Di saat banyak klub memilih pemain low profile di bursa transfer Januari, Manchester City bertingkah layaknya ini adalah kesempatan terakhir untuk belanja pemain. Setelah sebelumnya kerap menyepelekan pentingnya bursa transfer musim dingin, Pep Guardiola mengejar kealpaan dia itu demi menyelamatkan musim mengerikan pasukannya, dan dimulai dengan gelontoran £130 juta pada Vitor Reis, Abdukodir Khusanov dan Omar Marmoush.
Meski mengalahkan setiap klub top Eropa lain dalam hal pengeluaran, kekalahan memalukan 5-1 dari Arsenal menandakan bahwa jelas skuad City masih memiliki lubang yang menganga di lini tengah. Mencari No.6 baru jadi masalah bagi City sebab mereka tahu bahwa Rodri -- yang absen panjang setelah operasi lutut dan telah menjadi faktor utama dalam musim memble mereka -- akan kembali di awal musim depan dan akan langsung mengambil kembali tempatnya di skuad utama Guardiola.
Namun, kekalahan telak yang dialami City di Emirates Stadium menggarisbawahi bahwa mereka memerlukan back-up untuk Rodri sekalipun ketika dia kembali, dan materi pemain yang ada sekarang tak bisa menutupi ketika dia tak tersedia. Itulah mengapa City membuat langkah berani merekrut Nico Gonzalez dari Porto senilai £50 juta, mengumumkan transfer itu pada batas waktu di hari Senin, pukul 11 malam waktu setempat.
Gonzalez datang dari keluarga sepakbola nan bergengsi dan telah bermain untuk tiga klub besar, tapi dia akan menghadapi tantangan terberat dalam kariernya: jadi deputi sang pemenang Ballon d'Or di tahap kritis musim ini bagi City yang masih saja dalam posisi krisis.
GOAL mengungkap, mengapa City yakin gelandang Spanyol itu bisa menyelamatkan musim bobrok mereka.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)






