, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Privat Mbarga. Meski begitu, beberapa laporan menyoroti kelemahannya dalam akurasi umpan pendek dan kemampuan menahan bola. Ini mengindikasikan bahwa ia lebih berperan sebagai pemain pemecah kebuntuan yang eksplosif ketimbang seorang pengatur tempo permainan yang metodis

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Bali UnitedBali United

    Daftar Skuad Selengkapnya

    Berikut adalah komposisi skuad Bali United untuk mengarungi Super League musim 2025/26 :  

    Kiper:

    Mike Hauptmeijer, Fitrul Rustapa, Rakasurya Handika, Wayan Arta

    Bek:

    Ricky Fajrin, Kadek Arel, Made Andhika, João Ferrari, Rizky Dwi, Bagas Adi, Komang Tri, Gede Agus, Komang Dedi

    Gelandang:

    Thijmen Goppel, Brandon Wilson, Mirza Mustafic, Kadek Agung, Made Tito, Tim Receveur, Gede Sunu, Maouri Simon, Nathan Ari, Dillan Rinaldi

    Penyerang:

    Boris Kopitovic, Irfan Jaya, Yabes Roni, Jens Raven, Rahmat Arjuna, Rahmat, Kadek Lanang, Nyoman Adi

  • Persija Jakarta vs Bali United 10052025Bali United

    Prestasi Musim Lalu (Liga 1 2024/25)

    Musim 2024/25 menjadi kampanye yang ingin segera dilupakan oleh para pendukung Bali United. Tim hanya mampu finis di peringkat kedelapan, sebuah penurunan drastis bagi klub yang dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi penantang gelar. Performa tim sangat tidak konsisten sepanjang musim. Kemenangan-kemenangan besar seperti saat membantai Semen Padang 5-1 di laga tandang atau menghajar PSIS Semarang 4-0 di kandang seolah tak berarti apa-apa ketika diimbangi dengan kekalahan telak yang menyakitkan, seperti takluk 3-0 dari Persija di Jakarta atau dipermalukan Madura United 2-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

    Performa yang naik-turun ini menjadi sinyal jelas bahwa sebuah siklus telah berakhir. Ketergantungan pada pemain-pemain senior mulai menunjukkan batasnya, dengan top skor tim, Privat Mbarga, hanya mampu mencetak 10 gol sepanjang musim — angka yang terbilang rendah untuk standar tim papan atas. Keputusan manajemen untuk tidak memperpanjang kontrak pelatih Stefano Cugurra yang diumumkan sebelum musim berakhir menjadi konfirmasi bahwa perombakan total adalah jalan yang tak terhindarkan. Musim tersebut menjadi babak penutup yang antiklimaks bagi sebuah generasi emas Serdadu Tridatu.

  • Jadwal Pertandingan

    Awal musim akan menjadi ujian krusial bagi sistem baru Johnny Jansen. Lima pertandingan perdana menyajikan tantangan yang beragam untuk mengukur kesiapan skuad baru Bali United.

    Pekan 1: Bali United vs Persik Kediri

    Pekan 2: Malut United vs Bali United

    Pekan 3: Persebaya vs Bali United

    Pekan 4: Bali United vs Madura United

    Pekan 5: Persija vs Bali United

  • Prediksi Musim 2025/26

    Musim 2025/26 bagi Bali United adalah sebuah pertaruhan besar. Kesuksesan mereka tidak akan ditentukan oleh kualitas individu di atas kertas, melainkan oleh satu faktor kunci: kecepatan integrasi. Proyek ambisius ini memiliki potensi keberhasilan yang sangat tinggi, namun juga risiko kegagalan yang sama besarnya. Jika para pemain asing mampu beradaptasi dengan cepat terhadap iklim, budaya, dan gaya bermain sepakbola Indonesia, serta jika para pemain lokal mampu menyerap filosofi taktikal Jansen, Bali United berpotensi menjadi kekuatan yang paling menakutkan di liga. Kombinasi disiplin taktis Eropa dan talenta lokal bisa menjadi formula juara.

    Namun, ekspektasi untuk langsung merebut gelar di musim pertama transisi ini mungkin terlalu optimistis. Skala perombakan yang masif hampir pasti akan membutuhkan waktu untuk menemukan ritme dan kohesi. Oleh karena itu, target yang lebih realistis adalah finis di posisi empat besar dan mengamankan satu tiket ke kompetisi level Asia. Pencapaian ini akan dianggap sebagai musim transisi yang sukses, meletakkan fondasi yang kokoh untuk perburuan gelar yang sesungguhnya di musim 2026/27. Sebaliknya, jika tim gagal menembus posisi enam besar, maka proyek revolusi ini dapat dianggap belum berjalan sesuai rencana. Musim ini, Bali United tidak akan menjadi tim yang membosankan; mereka akan menjadi tontonan yang paling menarik, entah berakhir dengan kesuksesan spektakuler atau kekecewaan yang patut dicatat.

0