Manchester City general season previewGetty

Preview Musim 2023/24 Manchester City: Gelar Liga Primer Inggris Keempat Beruntun Adalah Tugas TERBERAT Dalam Karier Pep Guardiola

Dalam 134 tahun sejarah sepakbola Inggris, belum pernah ada yang mampu menjuarai empat gelar liga kasta tertinggi secara berturut-turut. Huddersfield Town, Arsenal, Liverpool, dan Manchester United (dua kali!) sudah pernah mencobanya, dan semuanya selalu berakhir dengan kegagalan. Kini, giliran Manchester City mencoba menjejakkan kaki mereka ke tanah suci yang belum pernah disentuh oleh tim Inggris mana pun.

Kalau ada satu manajer yang mampu melakukannya, manajer itu adalah Pep Guardiola. Ia yang memimpin The Citizens meraih treble bersejarah dua bulan lalu dan ia juga sudah sering mengukir rekor baru.

Pria asal Catalunya ini menjadi pelatih kedua dalam sejarah yang mampu membawa Barcelona juara La Liga tiga kali berturut-turut dan sejak saat itu, tak satu pun klub Spanyol yang mampu menyamai prestasi tersebut; Barcelona tak bisa, Real Madrid juga tak bisa. Ia menjadi pelatih Bayern Munich pertama dalam 29 tahun yang mampu mengangkat tiga trofi Bundesliga secara beruntun. Ia merupakan pelatih pertama yang mampu memenangi treble dalam sejarah sepakbola Spanyol dan pelatih kedua yang mampu melakukannya dalam sejarah sepakbola Inggris.

Ya, Guardiola memang memiliki gairah untuk menang yang tak terpuaskan. Tapi menjaga motivasi anak-anak asuhnya, setelah mereka memenangkan semua trofi paling bergengsi yang bisa mereka menangkan, adalah soal lain. Sir Alex Ferguson dan Vicente del Bosque, dua pelatih legendaris ini sudah memperingatkan kepada seluruh dunia soal betapa sulitnya memotivasi sebuah tim juara untuk tetap menjadi tim juara. Dan, sementara Man City kehilangan dua pilar penting era keemasan dalam diri Ilkay Gundogan dan RIyad Mahrez, rival-rival mereka justru semakin kuat.

Arsenal, pesaing terdekat City musim lalu, sudah membelanjakan lebih dari £200 juta untuk memperkecil jurang kualitas dengan sang juara dan Manchester United telah menggelontorkan £165 juta untuk mendapatkan striker, gelandang, dan kiper baru. Chelsea menunjuk manajer anyar dan belum berhenti meregenerasi skuad mereka, sementara Liverpool akhirnya berani boros setelah musim 2022/23 yang mengecewakan.

Guardiola memang sudah ngidam trofi Liga Champions selama 12 tahun terakhir - sebuah ngidam yang akhirnya kesampaian - tetapi ia menganggap Liga Primer Inggris sebagai kompetisi "yang paling penting" untuk dimenangkan. Menjuarainya empat kali berturut-turut mungkin akan menjadi tantangan terberat dalam kariernya sejauh ini, tetapi ia akan berpesta pora jika berhasil menaklukkannya...

  • Manchester City Premier League trophy 2022-23Getty

    Ekspektasi realistis

    Meski memang belum pernah ada yang mampu melakukannya, cuma orang pandir yang meragukan Manchester City bisa menjuara Liga Inggris untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Secara keseluruhan, mereka memiliki skuad tertangguh di Liga Primer, dan diperkuat bangku cadangan yang berani diadu dengan starting XI tim-tim lain di Inggris. Buktinya adalah Julian Alvarez; striker utama Argentina dalam perjalanan mereka menjuarai Piala Dunia itu cuma mendapatkan start di sepertiga laga liga sepanjang musim lalu.

    Dalam diri Erling Haaland, Man City memiliki sosok striker tersubur yang pernah bermain di Liga Primer Inggris, dan ia disokong oleh salah satu playmaker terhebat dalam sejarah liga kasta tertinggi Britania: Kevin De Bruyne. Mereka juga mencatatkan pertahanan terbaik (setara dengan Newcastle) di liga musim lalu, dan pertahanan yang kokoh itu juga semakin alot setelah mereka mendatangkan bek Kroasia Josko Gvardiol.

    Man City tetap diunggulkan mempertahankan mahkota mereka, dan meski mereka biasanya mengalami sandungan di awal musim, kalian boleh bertaruh bahwa anak asuh Guardiola bakal menggila di paruh kedua musim. City juga favorit juara Liga Champions lagi, terbukti ketika musim lalu mereka menggulung kaisar-kaisar Eropa seperti Bayern Munich dan Real Madrid. Namun Bayern dan Madrid sudah sama-sama semakin kuat, sementara Paris Saint-Germain mestinya masuk bursa unggulan lagi di bawah Luis Enrique, meski Kylian Mbappe dan Neymar sedang bermasalah.

    Sulitnya memprediksi sebuah kompetisi dengan sistem gugur plus fakta bahwa hanya ada satu tim (Real Madrid) yang pernah mempertahankan gelar mereka di era Liga Champions sudah menjadi bukti bahwa memenangkannya secara beruntun adalah perkara yang sulit, sehingga merajai Eropa lagi tidak akan menjadi tugas yang mudah untuk City.

    Namun sepertinya kecil kemungkinan Man City menang treble lagi, karena Piala FA adalah satu kompetisi di mana Guardiola merotasi skuadnya dan kejutan - seperti saat mereka disingkirkan tim degradasi Southampton dari Piala Liga - selalu bisa terjadi.

  • Iklan
  • Manchester City Triple Treble 2023Getty

    Skenario terbaik

    Bagaimana cara menorehkan prestasi yang lebih baik dari treble? Ya tentu saja quadruple. Man City memiliki skuad yang cukup dalam untuk mempertahankan tiga trofi yang mereka menangkan musim lalu dan memiliki rekor yang luar biasa di Piala Liga: memenanginya empat kali berturut-turut (2018-2021).

    Terlalu banyak faktor kejutan yang memengaruhi Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions dan, seperti yang City alami di Community Shield kontra Arsenal, lengah barang semenit bisa membuat mereka menutup musim tanpa prestasi.

    Tetapi City sudah pernah menjuarai treble sejati dan bahkan mendapatkan treble domestik di 2019, maka sapu bersih bukanlah mimpi siang bolong belaka.

    Tentu saja jika itu terjadi mereka akan menjadi tim Inggris terhebat yang pernah ada dalam sejarah, dan rasanya mereka sudah mulai layak mendapat julukan tersebut atau paling tidak masuk perdebatannya. Oleh karena itu, jangan pernah remehkan Manchester City.

  • Jack Grealish Man City 2022Getty

    Skenario terburuk

    Guardiola has only had one trophy-less season in his 15 seasons as a manager, and that was his first campaign with City, when he was adapting to a new league and renovating a squad that had become jaded under Manuel Pellegrini.

    Ending this season without any silverware would be a disaster and seems highly unlikely. The worst case scenario would be a failure to win one of the Champions League or Premier League title. Lifting the Carabao or FA Cup would soften the blow, but would still not mask a disappointing campaign after the incredible heights of 2022-23.

  • Erling Haaland Premier League winners' medal Manchester City 2022-23Getty

    MVP-nya

    Skuad Man City sangatlah rata di segala aspeknya. Buktinya,mereka silih berganti berperan sebagai pemain kunci di fase musim yang berbeda. Rodri dimainkan hampir di semua laga dan menjaga stabilitas tim sepanjang musim. Ia pula yang mencetak gol kemenangan di final Liga Champions. John Stones menjelma 'Beckenbauer dari Barnsely' dan menjadi salah satu pemain yang selalu Guardiola masukkan ke line-up. De Bruyne menyumbang 31 assist dan 10 gol. Jack Grealish kini sudah ditempat menjadi pemain yang dibutuhkan Guardiola sementara Nathan Ake layak dilabeli salah satu bek terbaik di dunia.

    Tapi tak satu pun dari mereka yang impaknya setara Erling Haaland. Bomber Norwegia ini menepis segala praduga bahwa dia akan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan kerasnya Liga Primer Inggris dan bahkan mengakhiri musim dengan 36 gol liga (rekor baru!) dari 35 penampilan. Lintas kompetisi, ia mencetak 51 gol dalam 52 pertandingan. Haaland akan kembali menjadi protagonis sepakbola Inggris dan Eropa musim depan, dan dia akan termotivasi untuk memecahkan rekornya sendiri.

  • Josko Gvardiol Man CityGetty

    Para superstar baru

    Dibandingkan rival-rival mereka, Man City agak lebih jinak di bursa transfer. Pemain yang pertama mereka datangkan adalah Mateo Kovacic, dari Chelsea dengan harga £25 juta. Gelandang Kroasia ini sepertinya merupakan pengganti Gundogan, tetapi ia harus bisa memperbaiki performanya di depan gawang jika memang ingin menambal lubang yang ditinggalkan bintang Jerman tersebut.

    Namun transfer paling mendebarkan di Etihad adalah Josko Gvardiol, bintang yang namanya melejit berkat Piala Dunia dan nampak ideal untuk visi bermain Guardiola. Gvardiol, yang didatangkan dengan harga £77 juta dari RB Leipzig dan kini menyandang status sebagai bek termahal kedua dalam sejarah, memiliki kualitas teknik yang luar biasa ditambah fisik yang perkasa.

    Kekuatan Gvardiol membuatnya sulit untuk dilewati dan memungkinkannya untuk berkontribusi dalam proses pembangunan serangan, seperti yang ia tunjukkan saat membantu Kroasia mencapai peringkat tiga di Piala Dunia 2022.

  • Oscar Bobb Man CityGetty

    Wonderkid yang layak dipantau

    Tahun lalu, Rico Lewis yang menjadi bintang terobosan City. Dan kita semua pun tak sabar menantikan kiprah remaja serba bisa itu musim ini. Tetapi kali ini, pemain yang paling mungkin naik level dari akademi ke tim utama adalah Oscar Bobb.

    Bintang Norwegia yang bulan lalu baru saja genap berusia 20 tahun itu merupakan salah satu pemain paling mengejutkan dalam tur pramusim Man City di Asia. Ia tampil di semua laga, melawan Yokohama F Marinos, Bayern Munich, serta Atletico Madrid. Bobb bisa bermain di tengah atau di pinggir, dan di posisi pinggir atau sayap itulah ia bisa banyak berguna, terutama jika Man City tidak mendatangkan pengganti Mahrez.

    Bobb tampil reguler untuk tim junior Man City musim lalu, selalu bermain di Liga Remaja UEFA dan membantu mereka mencapai semi-final Piala FA Remaja, dan menjuarai Liga Primer Inggris 2 tiga musim beruntun. Ia mencetak delapan gol dan menyumbang 18 assist.

    Guardiola memboyong Bobb ke skuad tim utama untuk pertama kalinya dua musim lalu, dalam laga Piala FA melawan Swindon Town sekalipun ia tak diturunkan. Tetapi ia memujinya setelah Bobb bersinar dalam kemenangan come back 5-3 melawan Yokohama.

    "Oscar mencatatkan musim yang luar biasa untuk tim junior kami tahun lalu. Ia bermain dengan luar biasa hari ini. Ia juga bisa dimainkan di tiga atau empat posisi berbeda," katanya.

  • Phil Foden Man City 2022-23Getty

    Tekanan internal?

    Mimpi terburuk Man City di final Liga Champions menjadi nyata ketika De Bruyne tertatih berjalan keluar lapangan. Untungnya, City memiliki pelapis yang tidak kalah tokcer, dan Phil Foden memaksimalkan kesempatan yang ia dapatkan, berperan dalam proses gol kemenangan Rodri versus Inter Milan, dan hampir mencetak gol kedua mereka.

    Tetapi Foden akan merasa sangat kecewa tak mendapatkan start di Istanbul, ditambah ia cuma main 14 menit di final Piala FA kontra Manchester United. Gelandang Inggris ini merupakan salah satu pemain City paling berpengaruh di awal musim dan di musim sebelumnya, tetapi kehilangan tempatnya saat manusia £100 juta Grealish menemukan ritmenya.

    Posisi favorit Foden adalah sayap kiri, tetapi kini posisi itu sudah menjadi milik Grealish sehingga ia harus bisa berkontribusi di area lain. Ia bisa bermain di sayap kanan atau di lini tengah. Guardiola memang hobi bereksperimen menempatkan pemainnya di posisi baru, dan Foden harus bisa beradaptasi jika tak ingin menjadi figuran lagi di musim 2023/24 nanti.

  • Manchester City's Spanish manager Pep GuardiolaGetty Images

    Tugas sang pemimpin

    Setelah bertahun-tahun dihujani kritik karena tak mampu menjuarai Liga Champions tanpa bantuan Barcelona dan Lionel Messi, Pep Guardiola akhirnya menggenggam Si Kuping Besar lagi, dan menegaskan posisinya sebagai manajer terbaik di dunia.

    Setelah lepas dari kutukan kontinental, Pep kini bisa mengincar rekor yang dipegang Carlo Ancelotti seorang: manajer yang mampu menjuarai Piala Eropa/UCL sebanyak empat kali. Namun tantangan terbesar Guardiola musim 2023/24 ini adalah mempertahankan motivasi dan rasa lapar anak asuhnya setelah menjuarai treble.

    Ia juga harus bisa menambal lubang yang ditinggalkan Gundogan dan Mahrez, yang jika digabung mencetak 138 gol dan menyumbang 109 assist untuk The Citizens.

  • Riyad Mahrez Man City 2022-23Getty Images

    Lubang yang harus ditambal

    Sampai detik ini, Man City masih belum menggantikan Mahrez. Mereka sudah dikaitkan dengan winger Brighton Kaoru Mitoma, yang merupakan salah satu pemain terbaik Liga Primer Inggris musim lalu, dan mereka juga dikabarkan melirik bintang Belgia Jeremy Doku (Rennes) dan winger muda Prancis Michale Olise (Crystal Palace).

    Guardiola juga nampaknya harus berpisah dengan bek tengah Aymeric Laporte dan bek sayap Joao Cancelo, yang menghabiskan paruh kedua musim lalu dengan dipinjamkan ke Bayern Munich, sehingga tidak mustahil akan ada bek baru yang tiba di Etihad, meski Gvardiol bisa mengisi posisi mereka berkat versatility-nya.

    Namun, yang terpenting adalah bahwa Manchester City nampaknya berhasil memenangkan pertempuran melawan Bayern Munich dan Barcelona, yang masing-masing mengincar Kyle Walker dan Bernardo Silva, dan kedua pemain senior itu sepertinya akan bertahan di Etihad.

  • RUBEN DIAS JOHN STONES MANCHESTER CITYGetty Images

    Prakiraan line-up Manchester City di 2023/24

    Pekan lalu Guardiola bilang bahwa memiliki enam bek sentral bukanlah sebuah masalah, tetapi ia punya dilema besar tiap pekannya memilih trio bek tengah (dengan asumsi ia menaruh Stones sebagai gelandang). Kedatangan Gvardiol artinya Walker, Ake, dan Manuel Akanji tak lagi dijain masuk starting XI, dan cuma Ruben Dias yang sepertinya tidak akan keluar dari line-up-nya.

    Akan menarik menantikan akan seberapa sering Kovacic dimainkan dan apakah Foden mampu merebut posisi sayap kiri dari Grealish. Cole Palmer, yang jarang dimainkan musim lalu, bisa mendapatkan kesempatan sebagai penyerang sayap, setelah mencetak gol di Community Shield sebagai pemain pengganti.

    (3-4-3): Ederson; Josko Gvardiol, Ruben Dias, Nathan Ake; Bernardo Silva, John Stones, Rodri, Mateo Kovacic; Kevin De Bruyne, Erling Haaland, Jack Grealish

  • Pep Guardiola 2022Getty Images

    Hot Take dari GOAL

    Sejarah biasanya terulang lagi dan ada alasan kuat mengapa sampai sekarang belum ada tim Inggris yang mampu juara liga empat musim beruntun. Man City adalah tim yang sangat tangguh, tetapi semua siklus kemenangan akan berakhir suatu saat nanti, dan kali ini pasukan Guardiola memiliki tugas yang berat mempertahankan mahkota domestik mereka.

    Mereka kehilangan dua pemain kunci dalam diri Gundogan & Mahrez, yang sudah berkali-kali menyelamatkan nasib mereka dalam suatu pertandingan. Dan rival-rival mereka juga mulai bangkit. Arsenal akan bertekad kuat menjungkalkan Man City di liga dan kali ini sudah memiliki pengalaman sakit hati yang akan memotivasi mereka. The Gunners juga membuktikan punya taji di bursa dengan mengalahkan Man City dalam perburuan Declan Rice, plus mendatangkan Kai Havertz & Jurrien Timber.

    Manchester United juga akan lebih kuat dan stabil di musim kedua bersama Erik ten Hag, sementara Chelsea & Liverpool mestinya bakal bangkit usai musim yang mengecewakan. Oleh karena itu, gelar Liga Primer Inggris 2023/24 akan menjadi tugas yang terlalu berat untuk Manchester City.

  • Manchester City Champions League trophy 2023Getty

    Prediksi musim

    City pada akhirnya akan gagal juara dan mungkin finis kedua di bawah Arsenal. Haaland, tentu saja, menjadi top skor mereka lagi tetapi ia tidak akan segarang musim debut epiknya karena tim-tim Inggris sudah mulai lebih terbiasa menghadapinya.

    Tetapi 2023/24 tetap akan menjadi musim yang memorable karena Man City akan menjuarai Liga Champions lagi. Mereka akhirnya mendobrak tembok kesuksesan Eropa dan sampai sekarang masih terlihat sebagai tim tertangguh di Eropa, dengan dilatih manajer ambisius yang menyukai laga-laga besar dan seringkali punya taktik sempurna.

    Dengan dua tahun (maksimum) tersisa di City, waktu semakin habis untuk Guardiola dan dia akan memprioritaskan trofi Liga Champions lagi di atas gelar Liga Primer Inggris keempat beruntun.