SSC Napoli v AC Milan - Supercoppa Italiana SemifinalGetty Images Sport

Napoli 2-0 AC Milan: David Neres Dan Rasmus Hojlund Bawa Partenopei Ke Final Supercoppa, Drama Conte-Allegri Memanas Tanpa Jabat Tangan

Napoli berhasil memastikan tiket ke final Supercoppa Italiana setelah menundukkan AC Milan dengan skor meyakinkan 2-0 di Riyadh, Arab Saudi, Jumat (19/12) dini hari WIB. Gol-gol kemenangan Partenopei dicetak oleh David Neres dan Rasmus Hojlund, yang sukses menyingkirkan sang pemegang trofi sebelumnya. Kemenangan ini membuat Napoli tinggal menunggu pemenang antara Bologna dan Inter Milan untuk berebut gelar juara pada laga pamungkas.

Laga ini diwarnai dengan absennya sejumlah bintang dari kedua kubu. Napoli tampil tanpa Kevin De Bruyne, Andre Frank Zambo Anguissa, Billy Gilmour, dan Alex Meret, sementara Romelu Lukaku hanya duduk di bangku cadangan setelah pulih dari cedera. Di sisi lain, Milan kehilangan Rafael Leao dan Matteo Gabbia, memaksa pelatih Massimiliano Allegri menduetkan Christopher Nkunku dengan Christian Pulisic di lini depan, serta memainkan Ardon Jashari di lini tengah.

Jalannya pertandingan didominasi oleh efektivitas serangan Napoli. Gol pertama lahir ketika Hojlund menarik bola dari garis belakang melewati kaki Koni De Winter, yang kemudian diselesaikan dengan sontekan David Neres setelah kiper Mike Maignan gagal mengamankan bola. Gol kedua Hojlund tercipta lewat aksi individu memukau memanfaatkan umpan terobosan Leonardo Spinazzola, di mana ia memutar badan dan melepaskan tembakan dari sudut sempit yang mengecoh Maignan.

Tensi pertandingan memanas tidak hanya antarpemain, seperti insiden Scott McTominay dan Fikayo Tomori, tetapi juga antara kedua pelatih. Antonio Conte dan Massimiliano Allegri terlibat beberapa kali ketegangan di pinggir lapangan. Puncaknya terjadi saat peluit akhir dibunyikan, di mana Allegri langsung meninggalkan lapangan dengan cepat tanpa menjabat tangan Conte, menyisakan drama panas pasca-laga.

  • SSC Napoli v AC Milan - Supercoppa Italiana SemifinalGetty Images Sport

    Sinar Hojlund dan Catatan Sejarah Neres

    Hojlund kembali menjadi pahlawan bagi Napoli, kurang dari dua minggu setelah mencetak dua gol melawan Juventus. Di laga ini, ia tidak hanya mencatatkan namanya di papan skor dengan gol kedua yang brilian, tetapi juga menjadi arsitek gol pembuka. Pergerakannya yang cerdik di sisi lapangan berhasil mengecoh pertahanan Milan sebelum bola jatuh ke kaki Neres untuk penyelesaian mudah.

    Neres sendiri mencatatkan sejarah unik lewat golnya tersebut. Ia menjadi pemain Brasil pertama yang mencetak gol ke gawang AC Milan di ajang Supercoppa Italiana. Fakta menarik lainnya, sebelum Neres, satu-satunya pemain Brasil yang pernah mencetak gol untuk Napoli di kompetisi ini adalah legenda Careca, yang mencetak dua gol ke gawang Juventus pada 1 September 1990.

    Gol Neres terjadi akibat kesalahan koordinasi di lini belakang Milan. Tekanan dari Hojlund membuat De Winter dan Maignan melakukan kesalahan fatal. Maignan hanya mampu menyentuh bola dengan ujung jarinya, yang justru memudahkan Neres untuk mencocor bola di tiang jauh. Selebrasi Neres yang berlari ke bangku cadangan untuk memeluk Lukaku menunjukkan kekompakan tim meski sang striker utama tidak bermain.

    Sementara itu, gol kedua Hojlund menunjukkan kelasnya sebagai penyerang masa depan. Menerima umpan terobosan Spinazzola, ia dengan tenang memutar badan melewati De Winter dan melepaskan tembakan sudut sempit yang tak terduga. "Satu gol bisa membukanya, kami harus terus percaya," ujar Allegri mengomentari peluang lawan, namun kali ini Hojlund benar-benar menghukum setiap celah yang diberikan Milan.

  • Iklan
  • FBL-KSA-SUPER CUP-NAPOLI-MILANAFP

    Strategi Conte di Tengah Badai Cedera

    Conte datang ke Riyadh dengan kondisi skuad yang jauh dari ideal akibat badai cedera. Absennya pemain kunci seperti Kevin De Bruyne dan Anguissa memaksa Conte melakukan penyesuaian taktik yang ekstrem. Giovanni Di Lorenzo digeser ke posisi tiga bek sejajar, sementara Eljif Elmas didorong maju ke lini serang trisula, sebuah peran yang menurut Conte dijalankan dengan sangat baik oleh pemain Makedonia tersebut.

    Dalam konferensi pers pasca-laga, Conte mengakui tantangan berat yang dihadapinya musim ini. "Saya tahu ini akan menjadi tahun yang kompleks, tetapi saya tidak mengharapkan semua kekacauan ini dengan cedera," ungkap Conte kepada Mediaset. Namun, ia memuji fleksibilitas para pemainnya seperti Elmas yang disebutnya "hanya kurang posisi penjaga gawang, jika tidak, dia telah bermain di mana-mana."

    Terkait kondisi Lukaku, Conte menjelaskan bahwa sang striker dibawa ke bangku cadangan untuk memberikan dampak psikologis meski belum 100 persen fit. "Kami mencoba memulihkan Lukaku; bagi kami, dia adalah pemain dengan pengalaman internasional... Memilikinya dalam pelatihan dan membawanya ke bangku cadangan penting bagi kami," jelas Conte. Ia juga membuka opsi untuk menduetkan Lukaku dan Hojlund di masa depan.

    Conte menegaskan bahwa kemenangan ini adalah bukti keseriusan Napoli menghormati status mereka sebagai juara bertahan liga. "Kami tidak berada di sini karena undangan, tetapi karena kami memperolehnya... Hari ini para pemain menunjukkan bahwa mereka ingin memainkan permainan yang serius dan menghormati Scudetto," tegas Conte. Semangat juang inilah yang menjadi kunci kemenangan Napoli meski dengan skuad terbatas.

  • FBL-KSA-SUPER CUP-NAPOLI-MILANAFP

    Pembelaan Allegri dan Fokus Empat Besar

    Di kubu yang kalah, Allegri berusaha meredam kekecewaan dengan meminta ketenangan. Meski kalah 2-0 dan tersingkir, ia menegaskan bahwa satu hasil buruk tidak boleh merusak progres tim. "Satu pertandingan tidak bisa membatalkan tiga bulan kerja. Kami perlu menganalisis hal-hal dengan ketenangan," ujar Allegri, yang menekankan bahwa target utama Milan tetaplah finis di empat besar Serie A.

    Allegri menyoroti kesalahan defensif timnya yang berujung pada dua gol Napoli. Ia mengakui bahwa Milan seharusnya bisa bertahan lebih baik dalam situasi tersebut. "Jika Anda membuat kesalahan seperti yang kami lakukan untuk gol pertama, Anda harus bertahan lebih baik. Ketika Anda kebobolan dua gol dalam tiga pertandingan berturut-turut yang seharusnya bisa dihindari, Anda harus mengerti bagaimana melakukan lebih baik," kritiknya terhadap lini belakang Rossoneri.

    Meski demikian, Allegri tetap membela Christopher Nkunku yang kembali gagal mencetak gol meski dipasang sebagai starter. Ia memuji etos kerja pemain tersebut dan yakin gol akan segera datang. "Dia bekerja keras malam ini dan memiliki situasi yang baik. Dia memiliki kualitas hebat dan itu akan keluar," kata Allegri memberikan dukungan moral kepada penyerangnya.

    Terkait kepemimpinan wasit yang sempat diprotes Napoli karena tidak memberikan kartu merah pada tekel Adrien Rabiot, Allegri memilih bersikap diplomatis. "Wasit melakukannya dengan sangat baik, begitu juga seluruh tim ofisial," ujarnya. Fokus Allegri kini sepenuhnya tertuju pada pemulihan mental tim untuk kembali ke jalur kemenangan di liga domestik.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Allegri ConteGetty Images

    Ketegangan Panas dan Rivalitas Pelatih

    Laga semi-final ini tidak hanya panas dalam perebutan bola, tetapi juga dalam interaksi antarpersonal. Di lapangan, McTominay dan Tomori terlibat perkelahian kecil di akhir laga yang berujung kartu kuning bagi keduanya. Insiden ini mencerminkan tingginya tensi pertandingan di mana kedua tim sama-sama ngotot ingin melaju ke final.

    Namun, sorotan utama tertuju pada pinggir lapangan. Sepanjang 90 menit, Conte dan Allegri terlibat beberapa kali cekcok dan adu mulut. Ketegangan ini memuncak saat peluit akhir dibunyikan, di mana Allegri tertangkap kamera langsung meninggalkan lapangan dengan tergesa-gesa tanpa melakukan jabat tangan tradisional dengan Conte, sebuah gestur yang jarang terjadi di level profesional.

    Conte sendiri menanggapi situasi fisik dan mental timnya dengan realistis. Ia menyadari bahwa jadwal padat mempengaruhi performa pemain. "Ketika Anda bermain setiap tiga hari dengan jumlah pemain terbatas, tidak dapat dihindari bahwa tingkat energi tidak akan selalu berada di puncaknya," ujar Conte. Meski begitu, ia bangga timnya bisa mengatasi tekanan mental dari laga panas tersebut.

    Insiden tanpa jabat tangan ini menambah bumbu rivalitas antara Napoli dan Milan musim ini. Sebelumnya di Serie A bulan September, Milan menang 2-1, namun kali ini Napoli membalasnya dengan tuntas. Conte menutup pernyataannya dengan optimisme menatap final: "Dalam kesulitan, kami harus kuat, kohesif, dan antusias... Saya senang; para pemain menunjukkan bahwa mereka ingin bersaing untuk final trofi."

  • SSC Napoli v AC Milan - Supercoppa Italiana SemifinalGetty Images Sport

    Menunggu Lawan di Final

    Kemenangan ini membawa Napoli satu langkah lebih dekat untuk mengangkat trofi pertama musim ini. Mereka kini memiliki waktu istirahat sambil menunggu hasil semi-final lainnya antara Bologna dan Inter Milan. Bagi Conte, mencapai final adalah pencapaian signifikan mengingat badai cedera yang melanda timnya sejak awal musim.

    Performa solid para pemain pelapis menjadi modal berharga bagi Napoli menatap laga puncak. Conte secara khusus memuji kontribusi pemain seperti Politano, Spinazzola, Juan Jesus, hingga Lobotka dan McTominay. "Hari ini kami melakukannya dengan sangat baik sebagai tim; hari ini, kami adalah tim," puji Conte. Kolektivitas ini diharapkan tetap terjaga siapapun lawan yang akan dihadapi nanti.

    Faktor kebugaran akan menjadi kunci di laga final nanti. Conte berharap jeda waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk memulihkan kondisi fisik pemain, termasuk kemungkinan memainkan Lukaku. "Sekarang kami harus pulih dan menunggu finalis lainnya," kata Conte, yang menyadari bahwa laga final akan menuntut energi yang sama besarnya, atau bahkan lebih, dibandingkan laga melawan Milan.

    Bagi Milan, kekalahan ini menutup peluang mereka meraih trofi Supercoppa, namun bagi Napoli, ini adalah pembuktian karakter. Dengan Scudetto di dada, mereka menolak menyerah pada keadaan. Seperti kata Conte, "Trofi tetaplah trofi," dan Napoli bertekad membawanya pulang piala ke Naples sebagai bukti dominasi mereka yang masih berlanjut.

  • Cuplikan: Napoli 2-0 AC Milan

0