Man Utd Garnacho gamble GFXGetty/GOAL

Perjudian Manchester United Atas Alejandro Garnacho: Setan Merah Berisiko Kehilangan Bintang Akademi Yang Bisa Jadi Superstar Dunia Di Luar Old Trafford Demi Ruben Amorim

Musim lalu, ketika Manchester United mencatat poin terendah dalam sejarah Liga Primer dan finis terburuk sejak terdegradasi pada 1974, Alejandro Garnacho menjadi sorotan harapan. Pemain muda ini pernah membawa Setan Merah meraih FA Youth Cup dengan tujuh gol, termasuk dua di final melawan Nottingham Forest di Old Trafford. Dua tahun kemudian, ia kembali bersinar di Piala FA senior, mencetak gol bersama Kobbie Mainoo untuk mengalahkan Manchester City di Wembley.

Garnacho dan Mainoo adalah cerita positif di tengah musim buruk 2023/24, saat United finis terburuk dalam 34 tahun. Garnacho mencuri perhatian dengan gol-gol spektakuler, termasuk tendangan salto melawan Everton yang memenangkan penghargaan Gol Terbaik Liga Primer, serta dua gol ke gawang West Ham, Chelsea, dan Aston Villa. Namun, musim ini, ia justru menjadi kambing hitam di bawah asuhan Ruben Amorim dan terancam dijual.

  • Alejandro GarnachoGetty

    Tidak Ada Jalan Kembali

    Amorim memiliki alasan untuk menyingkirkan Garnacho. Sikap pemain ini, terutama komentarnya usai tak jadi starter di final Liga Europa, menjadi puncak masalah.

    Ia mengkritik tim karena "gagal mengalahkan siapa pun di liga" dan menyatakan akan "menikmati musim panas dan melihat apa yang terjadi."

    Sang manajer juga kecewa dengan sikap Garnacho di saat latihan, bahkan sempat mencoretnya dari laga derbi melawan Manchester City pada Desember bersama Marcus Rashford.

    Meski sempat dipuji karena memperbaiki sikap, Garnacho kembali memicu kemarahan pelatih dengan berjalan ke lorong usai ditarik keluar saat melawan Ipswich Town.

    Ia meminta maaf dengan mengajak tim makan malam, namun Amorim akhirnya memutuskan Garnacho harus pergi musim panas ini.

  • Iklan
  • garnachoGetty Images

    Banyak Penawaran Mengalir

    Amorim dilaporkan berkata kepada Garnacho, “Berdoalah agar ada klub yang mau merekrutmu.”

    Namun, dengan rekam jejaknya, Garnacho tak akan kesulitan menemukan peminat. Napoli pernah menawar £40 juta ($53 juta) pada Januari, tapi ditolak. Chelsea juga tertarik, dan kini Napoli serta AC Milan kembali memburunya.

    Dalam 144 penampilan untuk United, Garnacho berkontribusi 48 gol (26 gol dan 22 assist), banyak di antaranya sebagai pemain pengganti. Ia juga salah satu pencipta peluang terbaik di lima liga top Eropa untuk pemain di bawah 21 tahun, hanya kalah dari Lamine Yamal dan Desire Doue.

    Dengan rekor kebugaran yang baik—hanya absen dua bulan karena cedera pergelangan kaki pada 2023—dan usia yang baru 21 tahun pada Juli, Garnacho diprediksi akan banjir penawaran.

  •  McTominay ScudettoGetty Images

    Kehidupan Lebih Baik Di Luar United

    Banyak pemain yang dianggap gagal di United justru bersinar setelah pergi.

    Marcus Rashford kembali ke timnas Inggris berkat performa apiknya saat dipinjamkan ke Aston Villa, Antony menjadi idola di Real Betis, Scott McTominay legenda di Napoli, David de Gea menemukan kembali gairahnya, Aaron Wan-Bissaka jadi pemain top di West Ham, dan Anthony Elanga membawa Nottingham Forest ke Eropa.

    Garnacho, sebagai salah satu talenta terbaik United, tak perlu khawatir soal masa depannya.

  • Everton FC v Manchester United - Premier LeagueGetty Images Sport

    Bakat Dan Ambisi Besar

    Garnacho sering disamakan dengan Cristiano Ronaldo muda.

    Seperti Ronaldo, ia debut di usia 18 tahun dan langsung mencuri perhatian. Meski bermain di tim yang finis kedelapan dan ke-15 dalam dua musim terakhir, ia mencetak 16 gol di Liga Primer, termasuk gol di final Piala FA—sebuah prestasi yang terakhir kali dicapai Ronaldo sebagai remaja.

    Tendangan saltonya melawan Everton mengingatkan pada gol ikonik Ronaldo dan Wayne Rooney. Meski komentarnya usai final Liga Europa terkesan arogan, itu menunjukkan ambisi dan kepercayaan dirinya yang besar.

  • Alejandro Garnacho Ruben AmorimGetty

    Perang Melawannya Adalah Risiko

    Amorim, dengan formasi 3-4-2-1, gagal memaksimalkan kekuatan Garnacho sebagai sayap yang suka memotong ke dalam. Ia lebih memilih pemain seperti Matheus Cunha dari Wolves, yang cocok dengan sistemnya.

    Namun, memberi pelatih kendali penuh atas transfer tentu berisiko, terutama setelah kegagalan serupa di era Erik ten Hag. Sejak Sir Alex Ferguson, pelatih United rata-rata hanya bertahan dua tahun.

    Jika Amorim gagal musim depan, penggantinya mungkin membutuhkan sayap seperti Garnacho, yang kini terbuang bersama Elanga, Antony, dan Rashford.

  • Alejandro Garnacho Man Utd 2024-25Getty

    Sulit Diterima Penggemar

    Keputusan ini sulit diterima penggemar, yang telah menyanyikan “Viva Garnacho” sejak ia mencetak gol pertamanya melawan Real Sociedad.

    Lagu ini awalnya untuk Ronaldo, menunjukkan ikatan emosional fans dengan Garnacho. Kehilangan pemain yang terasa seperti “milik United” demi pelatih yang belum terbukti akan terasa menyakitkan, terutama jika Garnacho bersinar di klub lain.

    United berjudi besar, dan risikonya sangat tinggi.

0