Arema Football Club, atau lebih dikenal dengan Arema FC, adalah sebuah institusi dalam sepakbola Indonesia. Berbasis di Malang, Jawa Timur, klub berjuluk "Singo Edan" ini bukan sekadar tim olahraga, melainkan sebuah simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Malang Raya. Sejak kelahirannya, Arema FC telah menjelma menjadi salah satu kekuatan tradisional di kancah sepakbola nasional, dikenal dengan gaya permainannya yang keras, pantang menyerah, dan selalu berhasrat meraih kemenangan di setiap pertandingan.
Didirikan pada 11 Agustus 1987, tanggal yang sarat dengan simbolisme zodiak Leo (Singa), klub ini mengadopsi julukan Singo Edan yang merefleksikan semangat juang yang berapi-api. Filosofi ini tertanam dalam DNA klub dan diwariskan dari generasi ke generasi, baik di level pemain maupun suporter. Perjalanan klub ini penuh dengan dinamika, dari masa-masa kejayaan mengangkat trofi hingga periode sulit yang menguji ketangguhan mental. Namun, satu hal yang tidak pernah pudar adalah dukungan luar biasa dari basis suporter fanatik mereka.
Kekuatan utama Arema FC tidak hanya terletak pada sebelas pemain di lapangan, tetapi juga pada pemain kedua belas mereka: Aremania. Diakui sebagai salah satu kelompok suporter paling kreatif, loyal, dan militan di Indonesia, Aremania adalah nyawa dari klub ini. Kehadiran mereka di Stadion Kanjuruhan, yang akan kembali menjadi markas utama untuk musim 2025/26, selalu mampu menciptakan atmosfer intimidatif bagi lawan sekaligus menjadi suntikan moral yang tak ternilai bagi para pemain Singo Edan.
Memasuki era baru kompetisi bertajuk Super League 2025/26, Arema FC datang dengan wajah dan harapan baru. Setelah menyelesaikan musim sebelumnya di papan tengah, manajemen melakukan perombakan signifikan dengan menunjuk arsitek baru dari Brasil dan mendatangkan sejumlah pemain asing berkualitas. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Singo Edan tidak ingin sekadar menjadi penggembira. Mereka bertekad untuk kembali mengaum di papan atas klasemen dan bersaing memperebutkan gelar.



