Chelsea Milan GFXGetty/GOAL

Pemenang, Pecundang & Rating Di Balik Kemenangan Kedua Chelsea Atas AC Milan Di Liga Champions 2022/23

Chelsea sempat terpuruk di dua pertandingan pertama mereka di Liga Champions sebagaimana The Blues hanya meraih satu poin dari apa yang seharusnya menjadi pertandingan mudah saat jumpa Dinamo Zagreb dan Red Bull Salzburg.

Kehilangan poin melawan AC Milan akan menempatkan mereka di posisi yang sangat sulit untuk lolos, tetapi sekarang, setelah dua kemenangan beruntun atas juara Italia, mereka berada di posisi terdepan untuk mengamankan posisi teratas grup.

Kemenangan 2-0 mereka di San Siro pada Rabu (12/10) dini hari WIB tadi hampir sama mudahnya dengan kemenangan 3-0 mereka di Stamford Bridge enam hari sebelumnya, meskipun itu sebagian besar karena Milan harus bermain dengan 10 pemain di 20 menit pertama mengingat Fikayo Tomori mendapatkan kartu merah.

Jorginho sukses mengonversi penalti setelah pelanggaran Tomori kepada Mason Mount, dan gelandang Inggris itu kembali terlibat gol kedua untuk memudahkan Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol.

Ini adalah kemenangan keempat beruntun bagi tim arahan Graham Potter sejak jeda internasional, tiga kemenangan terakhir diraih tanpa kebobolan, dan jelas bahwa mantan bos Brighton itu memiliki efek positif pada salah satu skuad paling bertalenta di Eropa.

  • Pierre-Emerick Aubameyang Chelsea 2022-23Getty Images

    Pemenang

    Mason Mount:

    Jarang sekali ada pemain yang ditarik keluar pada babak pertama menjadi pemain yang menonjol, tetapi itulah yang terjadi dengan Mount. Gelandang Inggris itu benar-benar luar biasa baik dengan dan tanpa bola, selagi pergantiannya kemungkinan lebih berkaitan dengan kartu kuning yang ia dapatkan. Dia bekerja tanpa lelah untuk mematikan Theo Hernandez sebelum memainkan peran kunci dalam dua gol di babak pertama, saat larinya ke dalam kotak berakhir dengan penalti sebelum memberikan assist kepada Aubameyang untuk mencetak gol. Mount nyaris mencetak gol atas namanya sendiri dari jarak jauh dalam performa yang mengagumkan.

    Eks Rossoneri Berbaju Chelsea:

    Berbeda dengan mantan pemain Chelsea yang mengenakan seragam Milan (lebih lanjut tentang mereka nanti), mantan bintang Rossoneri di barisan The Blues memiliki performa yang patut diingat saat mereka kembali ke San Siro. Aubameyang masuk dalam daftar pencetak gol dan sekali lagi terlihat seperti ancaman, sementara Thiago Silva menjadi dirinya yang dominan di jantung pertahanan. Intervensi utama pemain internasional Brasil itu datang di awal babak kedua ketika dia membersihkan tekanan. Silva boleh saja berusia 38 tahun, tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan.

  • Iklan
  • Fikayo Tomori AC Milan 2022-23Getty Images

    Pecundang

    Fikayo Tomori:

    Dengan potensi menjadi andalan di jantung pertahanan Inggris menjelang Piala Dunia, dua pertemuan dengan mantan klubnya dimaksudkan untuk menjadi pertunjukan bagi Tomori. Sebaliknya ia malah memble di Stamford Bridge, dan kemudian bertahan kurang dari 20 menit di San Siro setelah diusir dari lapangan karena melanggar Mason Mount di area penalti. Dua pertemuan melawan The Blues terbukti menjadi reuni mimpi buruk bagi lulusan akademi Chelsea tersebut.

    Olivier Giroud:

    Tomori bukan satu-satunya mantan pemain Chelsea yang memiliki malam buruk melawan mantan klubnya, lantaran Giroud juga kesulitan sebelum digantikan tepat setelah satu jam. Di pertandingan semalam, dia bahkan tidak mengenai target.

    Reece James:

    Dengan Kyle Walker dan Trent Alexander-Arnold sama-sama menderita cedera, pintu terbuka bagi Reece James untuk menjadi bek kanan utama Inggris di Piala Dunia, dan penampilannya akhir-akhir ini menunjukkan bahwa dia adalah kandidat utama. Dia bermain sangat baik di sini, sebelum dipaksa keluar setelah 62 menit akibat cedera lutut yang berpotensi serius setelah bentrokan dengan Theo Hernandez. Baik Graham Potter dan Gareth Southgate akan berdoa agar masalah itu tidak seburuk kelihatannya.

  • Kalidou Koulibaly Chelsea 2022-23Getty Images

    Rating Chelsea: Belakang

    Kepa Arrizabalaga (6/10):

    Tidak banyak yang ia lakukan, terutama setelah kartu merah lawan.

    Reece James (8/10):

    Bola terobosan yang brilian mengarah ke penalti dan hampir tanpa cela sebelum cedera memaksanya keluar pasca-turun minum.

    Trevoh Chalobah (6/10):

    Sempat ketar-ketir melawan Rafael Leao, namun penampilannya sebagian besar oke.

    Thiago Silva (7/10):

    Benar-benar mengendalikan segalanya meskipun usianya sudah tidak lagi muda.

    Kalidou Koulibaly (6/10):

    Goyah di awal saat kembali ke Italia tetapi membuat beberapa intervensi kunci ketika pertandingan berjalan.

    Ben Chilwell (6/10):

    Tidak banyak terlihat karena serangan terbaik Chelsea kebanyakan terjadi di sisi kanan.

  • Jorginho Chelsea 2022-23Getty Images

    Tengah

    Jorginho (7/10):

    Mengambil penaltinya dengan penuh percaya diri dan mengontrol tempo melawan 10 orang.

    Mateo Kovacic (7/10):

    Tak kenal lelah dalam bekerja sebagaimana ia menawarkan banyak hal di sepertiga lapangan.

  • Raheem Sterling Chelsea 2022-23Getty Images

    Depan

    Mason Mount (9/10):

    Sangat bertenaga dalam 45 menit penampilannya di lapangan, memenangkan penalti sebelum memberikan assist untuk gol Aubameyang.

    Pierre-Emerick Aubameyang (7/10):

    Mendapatkan golnya dan bisa saja mencetak dua gol lagi di babak kedua karena dia kembali tampil bagus.

    Raheem Sterling (6/10):

    Malam yang tenang dari mantan pemain Manchester City itu, malah ia kesulitan untuk menciptakan peluang sebelum digantikan di pertengahan babak kedua.

  • Graham Potter Chelsea 2022-23Getty Images

    Pergantian & Manajer

    Conor Gallagher (6/10):

    Masuk saat jeda babak pertama untuk Mount dan seharusnya membuat skor menjadi 3-0 di awal periode kedua.

    Cesar Azpilicueta (6/10):

    Cukup solid setelah menggantikan James.

    Ruben Loftus-Cheek (6/10):

    Menunjukkan beberapa sentuhan yang bagus dan hampir memberikan assist buat Aubameyang.

    Kai Havertz (6/10):

    Masuk menggantikan Aubameyang di 10 menit terakhir.

    Marc Cucurella (N/A)

    Menggantikan Chilwell di menit akhir.

    Graham Potter (7/10):

    Sulit untuk menilai apakah Potter memiliki taktik yang jitu mengingat perbedaan antara kedua tim selama 70 menit, tetapi memilih Mount sebagai bagian dari tiga penyerangnya jelas merupakan keputusan yang bagus.