Mengunyah permen karet saat bermain sepakbola mungkin terlihat sepele, tetapi kebiasaan ini sering terlihat di lapangan, dari pemain hingga pelatih terkenal seperti Sir Alex Ferguson. Tidak ada aturan yang melarang pemain mengunyah permen karet, berbeda dengan larangan memakai perhiasan demi keselamatan. Namun, apa alasan di balik kebebasan ini, dan mengapa kebiasaan ini begitu umum?
Ternyata, mengunyah permen karet tidak hanya soal kebiasaan, tetapi juga memiliki manfaat biologis dan kognitif. Pemain sepakbola, yang sering menempuh jarak jauh selama pertandingan, dapat mengalami mulut kering akibat keringat berlebih. Permen karet membantu menjaga kelembapan mulut, sementara penelitian menunjukkan bahwa permen karet berkafein bisa meningkatkan fokus dan reaksi pemain di momen krusial seperti perpanjangan waktu.
Di luar lapangan, pelatih juga memanfaatkan permen karet untuk mengurangi stres selama pertandingan. Dengan manfaat yang tampak kecil namun signifikan ini, permen karet menjadi bagian dari dunia sepakbola yang jarang dibahas. Namun, bagaimana kebiasaan ini memengaruhi performa, dan apa saja fakta di baliknya?
Apakah permen karet benar-benar memberikan keunggulan kompetitif, atau hanya sekadar kebiasaan? Bagaimana sains mendukung fenomena ini, dan mengapa pelatih legendaris juga melakukannya? GOAL coba menjelaskannya di sini!




