Getty Images SportSalah kembali bermain usai kritik Slot
Mohamed Salah tampil untuk pertama kalinya buat Liverpool sejak melontarkan kritik terbuka kepada klub dan pelatih Arne Slot, menyusul hasil imbang melawan Leeds United pada 6 Desember lalu. Dalam pernyataannya di hadapan media usai laga tersebut, penyerang timnas Mesir itu merasa dirinya seperti “dikorbankan” oleh klub, sebelum kemudian dicoret dari skuad yang bertolak ke markas Inter Milan di ajang Liga Champions.
Situasi panas di Anfield pun memicu spekulasi bahwa megabintang berusia 33 tahun itu bisa hengkang pada bursa transfer Januari nanti, terlebih dengan ketertarikan serius dari klub-klub Liga Arab Saudi. Namun, Salah kembali tampil saat The Reds menghadapi Brighton akhir pekan lalu dan langsung memberi dampak, menyumbang assist untuk gol kedua Hugo Ekitike yang memastikan kemenangan Liverpool.
Setelah Salah kembali merumput, Slot kontribusi Salah tetap krusial. “Saya pikir dia berbahaya. Sentuhan pertamanya saja hampir berbuah assist untuk [Alexis] Mac Allister,” ujar Slot kepada Sky Sports. “Dia terus terlibat dan kehadiran Mo sangat terasa. Senang melihatnya kembali, tapi itu bukan kejutan.”
"Kembali memasukannya ke dalam skuad adalah keputusan yang mudah. Saya sudah sering bilang, apa yang dibicarakan di antara kami akan tetap di antara kami. Kami membutuhkan dia, dan dia memberi assist untuk gol 2-0, itu bagus untuk kami,” lanjutnya. "Musim ini kami sudah terlalu sering kalah dalam pertarungan bola mati. Dia ke Piala Afrika, sehingga kami kehilangan satu pemain lagi. Kami sudah tahu itu sebelum musim dimulai. Semoga satu dua pemain bisa kembali dari cedera."
GettyWacana kepulangan Mo Salah ke Serie A
Mo Salah bukan nama asing di Liga Italia. Ia sempat memperkuat Fiorentina dan AS Roma sebelum kembali ke Liga Primer Inggris dengan membela Liverpool pada 2017. Di tengah ketidakpastian masa depannya di Anfield, legenda The Reds Dietmar Hamann menyarankan agar Salah mempertimbangkan kembali Serie A di fase terakhir karier profesionalnya.
“Kalau Salah tidak mau menerima kenyataan bahwa dia tidak akan selalu bermain, dan terus berkoar tentang merasa tidak mendapat dukungan dari pelatih, maka dia dan klub harus mencari solusi,” kata Hamann. “Solusinya mungkin mereka harus berpisah.”
Dia menambahkan: “Saya rasa Salah tidak ingin ke Arab Saudi karena dia sudah menolak tawaran dari sana tahun lalu. Pasti masih ada klub-klub Eropa yang tertarik. Klub papan atas di Spanyol, Jerman, dan Inggris mungkin tidak membutuhkannya, tapi saya bisa melihat dia kembali ke Italia, mungkin."
"Liga Italia dikenal mampu membuat pemain-pemain berpengalaman kembali ke performa terbaik mereka. Inter Milan sudah melakukan hal serupa dengan beberapa pemain dalam beberapa tahun terakhir. Saya tidak bisa melihat dia ke Bayern Munich atau dua raksasa Spanyol. Klub-klub besar Inggris juga tidak membutuhkan jasanya.”
Van Dijk ingin Salah tetap tinggal
Kapten Liverpool Virgil van Dijk secara terbuka menyampaikan harapannya agar Salah tetap berseragam merah. Berbicara kepada media usai mengalahkan Brighton, bek Belanda itu berkata: “Tentu saya berbicara dengannya. Saya membicarakan segalanya dengannya, Tentu saja saya bilang padanya saya ingin dia bertahan. Sisanya tidak akan saya ceritakan.”
“Saya mendoakan yang terbaik untuknya dan semoga dia kembali. Itu di luar kendali saya. Dia salah satu pemimpin di tim. Saya ingin sekali dia tetap di sini karena dia salah satu pemimpin. Tapi faktanya dia akan pergi ke Piala Afrika. Saya mendoakan yang terbaik untuknya. Kami akan terus berkomunikasi seperti biasa, selalu begitu. Lalu kita lihat saja nanti apa yang terjadi."
Getty Images SportSalam perpisahan Mo Salah untuk Liverpool?
Hingga kini, Salah belum mengambil keputusan final terkait masa depannya bersama sang juara bertahan Liga Inggris. Dalam waktu dekat, fokusnya akan tertuju ke Piala Afrika bersama timnas Mesir di Maroko. Namun, spekulasi terus bergulir.
Analis bahasa tubuh terkemuka di Inggris, Darren Stanton, bahkan menilai ekspresi Salah saat melawan Brighton sebagai tanda perpisahan. “Pada dasarnya iya, Mohamed Salah terlihat amat sangat emosional setelah laga melawan Brighton. Rasanya sudah seperti tulisan di batu nisan,” kata Stanton kepada OLBG. “Jujur saja, saya rasa kita tidak akan bertemu dengannya lagi.”
Stanton menambahkan: “Matanya berkaca-kaca saat bertepuk tangan bersama penonton. Menurut saya itu seperti salam perpisahannya. Meski tidak resmi, saya pikir dia tahu dalam hatinya bahwa dia tidak akan pernah berada dalam situasi itu lagi dan berjalan di lapangan itu lagi. Ekspresi Salah penuh kesedihan dan kekecewaan karena tentu saja segala sesuatunya berjalan seperti yang ada. Pada prinsipnya, dia cukup sedih, emosional, meneteskan ari mata, dengan mikro-ekspresi yang jelas menunjukkan kesedihan.”
Iklan

