TOPSHOT-FBL-AFR-2025-AFCON-MLI-ZMB-MATCH 02AFP

Selebrasi Berujung PETAKA! Striker Liga Inggris Nyaris Patah Leher Saat Rayakan Gol Di Piala Afrika

  • Selebrasi yang bikin satu stadion terdiam

    Mali berpeluang unggul di babak pertama ketika mendapat hadiah penalti. Namun, eksekusi El Bilal Toure berhasil digagalkan oleh kiper Zambia Willard Mwanza. Penyelamatan tersebut membangkitkan semangat Zambia, meski Mali akhirnya tetap memecah kebuntuan pada menit ke-61. Striker Auxerre, Toure, menebus kegagalannya dengan mencetak gol untuk Les Aigles.

    Zambia menolak menyerah. Mantan pemain Rangers Fashion Sakala terus memberi ancaman dari sisi sayap, dan tekanan tanpa henti itu akhirnya berbuah manis di masa injury time. Sebuah umpan matang ke kotak penalti disambut Patson Daka, yang meluncur ke depan untuk menanduk bola melewati kiper Mali. Gol tersebut datang di detik-detik akhir, menjadi ganjaran atas kegigihan Zambia dalam laga seru di mana kedua tim saling jual-beli serangan.

    Ketika rekan-rekannya berlari menghampiri dan sorak sorai menggema di Stade Mohammed V yang berkapasitas 67 ribu penonton, Daka mencoba merayakan momen itu dengan selebrasi akrobatik. Namun, upaya saltonya tak sempurna dengan ia mendarat leher duluan.

  • Iklan
  • FBL-AFR-2025-AFCON-MLI-ZMB-MATCH 02AFP

    Daka beruntung terhindar dari cedera serius

    Salah mendarat membuat Daka kesakitan sambil memegangi lehernya, memicu kepanikan sesaat ketika tim medis bergegas masuk ke lapangan. Insiden tersebut cukup mengerikan, terlebih mengingat kerasnya benturan. Untungnya tak ada cedera serius yang menimpa.

    Daka dibantu berdiri oleh rekan-rekannya dan mampu menyelesaikan sisa pertandingan, memastikan Zambia mengamankan satu poin penting di laga pembuka mereka usai mengimbangi Mali 1-1, Senin (22/12) kemarin. Pelatih Zambia, Moses Sichone, memang sangat mengandalkan striker Leicester City itu. Catatan internasional Daka kini mencapai 21 gol dari 44 penampilan, angka yang jauh melampaui produktivitasnya di level klub.

    Daka didatangkan ke King Power Stadium seharga £23 juta setelah musim yang subur bersama RB Salzburg di Bundesliga Austria. Saat itu, Leicester masih menikmati euforia juara Piala FA di bawah Brendan Rodgers. Ekspektasi pun melambung. Namun, kenyataannya ia hanya mampu mencetak 10 gol dari 76 penampilan Liga Primer Inggris bersama The Foxes, yang akhirnya terdegradasi ke Championship pada Mei lalu. Kesulitannya berlanjut musim ini di kasta kedua, dengan hanya satu gol dari 20 laga.

  • Ketegangan di Leicester City

    Sementara situasi Daka tengah bersinar bersama tim nasional, Leicester City justru sedang dibayangi kabar kurang menyenangkan. The Foxes terpaksa meminta maaf kepada para staf setelah melakukan perubahan mendadak pada jadwal pembayaran gaji bulan Desember, yang memutus tradisi lama menjelang Natal.

    Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, para pegawai diberi tahu bahwa gaji mereka baru akan dibayarkan setelah Natal. Dalam email internal, klub menjelaskan bahwa pembayaran akan dilakukan pada 31 Desember—sesuai tanggal resmi gajian—bukan dimajukan seperti tradisi Natal sebelum-sebelumnya. Yang paling kontroversial adalah timing penyampaian informasi tersebut, yang dikirim hanya beberapa hari sebelum Natal, sehingga para staf hanya memiliki sedikit waktu untuk menyesuaikan perencanaan keuangan mereka.

    Email tersebut, yang disebut berasal dari direktur pelaksana sementara Kamonthip Netthanomsak, mengakui kekeliruan yang ada dan menyampaikan permintaan maaf secara pribadi: “Saya memahami bahwa pembayaran gaji lebih awal telah menjadi tradisi yang sangat berarti bagi banyak rekan kerja. Sangat disayangkan saya tidak dapat menyampaikan informasi ini lebih awal agar memberi waktu yang lebih longgar bagi perencanaan keuangan pribadi menjelang periode liburan. Mohon terima permohonan maaf pribadi saya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.”

    Namun Leicester menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak dipicu oleh masalah keuangan mendesak.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • FBL-CAN-2024-ZAM-TANAFP

    Selanjutnya buat Daka

    Zambia masih menghadapi tantangan berat di fase grup Piala Afrika 2025, termasuk laga melawan tuan rumah sekaligus favorit juara, Maroko. Sebelum ujian tersebut, mereka akan menghadapi Komoro pada Sabtu (27/12) mendatang. Harapannya, Daka benar-benar pulih sepenuhnya dan bisa tetap bermain setelah insiden mengerikan yang nyaris berujung petaka itu.

0