Pelatih Iran U-20 Gusar Jelang Hadapi Indonesia Di Piala Asia

Pelatih Iran U-20 Hossein Abdi merasa gusar dengan ulah sejumlah klub Liga Primer Iran yang tak melepas pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) pada bulan ini di Teheran. Padahal TC itu menjadi bagian dari program yang sudah disusun sejak tahun lalu sebagai persiapan menghadapi Piala Asia U-20 di China pada 12 Februari hingga 1 Maret.

Absennya pemain sudah sering terjadi setiap kali timnas kelompok umur menjalani TC. Hossein Abdi pun merasa kesal, karena mereka yang tidak hadir justru tak dimainkan di liga, meski ada aturan setiap klub wajib menempatkan dua pemain U-21 di bangku cadangan. Sang pelatih menggambarkan situasi sekarang tidak jauh berbeda ketika mereka menggelar TC di China pada Desember 2024.

“Kami telah merencanakannya sejak awal April [2024]. Kami telah memberikan rencana lengkap kepada federasi. Padahal, saat pemusatan latihan, kami memberikan semua pemain kami ke klub untuk bermain di pertandingan resmi,” ujar Hossein Abdi.

“Kami pergi ke China dua kali. Pertama kali kami bermain dengan tim muda mereka, tetapi sembilan pemain tidak muncul. Kedua kalinya, selain pemain sebelumnya yang baru saja tiba, kami juga menambahkan tujuh pemain baru ke dalam tim, tetapi kami pulang dengan 21 dari 23 pemain. Pertandingan itu sangat intens, mengakibatkan satu pemain cedera, dan empat atau lima pemain kausnya robek.”

“Bukan saja para pemain tidak diberikan kepada kami di China, mereka bahkan tidak menurunkan pemain ke dalam skuad mereka sekadar untuk tampil satu menit.”

Hossein Abdi berharap situasi itu tidak terjadi saat tim menggelar TC pada awal Februari yang diikuti 29 pemain. Iran U-20 direncanakan menggelar TC di Dubai sekaligus seleksi sebelum bertolak ke China. Iran yang tergabung di Grup C bersama Uzbekistan, Indonesia, dan Yaman akan menjalani pertandingan perdana melawan Garuda Nusantara.

“Ini adalah salah satu alasan terpenting mengapa tim muda Iran tidak pernah ikut Olimpiade selama 50 tahun. Pemain harus siap untuk tim nasional, jika tidak, setelah kegagalan, semua orang akan menyalahkan saya,” keluh Hossein Abdi.

“Mereka bilang kami akan mengorbankan nyawa kami untuk negara. Saya memilih untuk bilang: berikan dua pemain muda Anda kepada tim, itu sudah cukup.”

Esmaeil Gholizadeh, Hessam Nafari, Mohammad Hadi Baghban, Sina Moazemitabar, Abolfazl Zamani, Abolfazl Zoleykhaei, Samir Hoboobati, Armin Abbasi, Yaghoub Barage, Mohammad Gandomi, Alireza Homaeifard, Abbas Kahrizi, Abolfazl Soukhtanloo, Arsha Shakouri, Mohammad Dindar, Erfan Darvish Aali, Yousef Mazraa, Abolfazl Mordi, Ali Hassani, Abolfazl Zadehattar, Mohammad Askari, Amir Mohammad Razzaghinia, Ali Asghar Sheikholeslami, Pouria Shahrabadi, Mahan Sadeghi, Reza Ghandipour, Mobin Dehghan, Nima Andarz, Kasra Taheri.