Goal/GettyMuhammad Zaki Taifurrahman
Mohamed Salah Vs Didier Drogba: Menerka Starting XI Kombinasi Liverpool-Chelsea
Getty ImagesKiper: Petr Cech
Alisson Becker memang berperan besar saat Liverpool menjuarai EPL 2019/20. Ia akhirnya menjadi jawaban dari segala permasalahan penjaga gawang pendahulunya.
Namun, Cech sudah lebih dulu melakukannya, kontribusinya di sepakbola Inggris juga jauh lebih besar. Ia adalah salah satu pemain yang membawa Chelsea naik level.
Getty ImagesBek Kanan: Trent Alexander-Arnold
Sebagai salah satu bek kanan terbaik di dunia, Trent adalah pilihan otomatis dalam kombinasi XI ini.
Ia menciptakan duet yang mematikan bersama Salah, dan menyegel status sebagai salah satu pemain paling kreatif di Liga Primer Inggris.
Getty ImagesBek Tengah: John Terry
Rasanya tak ada yang menyukai sosok Terry, kecuali Chelsea (dan fans mereka) sendiri yang bisa dijamin tergila-gila dengan sang mantan kapten.
Tetapi sebagai pembenci, atau kritikus belaka sekalipun, kita harus mengakui ia tahu betul cara melindungi gawang The Blues.
Sebagai sesosok pemimpin dan legenda di Stamford Bridge, sekaligus sebagai salah satu bek terbaik yang pernah ada di Liga Primer, mudah sekali untuk memilihnya.
GettyBek Tengah: Virgil van Dijk
Branislav Ivanovic tangguh bukan kepalang pada musim 2009/10, tapi dengan segala kualitasnya, ia tidak selevel dengan van Dijk.
Tak sedikit yang mencemooh keputusan Liverpool memboyong bek Belanda ini dari Southampton dengan harga £75 pada Januari 2018 lalu.
Tetapi jika Terry salah satu yang terbaik sepanjang masa, maka van Dijk jelas yang terbaik di era modern.
Getty ImagesBek Kiri: Ashley Cole
Berat sekali untuk tidak memilih Andy Robertson, tetapi konsistensi dan kepiawaian Cole mendapuknya sebagai bek kiri legendaris di Liga Primer.
Cole memenangkan tiga Liga Primer dan tujuh Piala FA.
Getty ImagesGelandang: Michael Essien
Sebelum cedera merusak lututnya, sang Bison benar-benar tak terkalahkan. Ketangguhannya sebagai jangkar membuat serangan Chelsea pada 2009/10 mampu mengamuk dengan bebas.
GettyGelandang: Jordan Henderson
Henderson termasuk ke dalam Tim Terbaik Versi PFA saat The Reds membuka puasa gelar 30 tahun. Ia adalah sosok teladan yang meimpin pasukan Jurgen Klopp dari lini tengah.
GettyGelandang: Frank Lampard
Salah satu pilihan termudah dalam kombinasi XI ini, gol Lampard dari tengah lapangan bahkan mendapuknya sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah ada di Liga Primer.
Ia memang gagal bersinar bagi Inggris, tetapi tanpa gol dan kreativitasnya, Chelsea tak akan menjadi tim paling sukses sejak era Roman Abramovich.
GettyPenyerang: Mohamed Salah
Salah semakin naik level dalam beberapa bulan terakhir, ia terbukti sebagai pencetak gol subur dengan memecahkan rekor Drogba di Liga Primer.
Gol ajaibnya ke gawang Watford dan Manchester City pun menunjukkan kualitas individualnya.
Getty ImagesPenyerang: Didier Drogba
Jika pertanyaannya 'Salah atau Drogba?', maka jawab saja: 'Salah DAN Drogba!'.
Salah memang tajam bukan main, tetapi Drogba adalah big game player sejati: ia mencetak sembilan gol dari sepuluh final bersama The Blues.
Getty ImagesPenyerang: Sadio Mane
Dengan Mane, maka trisula Afrika paling ngeri di Liga Primer ini lengkap sudah. Ia—bersama Salah—merupakan sosok kunci dari kesuksesan The Reds selama ditangani Klopp.
Meski kalah tajam dengan partner-nya, Mane juga sudah mengoleksi 100 gol EPL, dan bisa segera menyalip Drogba.
Iklan



