Pindah Ke Inter Miami Jelang Piala Dunia, Rodrigo De Paul Tuai Kritik Keras Media Argentina: 'Mau Pensiun Dari Timnas?'

Kedatangan Rodrigo De Paul di Inter Miami langsung menjadi berita utama, dan tidak hanya di kalangan MLS. Gelandang Argentina, yang merupakan salah satu pilar utama dalam kemenangan di Piala Dunia 2022, merapat ke The Herons dengan status pinjaman dari Atletico Madrid. Kepindahan ini menuai reaksi negatif di negara asalnya, hanya beberapa bulan menjelang Piala Dunia 2026.

"Apakah De Paul ingin bermain dengan tekanan yang lebih sedikit dan di liga lapis kedua hanya untuk bersenang-senang bersama Messi? Apakah dia tidak khawatir bergabung dengan turnamen yang kurang bergengsi, di mana menang atau kalah tidak terlalu berarti bagi siapa pun? Apakah dia berpikir untuk meninggalkan tim nasional, atau dia hanya merasa siklusnya di bawah Diego Simeone yang penuh tuntutan telah selesai dan sekarang ingin bermain dengan lebih sedikit stres?" tulis jurnalis Argentina Alejandro Fabbri untuk TyC Sports.

“Kepindahan De Paul dari Atletico Madrid untuk bermain di Inter Miami, di liga yang dianggap berlevel lebih rendah, mengejutkan banyak pihak, baik orang dalam maupun orang luar, saat ia bergabung dengan temannya, Lionel Messi,” demikian bunyi artikel di media ternama Argentina, Diario Olé.

Berita kepergian De Paul juga tidak diterima dengan baik oleh para penggemar Atletico. Sang gelandang memainkan 187 pertandingan untuk klub selama empat musim dan bahkan masuk dalam LaLiga Team of the Year musim lalu. Setelah klub meresmikan kepindahannya di media sosial, banyak suporter membanjiri unggahan tersebut dengan hinaan dan kecaman atas keputusannya. Komentar seperti "Terima kasih sudah pergi dan jangan pernah kembali," dan "Pergi saja dan jangan kembali," termasuk di antara reaksi yang umum — dan lebih ringan — dari para pendukung Aleti.

“Semangat yang membawa saya ke Inter Miami adalah keinginan untuk bersaing, memenangkan gelar, dan membantu menulis sejarah klub ini,” kata Rodrigo De Paul dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh tim.

“Ini adalah klub yang sedang dibangun untuk menjadi besar, untuk menciptakan warisan, dan agar banyak orang mengikuti tim yang luar biasa ini,” tambahnya.

De Paul akan menjadi pemenang Piala Dunia 2022 ketiga yang bermain di MLS, mengikuti jejak Thiago Almada dan, yang lebih baru, Lionel Messi. Kehadirannya ini juga akan semakin memperkuat citra MLS sebagai liga tujuan para bintang dunia.

Ia akan menjadi juara Piala Dunia ke-18 dalam sejarah yang bergabung dengan MLS, sebuah statistik yang menunjukkan tren peningkatan kualitas dan daya tarik liga Amerika Serikat tersebut.

The Herons menjamu FC Cincinnati pada Sabtu lalu dalam sebuah pertandingan di mana mereka harus tampil tanpa Messi dan Jordi Alba. Kedua bintang tersebut diskors setelah melewatkan pertandingan All-Star Game MLS, sebuah situasi yang kini harus dihadapi De Paul sebagai bagian dari dinamika tim barunya.