Power Ranking Pemain Terbaik Liverpool 2023/24: Bukan Mo Salah Atau Virgil Van Dijk, Tapi Alexis Mac Allister Yang Layak Raih Penghargaannya!

Setahun terakhir ini merupakan mimpi buruk bagi gelandang berkelas asal Spanyol tersebut, yang mencatatkan penampilan senior pertamanya sejak April 2023 dalam kekalahan Liga Primer melawan Arsenal pada 4 Februari, hanya untuk kembali mengalami cedera yang membuatnya absen selama sisa musim.

Sungguh menyedihkan bagaimana berakhirnya masa Thiago di Anfield.

Sama seperti komptariotnya, Thiago, Bajcetic dilanda masalah cedera musim ini - tapi setidaknya dia kembali beraksi sebelum musim berakhir. Namun, secara total, pemain muda ini hanya mencatatkan tiga penampilan di semua kompetisi – dua di antaranya sebagai bek kanan – jadi tidak adil jika memberi rating pada Bajcetic.

Segera setelah Gordon mulai berlatih lagi dengan skuad senior setelah 18 bulan absen karena masalah panggul yang berkepanjangan, Klopp dan staf pelatihnya "segera menyadari, 'Ah, itu yang kami lewatkan!'" Setelah bergabung dari tim muda Derby pada Februari 2021 , Gordon melakukan debutnya di Liverpool akhir tahun itu sebelum menjadi pencetak gol termuda klub di Piala FA di bulan Januari.

Tetapi, setelah Gordon menjadi starter di fase grup Liga Europa melawan Union Saint-Gilloise, ia hanya mendapat satu menit waktu bermain di Liga Primer dan Piala FA.

Setelah melihat satu menit aksi dalam pertandingan Piala Liga melawan Leicester, pemain berusia 19 tahun itu mewujudkan mimpinya dengan melakoni starter pertamanya di Anfield dalam kemenangan atas Toulouse di Liga Europa. Chambers juga melakukannya dengan baik, mendapat pujian dari Trent Alexander-Arnold atas penampilan apiknya sebagai bek kiri.

Dia juga beraksi melawan LASK dan Union SG sebelum diizinkan bergabung dengan Wigan dengan status pinjaman selama bursa transfer Januari, dan dia menikmati masa produktif di DW Stadium.

Setelah tampil mengesankan selama pra-musim dan tampil sebagai pemain pengganti dalam hasil imbang melawan Chelsea di awal musim, pemain asal Skotlandia yang terampil ini menjadi starter melawan LASK dan Leicester pada bulan September. Sayangnya, ia mengalami cedera otot saat menjalani tugas internasional bersama Skotlandia U-21 dan itu "mengurangi ritme permainannya", seperti yang dikatakan Klopp - tetapi dia kembali beraksi saat melawan Toulouse dan Union SG.

Namun, Doak kemudian mengalami cedera lutut serius saat mewakili The Reds U-21 yang mengakhiri musimnya. “Dia masih muda, dia pemain yang bugar, dia pemain yang positif, jadi, yang pasti, dia akan kembali lebih kuat,” kata asisten pelatih Pep Lijnders kepada wartawan. “Dia bisa meluangkan waktu karena kami akan menunggunya.”

Sungguh cara yang sangat kejam untuk mengakhiri masa pemain Kamerun di Liverpool, dengan Matip menderita cedera pada bulan Desember yang berarti dia mungkin sudah memainkan pertandingan terakhirnya untuk klub, mengingat kontraknya habis musim panas ini.

Klopp sempat menyatakan kalau dia akan memberikan kontrak baru kepada pemain berusia 32 tahun itu – dan tidak dapat disangkal bahwa ia sangat dirindukan pada paruh kedua musim ini – tetapi hal itu tampaknya tidak mungkin terjadi pada saat ini. Meski begitu, Matip selamanya akan dianggap sebagai pahlawan kultus di Anfield dan transfer gratis dari Schalke pada tahun 2016 akan dianggap sebagai salah satu rekrutan terbaik Klopp.

Pemain internasional Yunani ini menghabiskan paruh pertama musim ini dengan memainkan perannya yang biasa sebagai pemain pengganti Andrew Robertson, hanya tampil di turnamen piala, namun ia menikmati serangkaian starter setelah pemain Skotlandia itu mengalami cedera bahu saat menjalani tugas internasional, bahkan menyumbangkan dua assist di pertandingan melawan Brentford.

Tsimikas kemudian mengalami patah tulang selangka, sehingga bek kiri tersebut harus absen selama lebih dari enam pekan. Setelah kembali bugar pada awal Februari, ia masuk dari bangku cadangan untuk memberi umpan kepada Virgil van Dijk yang mencetak gol kemenangan di final Piala Liga, tapi ia hanya memainkan sedikit peran di akhir musim. Ada yang bertanya-tanya apakah dia akan siap menjadi anggota skuad lagi musim depan.

Pemain Prancis yang frustrasi itu tampak berada di posisi yang tepat untuk akhirnya mengunci posisi starter reguler sampai cedera sekali lagi mengganggunya, sehingga memungkinkan Matip untuk kembali menjadi pilihan pertama. Konate kembali bermain di derby Merseyside pada bulan Oktober dan menjadi starter dalam tiga pertandingan Liga Primer berturut-turut, sebelum sekali lagi diturunkan ke bangku cadangan.

Cedera akhir musim yang dialami Matip membuka jalan bagi Konate untuk membuktikan dirinya sebagai pilihan terbaik bersama Van Dijk di jantung pertahanan Liverpool, tetapi ia gagal melakukannya, dan Jarell Quansah lebih sering dipilih menjelang akhir musim. Akibatnya, banyak fans yang mempertanyakan masa depan Konate di klub.

Setelah tampil secara rutin selama pra-musim Liverpool, McConnell diberikan debut profesionalnya dalam kemenangan Liga Europa atas Toulouse pada bulan Oktober, sebelum menjalani debutnya di Liga Primer melawan Brentford pada bulan berikutnya.

Dia memberikan assist yang bagus untuk Curtis Jones saat mengalahkan Norwich di Piala FA pada bulan Januari, namun yang terbaik masih belum datang, dengan Klopp menggarisbawahi kepercayaannya pada pemain berusia 19 tahun itu dengan memasukkannya sebelum waktu normal berakhir di final Piala Liga.

Beralih dari gelandang serang menjadi pemain nomor 6 telah menjadi kunci bagi perkembangan McConnell, dan Klopp sangat antusias di Wembley, "perkembangannya benar-benar gila."

Penyerang serba bisa, yang bisa bermain sebagai pemain nomor 9 atau nomor 10, menjalani pekan terbaik dalam masa mudanya di bulan Februari. Setelah melakukan debut profesionalnya melawan Luton, ia kembali masuk dari bangku cadangan di Wembley empat hari kemudian - dan hampir memecah kebuntuan dengan sundulan bagus yang masih melambung di atas mistar. Rabu berikutnya, ia membuka keran gol profesionalnya, mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Southampton di Piala FA di Anfield.

“Dia baru saja bergabung dengan kami dalam sesi latihan tim utama,” kata Klopp kepada wartawan. “Tetapi saya mencintainya sejak detik pertama; sungguh istimewa.”

Rekrutan senilai £1,5 juta ($1,9 juta) dari Newcastle tentu harus menunggu waktu setelah datang pada Agustus 2021, tetapi peluang yang dijanjikan mulai tiba musim ini, dengan pemain internasional Inggris U-19 ini telah membuat 12 penampilan di semua kompetisi hingga saat ini, di mana dia menyumbang satu gol dan dua assist.

Clark, putra mantan pesepakbola Liga Primer Lee, sepenuhnya menyadari betapa sulitnya menembus lini tengah Liverpool, tetapi dia tampil luar biasa setelah masuk melawan Chelsea di final Piala Liga dan mudah untuk memahami mengapa Klopp menyukai seorang pemain yang mahir secara teknis dan terkenal karena kecerdasan serta tekanannya yang intens.

Pemain asal Belanda itu dikeluarkan dari final Piala Liga karena tekel Moises Caicedo, yang entah bagaimana berhasil lolos bahkan tanpa kartu kuning karena tekel buruk yang membuat Gravenberch mengalami kerusakan ligamen pergelangan kaki. Cedera ini terjadi pada saat yang lebih buruk bagi sang gelandang, yang menjalani starter ketiganya berturut-turut dan mulai konsisten.

Tapi, jika mempertimbangkan semua hal, ini bukanlah musim debut terburuk bagi Gravenberch, yang merasa kurang percaya diri setelah musim yang buruk di Bayern Munich. Meskipun kecenderungannya untuk keluar dari permainan membuat frustrasi, potensinya selalu terlihat jelas. Dia penggiring bola yang baik, dia menciptakan peluang, dia membaca permainan dengan baik dan ada kemungkinan kalau ia akan menjadi pemain kunci di bawah asuhan Slot.

Musim yang penuh warna untuk pemain Brasil. Seperti yang sering dilakukannya, Alisson menjadi penyelamat The Reds dalam beberapa kesempatan musim ini, terutama dalam kemenangan dramatis 2-1 di Newcastle yang menjadi salah satu penyelamatan terbaik musim ini. Tapi, ia juga sempat kehilangan beberapa momen, saat bermain imbang 1-1 di Manchester City pada bulan November, dan kekalahan mengecewakan 3-1 dari Arsenal pada bulan Maret, sebelum menderita cedera yang membuatnya absen dalam bagian penting musim ini.

Sejujurnya, dia tidak terlalu dirindukan karena kepahlawanan Caomhin Kelleher, dan kembalinya Alisson gagal membuat pertahanan The Reds lebih solid karena hanya mencatatkan satu clean sheet sejak dia kembali.

Pemain asal Irlandia ini mendapat kesempatan bermain lebih banyak di Liga Primer daripada yang diharapkannya musim ini karena cedera yang dialami Alisson - dan juga mengukuhkan statusnya sebagai legenda Piala Liga dengan penampilan heroik lainnya di final melawan Chelsea.

Setelah mengeksekusi penalti yang menentukan dalam drama adu penalti atas The Blues pada tahun 2022, Kelleher melakukan penyelamatan sensasional saat Liverpool sekali lagi mengatasi lawan yang sama di Wembley pada bulan Februari.

Dia melakukan kesalahan dan membiarkan upaya Gianluca Scamacca membobol gawangnya dalam kekalahan mengerikan di Liga Europa dari Atalanta di Anfield, tetapi bahkan pada kesempatan itu, Kelleher juga melakukan beberapa penyelamatan bagus. Singkatnya, mudah untuk memahami mengapa Klopp menganggap Kelleher sebagai "kiper No.2 terbaik di dunia". Akan menjadi kejutan besar jika pemain berusia 25 tahun itu masih berada di Anfield musim depan; dia akan menjadi starter di sebagian besar klub Liga Primer.

Pemain internasional Belanda itu mengalami masa-masa sulit musim ini. Ada cedera mendadak yang dideritanya saat menghadapi Spurs pada bulan September, dan masa sulit setelah dia kembali beraksi, yang memungkinkan Darwin Nunez mengukuhkan dirinya sebagai pemain nomor 9 pertama Liverpool.

Tapi, gol Gakpo membawa The Reds ke Wembley, sementara ia juga menyelesaikan musim dengan gemilang. Memang benar, penampilannya baru-baru ini menunjukkan bahwa dirinya bisa memainkan peran besar di era baru di bawah asuhan Slot, dan kemungkinan besar di sayap kiri.

Musim yang sangat buruk untuk Liverpudlian. Jones hanya menyalahkan dirinya sendiri karena melewatkan tiga pertandingan akibat kartu merahnya melawan Spurs pada bulan September, tetapi dia sekali lagi sangat disayangkan dengan cedera, yang membuatnya absen di final Piala Liga.

Ketika sepenuhnya fit, dia tampil luar biasa, dan Klopp mengakui bahwa pahlawan lokal itu “menetapkan level” dalam hal counter-pressing Liverpool, dan pada saat yang sama memujinya atas peningkatan besar dalam olah bolanya. Namun, dia tidak pernah kembali ke performa terbaiknya menjelang akhir musim.

Sayang sekali pemain asal Skotlandia itu mengalami cedera bahu yang serius saat pertandingan kualifikasi Euro 2024 melawan Spanyol di jeda internasional bulan Oktober. Padahal, Robertson sebenarnya tampak akan menjalani musim terbaiknya saat musim dimulai, seperti yang terlihat dari gol krusialnya melawan Wolves pada bulan sebelumnya.

Joe Gomez melakukan tugasnya dengan baik di posisi bek kiri, tapi Robertson menunjukkan dengan tepat apa yang kurang dari Liverpool dari segi serangan ketika dia akhirnya kembali ke lapangan, bahkan mencetak gol dalam pertandingan Liga Primer berturut-turut untuk pertama kali dalam kariernya menjelang akhir musim.

Gomez mungkin tidak banyak menjadi berita utama – atau pernah mencetak gol – tetapi keserbagunaannya terbukti sangat berharga bagi Liverpool musim ini. Pemain Inggris ini telah menghabiskan waktunya di bek kiri, bek kanan, lini tengah, dan juga posisi favoritnya sebagai bek tengah. Hampir di setiap kesempatan, dia menunjukkan seberapa baik dirinya.

“Sejujurnya, dia adalah penyelamat hidup,” ungkap Klopp setelah hasil imbang di Piala Liga melawan Fulham pada bulan Januari. "Tanpa Joey, tidak akan terjadi apa-apa selama 13 atau 14 pekan Robbo (Robertson) absen... Dia adalah pemain kelas atas."

Penerima manfaat terbesar dari kurangnya kekuatan Liverpool di lini pertahanan, pemain berusia 21 tahun – yang belum pernah bermain satu menit pun di level senior sebelum awal musim – telah tampil dalam 31 pertandingan - 25 di antaranya menjadi starter.

Dia mungkin masih mengalami mimpi buruk tentang kesalahan umpannya di Old Trafford pada bulan April, tetapi Quansah harus sangat bangga dengan kontribusinya secara keseluruhan. Dia mencetak satu gol dan tiga assist, tapi yang paling menonjol dari Quansah adalah ketenangannya. Pemain internasional Inggris U-21 ini jelas masih memiliki banyak hal untuk dikerjakan, tapi sepertinya dia pantas berada di Anfield.

Jarang ada pemain yang bisa beradaptasi begitu cepat di tim Klopp, dengan gelandang berkelas dan serba bisa ini langsung membuat dirinya disayangi oleh para penggemar Liverpool dengan serangkaian penampilan luar biasa di awal musim. Mengingat energi luar biasa yang dia keluarkan, mungkin tidak dapat dihindari bahwa Szoboszlai akan mulai sedikit lelah selama periode Natal yang padat dan akhirnya mengalami gangguan pada akhir bulan Januari.

Sayangnya, Szoboszlai tidak pernah benar-benar menemukan ritme permainannya yang hilang setelah ia absen, tapi dia masih mencetak tujuh gol dan empat assist, serta tampil mengesankan dengan umpan jarak jauh serta kemampuannya memenangkan bola kembali.

Klopp tahu para penggemar kecewa dengan kedatangan Endo dari Stuttgart setelah gagal mengejar Moises Caicedo, tapi dia berjanji kepada mereka bahwa pemain internasional Jepang itu akan menjadi pemain yang cerdas. Sang manajer tahu apa yang dia bicarakan, karena kehilangan Caicedo terbukti merupakan berkah tersembunyi, dengan Endo mengungguli pemain Chelsea senilai £115 juta ($145 juta) di final Piala Liga.

Sayangnya, gelandang bertahan tersebut akhirnya menjadi "terlalu banyak bekerja", seperti yang dikatakan Klopp, dan kehabisan tenaga dalam beberapa bulan terakhir musim ini, tapi Klopp yakin Endo akan bertahan di Anfield lebih lama dari perkiraan siapa pun.

"Saya cukup yakin dalam tiga [atau] empat tahun Wataru akan menandatangani kontrak jangka panjang lainnya di Liverpool. Hanya karena usianya 31 tahun - namun ternyata [fisiknya] tidak," sang manajer antusias. "Dia adalah sebuah mesin! Dia luar biasa dalam hal sepakbola dan kecerdikannya dalam bertahan juga luar biasa."

Pasti ada yang bertanya-tanya bagaimana nasib Liverpool jika Jota tetap fit sepanjang musim. Setelah melewatkan sebagian besar musim karena masalah otot, pemain asal Portugal itu menjadi pemain kunci di pergantian tahun, sebelum menderita cedera lutut yang membuat Klopp kehilangan finisher terbaiknya.

Jota mencetak gol dalam pertandingan keduanya setelah kembali beraksi – untuk menambah jumlah golnya di musim 2023/24 menjadi 15 gol dari hanya 19 penampilan – tetapi kemudian mengalami kemunduran lagi. Kita hanya bisa berharap bahwa Jota bisa melupakan masalah cederanya yang terus berlanjut musim depan, tetapi hal itu tampaknya tidak mungkin terjadi.

Nunez tidak diragukan lagi telah membuat kemajuan musim ini, tetapi pemain Uruguay yang tidak dapat diprediksi ini masih menjadi teka-teki, sebuah teka-teki yang belum mampu dipecahkan oleh Klopp. Striker tersebut memulai musim dari bangku cadangan, namun dua golnya yang mengubah permainan dalam kemenangan di Newcastle mengawali musimnya, dan ia akhirnya menjadi striker pilihan pertama Liverpool - karena dia memahami apa yang diinginkan Klopp darinya dari sudut pandang pertahanan.

Pada akhirnya, hanya Salah (38) yang terlibat dalam lebih banyak gol dibandingkan Nunez (31), yang telah mencetak 18 gol di semua kompetisi, tapi keraguan tetap ada mengenai masa depannya di Anfield karena penyelesaian akhirnya benar-benar mengecewakan, berkali-kali selama bagian terpenting musim ini.

Oleh karena itu, meskipun secara keseluruhan ini menjadi musim yang positif bagi Nunez, ini berakhir dengan hasil negatif.

Mengungguli Quansah untuk dianggap sebagai sosok penting baru Liverpool. Setelah masa pinjaman yang sangat produktif dan sukses di Bolton Wanderers, pemain internasional Irlandia Utara itu melakukan pekerjaan luar biasa untuk menggantikan Alexander-Arnold.

“Anak yang luar biasa, pekerja keras, dan pesepakbola yang baik,” kata Klopp setelah kemenangan di Bournemouth. "Dia adalah seorang bek, tapi dia juga bisa menyerang." Tidak ada argumen di sana: Bradley mencatatkan enam kontribusi gol, dan mencetak satu gol.

Pahlawan lokal Liverpool mendapat kritik di Inggris; dia mungkin akan selalu mendapatkannya. Tapi dia sekali lagi membuktikan dirinya sebagai talenta luar biasa musim ini, membuat dia dibandingkan dengan Kevin De Bruyne dan Gary Neville karena kemampuannya menguasai bola.

Oleh karena itu, mudah untuk memahami mengapa Klopp memberikan kebebasan seperti itu kepada Alexander-Arnold - atau bahkan membuatnya berada di lini tengah - ketika Anda melihatnya mengumpulkan poin untuk timnya dengan serangan sensasional, seperti yang dia lakukan melawan Manchester City dan kemudian di kandang saat menghadapi Fulham.

Sangat membuat frustrasi melihatnya menderita cedera lutut di Burnley pada 10 Februari yang membuatnya absen selama dua bulan. Terlepas dari ketidakhadirannya, Alexander-Arnold masih menempati peringkat kedua di Liverpool untuk peluang yang diciptakan (78) dan umpan silang yang sukses (59), dan keempat untuk perolehan penguasaan bola (209) - yang menunjukkan betapa pentingnya dia bagi klub kampung halamannya.

Bagaimana Diaz berhasil turun ke lapangan - dan mencetak gol penyama kedudukan di akhir pertandingan di Luton - sementara ayahnya masih ditawan di negara asalnya, Kolombia, tidak ada yang bisa menebaknya. Pemain berusia 27 tahun ini pantas mendapatkan pujian dunia atas caranya menangani cobaan penculikan yang mengejutkan.

Tentu saja, segala sesuatunya jelas tidak ada artinya jika dibandingkan dalam keadaan yang mengerikan seperti itu, tetapi sangat menyenangkan melihat Diaz kembali melakukan yang terbaik: membuat pemain bertahan lawan menjadi gila dengan kakinya yang cepat.

Namun dia masih merasa frustrasi karena sentuhan akhirnya - lima assist dan hanya tujuh umpan silang yang berhasil merupakan catatan yang sangat buruk bagi pemain sayap dengan bakat seperti itu - tetapi dia menyelesaikan hampir 40 dribel lebih banyak daripada pemain lain di klub, dan mencetak 13 gol di semua kompetisi. Memang benar, selama akhir musim yang sulit, Diaz seringkali menjadi pemain paling berbahaya di Liverpool.

Harvey Elliott benar-benar menunjukkan performa terbaiknya di paruh kedua musim ini, menunjukkan penampilan dinamis yang menegaskan bahwa dia akan menjadi lebih dari sekadar super-sub untuk Liverpool di tahun-tahun mendatang.

Gelandang serang serba bisa ini benar-benar sensasional dalam kemenangan atas Luton pada bulan Februari, menandai penampilannya yang ke-100 untuk klub dengan gol di menit-menit akhir sebelum terjatuh di lapangan, kelelahan, ketika peluit panjang berbunyi usai bermain selama 120 menit melawan Chelsea empat hari kemudian, tapi itu semua membuatnya lebih mengesankan.

Elliott juga tampil cemerlang saat pemain lain terpuruk dalam beberapa pekan terakhir, terutama saat menang 4-2 atas Tottenham, dengan pemain asal Inggris itu mencetak satu assist dan mencetak gol yang benar-benar menakjubkan sehingga memicu perdebatan tentang keterlibatannya untuk Inggris di Euro 2024.

Hal ini menjelaskan segalanya tentang standar luar biasa tinggi yang ditetapkan Mohamed Salah sejak ia tiba di Anfield, bahwa musim ini dapat dianggap mengecewakan meskipun ia telah mencetak 25 gol dan menciptakan 13 assist. Ia masih menjadi andalan Liverpool - namun ia tetap mendapat kritik selama performa buruknya ketika The Reds benar-benar membutuhkannya, terutama setelah pertengkarannya yang tidak pantas dengan Klopp.

Pada akhirnya, partisipasi Salah di Piala Afrika pada pertengahan musim terbukti lebih merugikan daripada yang dikhawatirkan klub, dengan pemain asal Mesir itu mengalami cedera yang memengaruhi sisa musimnya – tapi ia tetap menjadi penyerang terbaik Liverpool di sepanjang musim ini.

Setelah awal yang buruk pada masa kepemimpinan pemain asal Belanda itu sebagai kapten klub, dengan Van Dijk dikeluarkan dari lapangan karena pelanggarannya saat melawan Newcastle sebelum kemudian membuat dirinya mendapat masalah lebih lanjut, ada kabar bahwa bek berusia 32 tahun itu sedang mengalami kemunduran. Saat dia berkata: "Mereka mengira saya sudah selesai." Ternyata tidak - tidak dalam jangka panjang, dengan Van Dijk menjalani kebangkitan yang luar biasa dengan mencetak gol kemenangan di final Piala Liga setelah penampilan dominan lainnya di lini belakang.

Tentu saja, sebagai kapten, ia harus ikut menanggung kesalahan atas kelemahan pertahanan yang menggagalkan The Reds musim ini, namun sejujurnya, Liverpool akan kalah tanpa Van Dijk, yang lebih banyak melakukan duel udara (172), dan melakukan lebih banyak intersepsi (46) dan melakukan lebih banyak blok dibandingkan rekan satu timnya (39).

Memang benar bahwa ia terpilih untuk kandidat Pemain Terbaik Musim Liga Primer.

Mac Allister selalu terlihat seperti barang murah, namun kepindahannya dari Brighton ke Liverpool berjalan lebih baik dari perkiraan kebanyakan orang. Sebagai permulaan, tidak ada yang mengira dia akan menghabiskan sebagian besar musimnya dengan bermain di posisi yang lebih dalam - termasuk dia sendiri - namun pemain asal Argentina itu membuktikan dirinya sebagai salah satu No.6 terbaik di Liga Primer.

Kemudian, ketika ia bergerak lebih maju berkat kemunculan Endo sebagai alternatif bagus di depan empat bek, Mac Allister berkembang, menghasilkan serangkaian penampilan menentukan yang membuat Liverpool bersaing dalam perburuan gelar hingga akhir April.

Mac Allister akhirnya terlibat dalam total 13 gol, tapi kontribusi bertahannya yang paling menonjol. Tidak ada seorang pun di Liverpool yang memenangkan penguasaan bola lebih banyak (251), juga tidak lebih banyak tekel (67) atau duel (253), sementara hanya Van Dijk yang melakukan intersepsi lebih banyak darinya (44).

Transfer terbaik Liga Primer? Mungkin. Pemain terbaik Liverpool musim ini? Tentu saja.