Olivier Giroud:
Terserah mau sebut dia apapun, tapi Anda tidak bisa mencoret Giroud. Tidak ada satu pun pemain bisa mencetak gol bagi Prancis melebihi catatan striker AC Milan itu. Tidak pula Thierry Henry, Michel Platini, David Trezeguet demikian juga Antoine Griezmann. Bahkan, Mbappe sekali pun juga tidak.
Golnya tidak luar biasa. Namun, sebuah penyelesaian bagus dari assist Mbappe membuat Prancis memimpin babak pertama dengan keunggulan berkat usaha Giroud. Dia sekarang memiliki koleksi 52 gol di level internasional, satu lebih banyak dari milik Henry. Beberapa pihak mungkin akan menilainya sebagai pemain di kaliber yang sama, tapi rekor tidak peduli tentang kaliber. Semua tentang gol. Giroud memilikinya lebih banyak dibanding pemain Prancis mana pun dan jika segala sesuatunya berjalan sesuai harapan, dia akan memiliki lebih banyak gol lagi selama perhelatan di Qatar berlangsung.
Kylian Mbappe:
Mau bilang apa lagi? Selalu ada sesuatu yang baru di setiap pertandingan. Untuk sebagian besar laga, ini bukan penampilan terbaiknya. Dia kaku dalam waktu yang agak lama, dan ketika dia mengendalikan bola, dia terlalu bernafsu menyentuh bola ke ruang yang tidak ideal. Dia seperti hendak bermain cepat, sebagaimana biasanya dia. Momen krusial dia datang ketika dia memperlambat permainannya.
Assist dia untuk Giroud sangat sempurna, mengarahkan bola ke salah satu finisher terbaik di pertandingan. Gol pertama membuat Mbappe mengambil beberapa waktu sebelum benar-benar meledak untuk menaklukkan Wojciech Szczesny. Gol ketiga mempertontonkan yang terbaik dari segalanya. Sudut yang mengerikan, ditambah Sczcensy yang sedang in-form, dan Mbappe tak peduli.
Dia hanya mencermati lalu melepaskan tembakan di mana tak akan ada kiper di dunia yang bisa menyelamatkannya. Itulah Mbappe, bukan? Seoarang pemain yang bisa mendominasi pertandingan dengan kecepatannya, skill dia atau keduanya. Lebih banyak rekor dan sejarah menantinya di masa depan. Semoga beruntung yang coba menghentikannya!
Jules Kounde:
Mari kita mulai dengan 'rantai', betapa tidak, babak 16 besar adalah pertandingan terbesar dalam hidupnya. Jules Kounde ingin pamer. Rantai itu pun dicopot dari tubuhnya di menit ke-41 ketika wasit akhirnya menyadari, tapi performa Kounde tak pernah sedikit pun menurun. Bermain sebagai bek kanan, bek Barcelona ini lebih banyak mendekam di 'kandang' sendiri untuk melengkapi back three. Ini peran yang tampaknya sempurna buat Prancis, dengan Theo Hernandez diberi kebebasan bergabung dengan lini serang di sisi kiri ketika para bek lawan disapa Mbappe.
Kounde, yang lebih banyak bermain di posisi sentral di level klub, tidak pernah salah langkah. Dia memulai laga keduanya untuk meraih kemenangan atas Denmark dan tampaknya kini dia berhasil mencuri pos bek kanan dari Benjamin Pavard.