FBL-HKG-MIAMI-FRIENDLYAFP

Mengapa Pemain Sepakbola Diizinkan Mengunyah Permen Karet?

Mengunyah permen karet saat bermain sepakbola mungkin terlihat sepele, tetapi kebiasaan ini sering terlihat di lapangan, dari pemain hingga pelatih terkenal seperti Sir Alex Ferguson. Tidak ada aturan yang melarang pemain mengunyah permen karet, berbeda dengan larangan memakai perhiasan demi keselamatan. Namun, apa alasan di balik kebebasan ini, dan mengapa kebiasaan ini begitu umum?

Ternyata, mengunyah permen karet tidak hanya soal kebiasaan, tetapi juga memiliki manfaat biologis dan kognitif. Pemain sepakbola, yang sering menempuh jarak jauh selama pertandingan, dapat mengalami mulut kering akibat keringat berlebih. Permen karet membantu menjaga kelembapan mulut, sementara penelitian menunjukkan bahwa permen karet berkafein bisa meningkatkan fokus dan reaksi pemain di momen krusial seperti perpanjangan waktu.

Di luar lapangan, pelatih juga memanfaatkan permen karet untuk mengurangi stres selama pertandingan. Dengan manfaat yang tampak kecil namun signifikan ini, permen karet menjadi bagian dari dunia sepakbola yang jarang dibahas. Namun, bagaimana kebiasaan ini memengaruhi performa, dan apa saja fakta di baliknya?

Apakah permen karet benar-benar memberikan keunggulan kompetitif, atau hanya sekadar kebiasaan? Bagaimana sains mendukung fenomena ini, dan mengapa pelatih legendaris juga melakukannya? GOAL coba menjelaskannya di sini!

  • FBL-HKG-MIAMI-FRIENDLYAFP

    Tidak Ada Larangan Untuk Permen Karet

    Tidak ada aturan dalam sepakbola yang melarang pemain mengunyah permen karet selama pertandingan. Berbeda dengan perhiasan seperti cincin atau anting, yang dilarang karena alasan keselamatan, permen karet tidak dianggap berbahaya meskipun ada risiko tersedak. Federasi sepakbola menganggap risiko ini minimal, sehingga pemain bebas mengunyah tanpa sanksi.

    Alasan di balik kebebasan ini adalah kurangnya bukti bahwa permen karet membahayakan pemain atau mengganggu jalannya pertandingan. Sebaliknya, permen karet justru dianggap memiliki manfaat kecil yang mendukung performa. Hal ini membuatnya menjadi kebiasaan umum di kalangan pemain dari berbagai level kompetisi.

    Selain pemain, wasit dan ofisial pertandingan juga tidak keberatan dengan kebiasaan ini. Tidak ada laporan signifikan tentang insiden tersedak atau gangguan akibat permen karet, yang memperkuat keputusan untuk tidak melarangnya. Dengan demikian, permen karet tetap menjadi bagian dari budaya sepakbola.

    Kebebasan ini juga mencerminkan fleksibilitas dalam aturan sepakbola modern. Selama tidak mengganggu keselamatan atau fair play, pemain diizinkan melakukan hal kecil seperti mengunyah permen karet untuk menjaga kenyamanan mereka selama pertandingan.

  • Iklan
  • FBL-FRA-WC-2018-TRAINERAFP

    Manfaat Biologis Permen Karet

    Mengunyah permen karet memiliki manfaat biologis yang signifikan bagi pemain sepakbola. Selama pertandingan, pemain elite bisa berlari lebih dari 10 kilometer, yang menyebabkan keringat berlebih dan mulut kering. Permen karet merangsang produksi air liur, yang 99 persen terdiri dari air, membantu menjaga kelembapan mulut dan mencegah dehidrasi ringan di area mulut.

    Kondisi mulut kering dapat mengganggu kenyamanan pemain, terutama saat mereka harus berkomunikasi atau bernapas dengan intens selama laga. Air liur yang dihasilkan dari mengunyah permen karet membantu menjaga fungsi mulut tetap optimal. Ini adalah manfaat sederhana namun penting dalam pertandingan yang intens.

    Selain itu, permen karet juga membantu pemain tetap merasa segar selama 90 menit atau lebih. Dengan menjaga mulut tetap lembap, pemain dapat fokus pada permainan tanpa terganggu oleh ketidaknyamanan fisik. Ini menjelaskan mengapa banyak pemain memilih mengunyah permen karet, terutama di babak kedua atau perpanjangan waktu.

    Manfaat biologis ini, meskipun kecil, dapat membuat perbedaan dalam situasi kritis. Pemain yang merasa nyaman secara fisik cenderung tampil lebih baik, menjadikan permen karet sebagai alat sederhana namun efektif di lapangan.

  • FB-ENG-PR-WEST BROM-MAN CITYAFP

    Manfaat Kognitif Dari Permen Karet Berkafein

    Studi dari Manchester Metropolitan University pada 2024 menunjukkan bahwa permen karet berkafein dapat meningkatkan performa kognitif pemain sepakbola. Penelitian ini menemukan bahwa mengunyah permen karet berkafein selama pertandingan, terutama di perpanjangan waktu, dapat mempercepat waktu reaksi pemain. Ini sangat penting saat pemain mulai kelelahan.

    Kafein dalam permen karet bekerja sebagai stimulan yang meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Dalam situasi krusial seperti adu penalti atau menit-menit akhir perpanjangan waktu, kecepatan reaksi bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Permen karet berkafein menjadi pilihan praktis untuk memberikan dorongan energi tanpa perlu minuman.

    Studi ini juga menunjukkan bahwa efek kafein lebih cepat diserap melalui mulut dibandingkan minuman energi, karena langsung masuk ke aliran darah melalui mukosa mulut. Hal ini membuat permen karet berkafein menjadi alat strategis bagi pemain yang ingin tetap tajam di lapangan.

    Manfaat kognitif ini menjelaskan mengapa beberapa pemain memilih permen karet berkafein daripada yang biasa. Dengan tekanan tinggi di sepakbola modern, setiap keunggulan kecil bisa membantu tim meraih hasil maksimal.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • FBL-ESP-LIGA-REAL MADRID-SEVILLAAFP

    Permen Karet Dan Pengurangan Stres

    Pelatih legendaris seperti Sir Alex Ferguson dan Carlo Ancelotti dikenal sering mengunyah permen karet di bangku cadangan. Kebiasaan ini diyakini membantu mengurangi ketegangan dan rasa gugup selama pertandingan. Dalam situasi penuh tekanan, mengunyah memberikan efek menenangkan secara psikologis, membantu pelatih tetap fokus pada strategi.

    Secara ilmiah, mengunyah permen karet dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres, dalam tubuh. Aktivitas ritmis mengunyah membantu merilekskan otot rahang dan memberikan distraksi dari situasi intens. Ini sangat berguna bagi pelatih yang harus membuat keputusan cepat di bawah tekanan.

    Kebiasaan ini juga menjadi ciri khas beberapa pelatih, yang sering terlihat mengunyah dengan penuh semangat selama momen krusial. Selain manfaat psikologis, permen karet juga memberikan kesan santai, yang bisa memengaruhi persepsi pemain dan staf tentang ketenangan pelatih.

    Dengan demikian, permen karet tidak hanya bermanfaat bagi pemain, tetapi juga menjadi alat sederhana bagi pelatih untuk mengelola emosi. Dalam dunia sepakbola yang penuh tekanan, kebiasaan kecil ini memiliki dampak yang tidak bisa diabaikan.

  • Bagian Dari Budaya Sepakbola

    Mengunyah permen karet telah menjadi bagian dari budaya sepakbola, baik di lapangan maupun di bangku cadangan. Dari pemain bintang hingga pelatih, kebiasaan ini diterima sebagai cara sederhana untuk meningkatkan kenyamanan dan performa. Tanpa larangan resmi, permen karet menjadi kebiasaan yang diterima secara luas di semua level kompetisi.

    Selain manfaat praktis, permen karet juga mencerminkan sisi humanis dari sepakbola. Pemain dan pelatih, meskipun berada di bawah tekanan besar, menggunakan cara sederhana seperti ini untuk tetap rileks. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam olahraga profesional, ada ruang untuk kebiasaan kecil yang bersifat personal.

    Tren ini juga didukung oleh inovasi, seperti permen karet berkafein, yang menunjukkan bagaimana sains dan sepakbola bekerja sama untuk meningkatkan performa. Perusahaan makanan dan minuman kini mulai memasarkan produk khusus untuk atlet, termasuk permen karet dengan formula khusus.

    Di masa depan, permen karet mungkin akan semakin berkembang dengan teknologi baru, seperti tambahan nutrisi atau stimulan lain. Sebagai bagian dari evolusi sepakbola, kebiasaan ini menunjukkan bagaimana hal kecil bisa memiliki dampak besar dalam olahraga paling populer di dunia.

0