FC Internazionale v AC Milan - Serie AGetty Images Sport

Christian Pulisic & Mike Maignan Bawa AC Milan Bekuk Inter Milan Di Derby Della Madonnina, Massimiliano Allegri Cetak Rekor 100 Kemenangan Bersama Rossoneri

AC Milan berhasil mengejutkan rival sekotanya, Inter Milan, dalam laga Derby della Madonnina yang penuh drama dan tensi tinggi. Bermain di Giuseppe Meazza, Senin (24/11) dini hari WIB tadi, Rossoneri sukses mengamankan kemenangan tipis 1-0 berkat kombinasi serangan balik mematikan Christian Pulisic dan aksi heroik Mike Maignan di bawah mistar gawang.

Kemenangan ini sangat krusial bagi Milan, tidak hanya karena gengsi derby, tetapi juga dampaknya di papan klasemen. Hasil ini membawa pasukan Massimiliano Allegri melesat ke posisi kedua klasemen Serie A, menempel ketat AS Roma di puncak. Sebaliknya, Inter harus rela turun ke peringkat keempat setelah gagal memanfaatkan dominasi permainan mereka.

Laga ini juga menjadi panggung pembuktian bagi Allegri yang mencatatkan sejarah baru. Kemenangan atas Inter ini menjadi kemenangan ke-100 baginya di semua kompetisi bersama AC Milan, menempatkannya sejajar dengan pelatih-pelatih legendaris dalam sejarah klub.

Namun, di balik kemenangan ini, Allegri tetap memberikan peringatan keras kepada skuadnya. Meski mampu tampil gemilang di laga besar, ia menyoroti inkonsistensi tim saat menghadapi lawan yang lebih kecil, sebuah kelemahan yang harus segera diperbaiki jika ingin bersaing memperebutkan Scudetto.

  • FC Internazionale v AC Milan - Serie AGetty Images Sport

    Pulisic Sang Pembeda: Gol Penentu dari Serangan Balik

    Christian Pulisic sekali lagi membuktikan dirinya sebagai pemain kunci bagi AC Milan. Kembali ke starting XI setelah pulih dari cedera, pemain asal Amerika Serikat ini menjadi penentu kemenangan lewat gol semata wayangnya di menit ke-54. Gol tersebut lahir dari sebuah skema serangan balik cepat yang menjadi ciri khas permainan Milan di laga ini.

    Momen tersebut bermula dari aksi Youssouf Fofana yang berhasil merebut bola dari Hakan Calhanoglu di lini tengah. Bola kemudian jatuh ke kaki Alexis Saelemaekers yang melepaskan tembakan, namun ditepis oleh Yann Sommer. Pulisic dengan sigap menyambar bola rebound tersebut untuk mengubah skor menjadi 1-0.

    Gol ini adalah puncak dari penampilan efektif Milan yang lebih banyak bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik. Meski kalah dalam penguasaan bola dan jumlah peluang, efisiensi Pulisic dan rekan-rekannya di depan gawang menjadi pembeda utama dalam derby kali ini.

  • Iklan
  • FC Internazionale v AC Milan - Serie AGetty Images Sport

    Mike Maignan: Tembok Kokoh Penyelamat Tiga Poin

    Jika Pulisic adalah pahlawan di lini depan, Maignan adalah juru selamat di lini belakang. Kiper asal Prancis ini tampil luar biasa dengan melakukan serangkaian penyelamatan krusial yang membuat para penyerang Inter frustrasi sepanjang laga.

    Puncak aksi heroik Maignan terjadi pada menit ke-73 saat ia berhasil menggagalkan penalti Hakan Calhanoglu. Menghadapi spesialis penalti sekaligus mantan rekannya, Maignan dengan tenang membaca arah bola dan menepis tendangan mendatar ke sudut kiri bawah dengan satu tangan yang kuat.

    Selain penalti, Maignan juga melakukan beberapa penyelamatan gemilang lainnya, termasuk menepis sundulan Marcus Thuram di awal laga dan tendangan voli Lautaro Martinez. Penampilannya memastikan gawang Milan tetap perawan meski digempur habis-habisan oleh Inter yang melepaskan total 9 tendangan sudut.

  • Lautaro Martinez Inter Milan Serie AGetty

    Dominasi Inter yang Sia-sia: Peluang Terbuang dan Tiang Gawang

    Secara statistik, Inter sebenarnya tampil lebih dominan. Mereka mengendalikan jalannya pertandingan, menciptakan lebih banyak peluang, dan unggul jauh dalam jumlah sepak pojok (9 berbanding 1). Namun, dominasi tersebut menjadi sia-sia karena penyelesaian akhir yang buruk dan ketangguhan pertahanan Milan.

    Pasukan Cristian Chivu berulang kali mengancam gawang Milan, terutama melalui Marcus Thuram dan Lautaro Martinez. Francesco Acerbi bahkan nyaris mencetak gol andai sundulannya tidak membentur tiang gawang. Ketidakmampuan Inter untuk mengonversi dominasi menjadi gol menjadi biang keladi kekalahan mereka.

    Kekalahan ini terasa menyakitkan bagi Inter yang musim ini dikenal produktif dengan 26 gol dari 11 laga sebelumnya. Kegagalan mencetak gol di laga derby ini menjadi catatan merah tersendiri bagi lini serang Nerazzurri.

  • Massimiliano Allegri Getty Images

    Rekor 100 Kemenangan Allegri dan Peringatan Inkonsistensi

    Kemenangan ini menjadi tonggak sejarah pribadi bagi Massimiliano Allegri. Ia kini resmi menjadi pelatih ketujuh dalam sejarah AC Milan yang berhasil mencatatkan 100 kemenangan di semua kompetisi, bergabung dengan nama-nama besar seperti Carlo Ancelotti, Fabio Capello, dan Arrigo Sacchi.

    Namun, Allegri tidak ingin terlena dengan rekor tersebut. Dalam wawancara pasca-laga, ia justru menyoroti masalah mentalitas timnya. Ia memperingatkan bahwa Milan seringkali tampil rentan ketika intensitas permainan menurun, terutama saat menghadapi tim-tim yang lebih kecil.

    "Kami harus mengerti bahwa ketika kami membiarkan intensitas menurun, kami menjadi rentan," tegas Allegri. Ia menekankan bahwa kemenangan di laga besar tidak akan berarti banyak jika mereka terus kehilangan poin melawan tim-tim papan bawah seperti yang terjadi saat melawan Cremonese, Parma, dan Pisa.

  • FBL-ITA-SERIEA-INTER-MILANAFP

    Persaingan Papan Atas Semakin Ketat

    Hasil Derby della Madonnina ini mengubah peta persaingan di papan atas Serie A. Dengan tambahan tiga poin, AC Milan kini mengoleksi 25 poin dan naik ke posisi kedua, menyamai perolehan poin Napoli dan hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen, AS Roma.

    Sementara itu, kekalahan ini membuat Inter tertahan di posisi keempat dengan 24 poin. Jarak yang sangat tipis antara empat tim teratas ini menjanjikan persaingan Scudetto yang sangat ketat dan menarik hingga akhir musim.

    Bagi Milan, kemenangan ini memberikan suntikan moral yang sangat besar. Mereka berhasil membuktikan diri mampu bersaing dengan rival langsungnya. Namun, tantangan sesungguhnya bagi Allegri adalah menjaga konsistensi performa ini di setiap pekan, bukan hanya di laga-laga besar.